“banyak kaki”, anggrek ini mempunyai batang utama yang dapat menumbuhkan tunas-tunas vegetatif. Tipe simpodial antara lain Cattleya dan Epidendrum
Ashari, 1995.
Struktur Morfologi Anggrek
a. Akar
Akar anggrek epifit umumnya lunak dan mudah patah. Ujungnya meruncing, licin dan sedikit lengket. Akar anggrek mempunyai lapisan velamen
yang bersifat spongy berongga. Di bawah lapisan ini terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Pada saat akar ini menyentuh batang yang keras, maka akar
ini mudah melekat. Akar-akar yang sudah tua akan menjadi coklat dan kering, kemudian fungsinya digantikan dengan akar-akar baru yang tumbuh. Pada jenis
monopodial terdapat banyak akar lateral yaitu akar yang keluar dari batang diatas. Akar aerial yang masih aktif ujungnya berwarna hijau, hijau keputihan atau
kuning kecoklatan, licin dan mengkilat. Akar ini besar dan dapat bercabang- cabang. Pada tempat yang kering akar ini makin banyak percabangannya untuk
mencari tempat yang lembab Latif, 1960. Menurut Latif 1972 akar anggrek umumnya ada dua macam yaitu akar
tanah dan akar gantung. Akar tanah tentu terdapat pada anggrek tanah dan akar gantung terdapat pada anggrek pohon atau anggrek epifit. Selain itu ada juga akar
anggrek yang melekat pada benda keras seperti kayu dan batu. Akar anggrek ada yang semacam akar pikat yaitu akar yang pada beberapa anggrek diluar dari jenis
akar yang biasa. Letaknya di pangkal rumpun batang. Ukurannya pendek, tegang, berhaluan berliku-liku sedikit, ujungnya tajam dan arahnya keatas
menantang matahari misalnya terdapat pada jenis Cymbidium dan
Universitas Sumatera Utara
Grammatophyllum. Kegunaan akar pada anggrek epifit adalah untuk mengambil makanan yang sudah dilarutkan dalam air dari udara yang lembab. Akar yang
sehat dengan ciri-ciri bentuknya bulat kalau terlepas atau tergantung, tetapi jika melekat bentuknya seperti belah rotan, penampakannya berkilat seperti perak dan
ujungnya hijau atau merah tembaga.
b. Batang
Bentuk batang anggrek beraneka ragam ada yang ramping, gemuk berdaging seluruhnya atau menebal di bagian tertentu saja dengan atau tanpa umbi
semu pseudobulb. Berdasarkan pertumbuhannya, batang anggrek dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu tipe simpodial dan tipe monopodial.
Tipe anggrek simpodial mempunyai beberapa batang utama dan berumbi semu pseudobulb dengan pertumbuhan ujung batang terbatas. Pertumbuhan
batang akan terhenti bila telah mencapai maksimal. Pertumbuhan baru dilanjutkan oleh tunas nakan yang tumbuh disampingnya. Tunas anakan tersebut tumbuh dari
rizom yang menghubungkannya dengan tanaman induk. Tangkai bunga dapat keluar dari ujung pseudobulb atau dari sampingnya, contohnya seperti genus
Dendrobium, Oncidium dan Cattleya. Tipe anggrek monopodial mempunyai batang utama dengan pertumbuhan
tidak terbatas. Bentuk batangnya ramping tidak berumbi. Tangkai bunga keluar diantara dua ketiak daun, contohnya genus Vanda, Aranthera dan Phalaenopsis
Darmono, 2008 dalam Yahman, 2009.
c. Daun