46. Paphiopedilum sp
Anggrek teresterial. Susunan daun pada batang anggrek membentuk hruf v.
Daun : terdapat 3 pasang helai daun, daun berwarna hijau muda dan berbintik-
bintik hijau tua diatasnya, ukuran daun lebih panjang dari jenis Paphiopedilum superbiens Rchb. f. dan daun keluar dari pangkal batang dalam dua baris.
Gambar 50. Paphiopedilum sp
47. Phaius flavus Bl. Lindl
Anggrek teresterial. Habitus : herba, tinggi keseluruhan ± 49 cm. Umbi semu
: bentuk bulat, panjang ± 10 cm dan diameter ± 0,3 cm, permukaan licin dan terdiri dari 5-8 helai daun. Batang : bulat, panjang ± 30 cm, warna hijau,
tertutup oleh pelepah. Daun : bentuk lanset-memanjang, warna hijau tua, panjang
± 40 cm, dan lebar ± 10 cm, permukaan licin, tepi bergelombang, tipis, ujung
meruncing dan memiliki tangkai daun yang panjangnya ± 1,2 cm. Perbungaan :
terminal, majemuk, terdiri dari ± 8-10 kuntum bunga, panjang tangkai perbungaan
± 50 cm. Bunga : warna kuning muda, bibir berwarna orange pada bagian tepinya, diameter ± 6 cm. Kelopak dan mahkota : bentuk memanjang, ujung
tumpul, panjang ± 4 cm dan lebar ± 1,4 cm. Bibir : bentuknya segitiga dan panjangnya ± 6 cm. Distribusi : India, Cina, Papua Nugini dan Sumatera Utara
Comber, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 51. Phaius flavus Bl. Lindl
48. Phaius sp
Anggrek teresterial. Habitus : herba, tinggi keseluruhan ± 107 cm. Pseudobulb
: bulat-memanjang, warna hijau, panjang ± 31 cm dan diameter ± 3,2 cm, permukaan licin, dan terdiri dari 3-5 helai daun. Daun : lanset, warna hijau
terang, panjang ± 58 cm dan lebar ± 16 cm, permukaan licin, tepi rata, tipis, ujung
runcing dan memiliki tangkai daun, panjang tangkai daun ± 19 cm. Distribusi :
Sumatera Utara Nasution dkk, 2010.
Gambar 52. Phaius sp
49. Pholidota imbricata Lindl
Anggrek epifit. Pseudobulb : tersusun berdekatan, berbentuk kerucut, dengan empat sudut bulat 8 x 3,5 cm dan terdiri dari satu daun. Daun : lanset,
berwarna hijau tua, keras dan kasar, permukaan bergelombang, ukuran 50 x 8,5
Universitas Sumatera Utara
cm, panjang tangkai daun 5 cm. Perbungaan : mulai berkembang dari puncak
pseudobulb, menjuntai, panjang pangkal 15 cm, malai zig-zag, panjang 30 cm dan bunga tersusun dalam dua baris, bentuk bunga hampir bulat, apiculate 8 mm.
Bunga : biasanya berwarna coklat muda, tidak terlalu membuka, luas sekitar 6,5
mm bentuk sepal luas bulat telur, cekung, panjang sekitar 7 mm dan luas 55 mm,
lateral berbentuk perahu, stabil. Kelopak : sempit lanset, akut, membentuk
pelindung bersama-sama dengan sepal dorsal, 7 mm dengan luas 2 mm ; bibir: trilobed, saccate basally, dengan tiga tulang rusuk kuning di dalam, sisi lobus
segitiga tapi membulat, segi empat pertengahan lobus secara garis besar, bengkok, puncaknya bilobed ; kolom bersayap semu dan kurang dari 5 mm. Warna bunga
bervariasi, mulai dari cokelat hingga putih dan tidak beraroma. Distribusi : Di
Sumatera ditemukan dibanyak provinsi, khususnya Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung mulai dari 200 m – 1200 m dpl.
Gambar 53. Pholidota imbricata Lindl
50. Pholidota sp