b. Lepaskan tali bawah dahulu, baru kemudian yang atas. Tangan harus dalam keadaan sebersih mungkin bila menyentuh leher.
c. Lepas masker, gulung talinya mengelilingi masker dan buang ketempat yang telah disediakan.
d. Cuci tangan. D. Gaun dalam Pengendalian Infeksi
1. Tipe Gaun
Pada prinsipnya ada dua macam gaun , yaitu yang steril dan non-steril. Gaun steril biasanya dipakai oleh ahli bedah dan para asistennya di kamar bedah
saat melakukan pembedahan, sedangkan gaun non-steril dipakai diberbagai unit beresiko tinggi, misalnya pengunjung kamar bersalin, ruang pulih di kamar
operasi, ICU, rawat darurat dan kamar rawat bayi Schaffer dkk, 2000. Gaun dapat dibuat dari bahan yang dapat dicuci dan dapat dipakai ulang
kain, tetapi dapat juga dibuat dari bahan kertas kedap air yang hanya dapat dipakai sekali saja disposable. Gaun sekali pakai biasanya dipakai dalam kamar
bedah, karena lebih banyak terpapar cairan tubuh yang dapat menyebarkan infeksi.
Ada beberapa bentuk gaun yang saat ini dipakai. Gaun konvensional kancingnya berada dipunggung pemakai dan biasanya memakai tali.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2. Prinsip Pemakain Gaun Pelindung
Pada prinsipnya, hanya bagian luar saja yang terkontaminasi, karena tujuan pemakaian gaun adalah untuk melindungi pemakai dari infeksi. Khusus
gaun bedah, hanya bagian depan atas di atas pinggang saja yang dianggap steril dan boleh bersinggungan dengan lapangan pembedahan.
3. Teknik Memakai Gaun Bedah
Dalam memakai gaun bedah, teknik yang digunakan adalah teknik tanpa singgung. Yaitu dengan mengusakan agar bagian luar gaun tidak bersinggungan
langsung dengan kulit tubuh pemakai. Gaun bedah dapat dipakai sendiri oleh pemakai atau dipakaikan oleh orang lain.
E. Sarung Tangan dalam Pengendalian Infeksi Ada dua jenis sarung tangan yaitu steril dan non-steril. Sarung steril lebih
mahal dari sarung tangan non-steril examination gloves, karena itu hanya dipakai pada prosedur-prosedur tertentu yang dianggap asepsis bedah. Sedangkan
sarung tangan non-steril dipakai pada prosedur-prosedur lainnya Darmadi, 2008. Pemakaian sarung tangan non-steril.
1. Sarung tangan harus dipakai apabila ada kemungkinan terjadi kontak dengan darah, cairan tubuh lapisan mukosa atau kulit pasien yang luka, dan juga
untuk memegang benda-benda atau permukaan yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh,
2. Sarung tangan juga harus dipakai bila seorang tenaga medis memiliki luka terbuka pada tangannya.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3. Sarung tangan harus diganti bila merawat pasien berbeda bila bersentuhan dengan ekskresi atau sekresi pasien walaupun menyentuh pasien yang sama.
4. Tangan harus segera dicuci setelah sarung tangan dilepas karena sarung tangan bukan pengganti cuci tangan.
Sarung tangan steril. 1. Sesuai prinsip – prinsip asepsis bedah, sarung tangan steril wajib dipakai
dalam prosedur pembedahan baik besar maupun kecil. 2. Sarung tangan steril harus dikenakan sebelum melaksanakan prosedur seperti
pemakaian kateter, intra vena dan kateter uretral, penggantian pembalut. 3. Sarung tangan steril juga harus dipakai dalam melakukan perawatan terhadap
pasien yang immune suppressed atau dirawat di ruang isolasi ketat.
2.7. Kerangka Konsep