Karakteristik Responden Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Analisis Univariat

4.2. Karakteristik Responden Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

No Karakteristik Responden Jumlah 1 Usia a. 25 Tahun 20 20,6 b. 25 – 30 Tahun 31 32,0 c. 30 Tahun 46 47,4 2 Jenis Kelamin a. Laki-laki 23 23,7 b. Perempuan 74 76,3 3 Masa Kerja a. 5 Tahun 39 40,2 b. 5 – 10 Tahun 23 23,7 c. 10 Tahun 35 36,1 4 Pendidikan a. SPK 4 4,1 b. D-III Akper 78 80,4 c. S1 Keperawatan Kesehatan Masyarakat 15 15,5 5 Status Kepegawaian a. Pegawai Negeri Sipil PNS 54 55,7 b. Honorer 4 4,1 c. Tenaga Kerja Sukarela TKS 39 40,2 6 Pelatihan a. Pernah 25 25,8 b. Tidak Pernah 72 74,2 Pada Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas umur responden ≥ 35 tahun sebanyak 46 orang 47,4 dan umur 25-30 tahun sebanyak 31 orang 32 dan umur ≤ 25 tahun sebanyak 20 orang 20,6 . Distribusi frekuensi jenis kelamin ditemukan mayoritas perempuan sebanyak 74 orang 76,3 dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang 23,7 dan mayoritas masa kerja responden kurang dari 5 tahun sebanyak 39 orang 40,2 dan masa kerja lebih dari 10 tahun sebanyak 35 orang 36,1 dan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA masa kerja 5 sampai 10 tahun sebanyak 23 orang 23,7 dan mayoritas pendidikan responden D-III Keperawatan Akper sebanyak 78 orang 80,4 dan berpendidikan S1 Keperawatan S1 Kesehatan Masyarakat sebanyak 15 orang 15,5 serta pendidikan SPK sebanyak 4 orang 4,1. Dan mayoritas responden berstatus kepegawaian sebagai PNS sebanyak 54 orang 55,7 dan berstatus tenaga kerja sukarela TKS sebanyak 39 orang 40,2 serta status honorer sebanyak 4 orang 4,1 dan mayoritas responden tidak pernah mengikuti pelatihan APD sebanyak 72 orang 74,2 dan yang pernah mengikuti pelatihan APD sebanyak 25 orang 25,8.

4.3 Analisis Univariat

Analisis univariat dimaksudkan untuk menggambarkan suatu pengawasan dan kepatuhan perawat dalam penggunaan APD melalui tabel distribusi frekuensi dibawah ini. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengawasan Penggunaan APD No Cara Penggunaan APD Jumlah 1 Mendeteksi masalah dan tindakan 51 52,6 2 Menetapkan suatu prosedur SOP 42 43,3 3 Mengukur hasil kegiatan yang telah dilaksanakan 4 4,1 J u m l a h 97 100 Berdasarkan tabel 4.2 mayoritas cara pengawasan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dalam penggunaan APD yaitu dengan cara mendeteksi masalah dan tindakan sebanyak 51 orang 42,6 dan dengan cara menetapkan standar UNIVERSITAS SUMATRA UTARA prosedur SOP sebanyak 42 orang 43,3 serta pengawasan dengan cara mengukur hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sebanyak 4 orang 4,1. Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kegiatan Pengawasan yang Dilakukan No Kegiatan Pengawasan Jumlah 1 Sebelum melakukan kegiatan 67 69,1 2 Sewaktu kegiatan berlangsung 24 24,7 3 Setelah kegiatan selesai 6 6,2 J u m l a h 97 100 Berdasarkan tabel 4.3. di atas mayoritas pengawasan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit yaitu sebelum melakukan tindakan sebanyak 67 orang 69,1 dan pengawasan yang dilaksanakan sewaktu kegiatan berlangsung sebanyak 24 orang 24,7 dan pengawasan setelah kegiatan selesai sebanyak 6 orang 6,2. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Bentuk Standar Operasional Prosedur No Bentuk SOP Jumlah 1 Kualitas barang 71 73,2 2 Biaya tenaga kerja 18 18,6 3 Batas waktu pekerjaan 8 8,2 J u m l a h 97 100 Berdasarkan tabel 4.4. di atas mayoritas bentuk standar operasional prosedur ditetapkan pihak rumah sakit pada kualitas barang sebanyak 71 orang 73,2 dan bentuk SOP pada biaya tenaga kerja sebanyak 18 orang 92 serta bentuk SOP dengan batas waktu pekerjaan sebanyak 8 orang 8,2. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Cara Pengukuran Pengawasan No Cara Pengukuran Pengawasan Jumlah 1 Observasi 51 52,6 2 Laporan tertulis 42 43,3 3 Lisan 4 4,1 Jumlah 97 100 Berdasarkan tabel 4.5 di atas secara mayoritas bahwa pengukuran pengawasan dilakukan dengan cara laporan tertulis sebanyak 51 orang 52,6 dan dengan cara pengamatan atau observasi sebanyak 42 orang 43,3 serta pengukuran pada pengamatan secara lisan sebanyak 4 orang 4,1. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Analisis Koreksi Penyimpangan atau Kesalahan dari Suatu Tindakan No Analisis Koreksi Penyimpangan atau Kesalahan Jumlah 1 Merubah standar prosedur SOP 54 55,7 2 Mengubah pengukuran pelaksanaan kegiatan 28 28,9 3 Mengubah cara analisis dan interpretasi penyimpangan 15 15,5 J u m l a h 97 100 Berdasarkan tabel 4.6 di atas secara mayoritas bentuk analisis dan koreksi terhadap penyimpangan atau kesalahan yaitu dengan mengubah SOP sebanyak 54 orang 55,7 dan mengubah pengukuran dalam pelaksanaan kegiatan sebanyak 28 orang 28,9 serta mengubah cara analisis atau menginterpretasi penyimpangan sebanyak 15 orang 15,5. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengawasan APD Dilakukan Oleh No Pengawasan APD Oleh Jumlah 1 Teman sejawat 61 62,9 2 Direktur Pimpinan 36 37,1 3 Petugas Pegawai pengawas K3 0,0 J u m l a h 97 100 Berdasarkan tabel 4.7 di atas bahwa secara mayoritas pengawasan APD dilakukan oleh teman sejawat sebanyak 61 orang 62,9 dan pengawasan yang dilakukan oleh direktur atau pimpinan sebanyak 36 orang 37,1 sementara pengawasan yang dilakukan oleh petugas dari pengawas K3 tidak pernah dilakukan. Tabel 4.8 Distribusi Hasil Analisis Frekuensi Pengawasan Pihak Rumah Sakit pada Penggunaan APD No Pengawasan Penggunaan APD Jumlah 1 Baik 11 11,3 2 Kurang Baik 86 88,7 Jumlah 97 100 Berdasarkan tabel 4.8 di atas secara mayoritas dapat dinyatakan bahwa pengawasan yang kurang baik sebanyak 86 orang 88,7 dan pengawasan baik sebanyak 11 orang 11,3 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit belum optimal untuk melaksanakan pengawasan penggunaan APD. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

4.4 Gambaran Kepatuhan Perawat terhadap Penggunaan APD

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Kepatuhan Perawat terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sari Mutiara Medan Tahun 2014

17 158 133

Tindakan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Deli Serdang

3 59 90

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai

14 122 86

Supervisi Kepala Ruangan dan Kepatuhan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan

9 64 94

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014

0 0 18

Tindakan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

1 1 13

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai

0 0 12

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian Kuisioner PENGARUH PENGAWASAN DAN KEPATUHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KISARAN Instrumen Penelitian Kuisioner

0 2 37

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar – dasar Proses Pengawasan 2.1.1. Pengertian Pengawasan - Pengaruh Pengawasan Dan Kepatuhan Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Sakit Umum Daerah Kisaran

0 0 29

PENGARUH PENGAWASAN DAN KEPATUHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KISARAN TESIS

0 1 16