2.4. Determinan Perilaku
Perilaku adalah hasil atau resultan antara stimulus faktor eksternal dengan respons faktor internal dalam subjek atau orang yang berperilaku
tersebut. Dengan kata lain, perilaku seseorang atau subjek dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor-faktor dari dalam maupun dari luar subjek.
Faktor yang menentukan atau membentuk perilaku ini disebut determinan. Berangkat dari analisis penyebab masalah kesehatan, Green 1980 membedakan
adanya dua determinan masalah kesehatan tersebut, yakni behavioral factors faktor perilaku, dan non-behavioral faktor atau non-perilaku. Selanjutnya Green
1980 menganalisis, bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu :
1 Faktor predisposisi disposing factors, yaitu faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan sikap,
keyakinan, kepercayaan, nilai – nilai, tradisi dan sebagainya. 2 Faktor-faktor pemungkin enabling factors, adalah faktor yang
memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas
untuk terjadinya perilaku kesehatan, misalnya puskesmas, rumah sakit, tempat pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat olah raga, makanan
bergizi, uang dan sebagainya. 3 Faktor – faktor penguat reinforcing factors, adalah faktor yang mendorong
atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang–kadang, meskipun seseorang
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
tahu dan mampu untuk berperilaku sehat tetapi tidak melakukannya. Notoatmodjo, 2005.
2.5. Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekrjaan dan fungsinya mengisolasi tubuh tenaga
kerja dari bahaya tempat kerja. Alat pelindung diri APD dipakai setelah usaha rekayasa engineering dan cara kerja yang aman telah maksimum Depnakertrans
RI, 2004. Menurut Suma’mur 2009, alat pelindung diri adalah suatu alat yang
dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakan kerja. Perlengkapan pelindung diri yang dipakai oleh petugas harus menutupi
bagian-bagian tubuh petugas mulai dari kepala sampai telapak kaki. Perlengkapan ini terdiri dari tutup kepala, masker sampai dengan alas kaki. Perlengkapan-
perlengkapan ini tidak harus digunakandipakai semuanya bersamaan, tergantung dari tingkat risiko saat mengerjakan prosedur dan tindakan medis serta perawatan.
Tiga hal penting yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh petugas agar tidak terjadi transmisi mikroba patogen ke penderita saat mengerjakan prosedur
dan tindakan medis serta perawatan, yaitu : a. Petugas diharapkan selalu berada dalam kondisi sehat, dalam arti kata bebas
dari kemungkinan “menularkan” penyakit;
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
b. Setiap akan mengerjakan prosedur dan tindakan medis serta perawatan, petugas harus membiasakan diri untuk mencuci tangan serta tindakan higiene
lainnya. c. Menggunakanmemakai perlengkapan pelindung diri sesuai kebutuhan dengan
cara yang tepat. Menurut Suardi 2005, pemakaian alat pelindung diri dibagi atas:
1. Sisi pekerja tidak mau memakai dengan alasan : a Tidak sadar tidak dimengerti.
b Panas c Sesak
d Tidak enak dipakai dan tidak enak dipandang e Berat
f Mengganggu pekerjaan g Tidak sesuai dengan bahan yang ada
h Tidak ada sanksi jika tidak menggunakannya i Atasan juga tidak memakai
2. Sisi instansi a. Ketidakmengertian dari instansi tentang alat pelindung diri yang sesuai
dengan jenis resiko yang ada. b. Sikap dari instansi yang mengabaikan alat pelindung diri.
c. Dianggap sia-sia karena pekerja tidak mau memakai. d. Pengadaan alat pelindung diri yang asal beli.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2.6. Pencegahan Infeksi Nosokomial