Keracunan Akut Lingkungan Perairan dan Biota Air

24 Menurut Volkovic, 1977 yang dikutip oleh Zul Alfian, 2001, senyawa organik dapat larut dalam lapisan lemak dibawah kulit yang menyelimuti korda syaraf, Uap metal merkuri dapat diserap melalui pernafasan dan menembus membrane paru-paru, apabila masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan protein sulfuhidril yang terdapat dalam darah selanjutnya diserap ke dalam sel darah merah sehingga metal merkuri dapat ditemukan pada rambut. Uap merkuri Hg menimbulkan toksisitas yang sangat berbahaya bagi manusia karena elemen Hg sifatnya dapat menembus membrane sel dan mudah larut dalam lipida sehingga mudah sekali menembus barier darah otak dan akhirnya terakumulasi di otak, Dan juga elemen merkuri sangat mudah teroksidasi membentuk merkuri oksida HgO atau ion merkuri Hg 2+ dimana kedua bentuk merkuri tersebut dapat menimbulkan keracunan kronis pada jenis organ yang berbeda yaitu syaraf pusat otak dan ginjal.

a. Keracunan Akut

Keracunan akut didefenisikan sebagai suatu bentuk keracunan yang terjadi dalam waktu singkat atau sangat singkat Palar, 2008. Keracunan akut dapat terjadi bila manusia atau biota lain menghirup atau menelan bahan beracun secara tidak sengaja dalam jumlah yang besar. Keracunan akut yang disebabkan oleh logam merkuri biasanya di tandai dengan gejala-gejala, seperti: peradangan pada tekak pharyngitis, dyspagia, rasa sakit pada bagian perut, mual-mual dan muntah, murus disertai darah dan shock. Bila gejala tersebut tidak di atasi maka penderita dapat mengalami pembengkakan pada kelenjar ludah, radang pada ginjal dan radang hati. 25 Menurut Palar, 2008, konsentrasi paparan merkuri sebesar 0,5 mgm 3 sampai dengan 1,2 mgm 3 akan dapat menyebabkan keracunan akut. Untuk senyawa HgCl 2 dengan konsentrasi 29 mgkg, merkuri organik seperti HgCN 2 dengan konsentrasi 10 mgkg akan dapat menyebabkan kematian.

b. Keracunan kronis

Keracunan kronis didefenisikan dengan terhirup atau tertelannya bahan beracun dalam dosis rendah tetapi dalam jangka waktu yang panjang Palar, 2008. Penderita biasanya tidak menyadari dalam tubuh sudah menumpuk sejumlah racun, dan bekerja sampai pada daya tahan tubuh tidak mampu mentolerir efek dari racun tersebut. Peristiwa keracunan kronis dapat menyerang orang-orang yang tidak hanya kontak langsung dengan merkuri tetapi manusia yang berada disekitar lokasi yang menggunakan merkuri sebagai alat produksinya. Keracunan kronis oleh merkuri akan menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan dan system syaraf. Gejala-gejala keracunan kronis oleh merkuri dapat berupa: radang gusi gingivitis, gigi mudah lepas, tremor pada ujung jari tangan atau kaki akan terus menjalar sampai ke wajah, lidah, pangkal tenggorokan larynx dan Parkinson. Tidak seperti toksisitas Pb, diagnosis toksisita Hg tidak dapat dilakukan dengan tes biokimia. Indikator toksisitas Hg hanya dapat didiagnosis dengan analisis kadar Hg dalam darah atau urin dan rambut, Darmono, 2001. 26

2.4.2. Dampak Pencemaran Merkuri terhadap Lingkungan

a. Lingkungan Perairan dan Biota Air

Pembuangan limbah sisa pengolahan lumpur atau tailing ke lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian pada manusia karena sifatnya yang mudah larut dan terikat dalam jaringan tubuh organisme air. Selain itu pencemaran merkuri mempunyai pengaruh terhadap ekosistem setempat yang disebabkan oleh sifatnya yang stabil dalam sedimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudahannya diserap dan terakumulasi dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioakumulasi maupun biomagnifikasi yaitu melalui rantai makanan. Pada sedimen dasar perairan terjadi persenyawaan merkuri diakibatkan oleh adanya aktivitas kehidupan bakteri yang mengubah persenyawaan merkuri menjadi Hg 2+ dan HgO. Selanjutnya Ion Hg 2+ yang dihasilkan dari perombakan persenyawaan merkuri pada endapan lumpur sedimen, dengan bantuan bakteri akan berubah menjadi dimetil merkuri CH 3 2 Hg, dan ion metil merkuri CH 3 Hg 2+ . Sementara itu ion metil merkuri mudah larut dalam air dan dimakan oleh biota perairan seiring dengan sistem rantai makanan ini adalah manusia yang akan mengkontaminasi baik ikan maupun burung-burung air yang telah terkontaminasi oleh senyawa merkuri Palar, 2008. Lingkungan yang terkontaminasi oleh merkuri dapat membahayakan kehidupan manusia karena adanya rantai makanan. Merkuri terakumulasi dalam mikro-organisme yang hidup di air sungai, danau, laut melalui proses metabolisme. 27

b. Lingkungan Udara

Dokumen yang terkait

Tinjauan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Penambang Emas Di Tambang Emas Rakyat di Desa Hutabargot Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal

3 66 133

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

3 11 100

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

2 41 136

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 14

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 16

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 2

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 5

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 30

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 2

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017 Appendix

0 0 54