Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
21 Tabel 3.1. Analisis SWOT
No Kekuatan
Strength Kelemahan
Weakness Peluang Oportunity
Ancaman Threat
1 Instansi pemerintah
yang memiliki tupoksi koordinasi
terkait dgn instansi lain dalam hal
ketersediaan, distribusi, konsumsi
yang didukung dengan penyuluhan
Kelembagaan yang relatif baru terbentuk
masih memerlukan konsolidasi baik ke
dalam maupun dengan instansi
terkait lainnya Pentingnya
kelembagaan ketahanan pangan
yang kuat dari ketersediaan,
distribusi hingga konsumsi
Produktivitas pangan dan kondisi
lingkungan yang tidak menentu seperti
perubahan iklim, sehingga dapat
menyebabkan defisit bahan pangan
2 Pegawai SDM sudah
berpengalaman Masih ada kendala
koordinasi dengan SKPD lain atau
dengan kabkota mengingat ada
tupoksi baru Sebagai kelembagaan
yang berdiri sendiri sehingga
memudahkan koordinasi dengan
instansi lain Sebagian anggaran
saat ini masih menyatu pada dinas
pertanian
3 Banyak pegawai
dengan derajat pendidikan tinggi,
sehingga kompetensi bagus
Jumlah masih kurang memenuhi formasi
jabatan fungsional tertentu maupun
fungsional umum Peningkatan kualitas
SDM seperti diklat manajemen, diklat
substansi teknis dan pendidikan
Adanya alih fungsi lahan pertanian ke
non pertanian yang dapat mempengaruhi
penyediaan pangan.
4 Mampu
mengkoordinasi SKPD lain dalam
keterkaitannya dengan sistem
ketersediaan, distribusi dan
konsumsi pangan Masih ada kabkota
yang belum memiliki unit ketahanan
pangan sehingga dapat menghambat
penyelenggaraan program
Adanya komitmen SDM untuk terus
menerus belajar Budaya masyarakat
seperti: malas bercocok tanam, lebih
suka makan nasi
5 Sistem jaringan kerja
sudah bagus Masih banyak SDM
yang belum memahami apa yang
menjadi visi,misi, tugas dan fungsi
SKPD Pangan merupakan
hak asasi setiap individu yang harus
dicukupi dan memenuhi hakekat
kesehatan agar mampu membentuk
SDM berkualitas Kinerja Badan
Ketahanan Pangan sangat bergantung
dengan SKPD lain diantaranya tindak
lanjut suatu program sangat tergantung
pada SKPD lain
6 Jajaran pimpinan
cukup senior dan berpengalaman
Pembagian tugas masih kurang merata
dan efektif dengan volume pekerjaan
yang cukup padat Tingginya gempuran
makanan luar, sehingga makanan
tradisional dinilai inferior
Pemanasan GLOBAL
7 Sebagai instansi baru,
menjadikan lebih leluasa dalam
penganggaran dan perumusan kebijakan
Sarana dan prasarana masih kurang
Banyaknya stakeholder yang
antusias dan selalu melibatkan Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Adanya pengembangan BBM
alternatif berbahan baku pangan
mengurangi ketersediaan pangan
masyarakat
8 Jumlah SDM sudah
cukup memadai Data yang masih jauh
dari sempurna Peran Bulog yang
tidak seperti dulu Pemahaman
masyarakat tentang
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
22
No Kekuatan
Strength Kelemahan
Weakness Peluang Oportunity
Ancaman Threat
memacu Badan Ketahanan Pangan di
daerah untuk berperan aktif
ketahanan pangan hanya pada
komoditas beras
9 SDM yang memiliki
inisiatif yang tinggi dan bersedia menjalin
kerjasama dengan tenaga-tenaga ahli
Ritme kerja masih dalam proses
penyesuaian karena masih dalam
perubahan struktur Jejaring Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
masih belum optimal Ketahanan pangan
dilihat dari kaca mata politik masih impor
terigu, beras
10 Pendelegasian tugas
sudah tepat Personel yang baru
masih belajar dikhawatirkan akan
memperlambat pencapaian visi dan
misi SKPD Sosialisasi
kelembagaan Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan masih kurang
Masih terdapat masyarakat yang
terkena gizi buruk, karena pengetahuan
masyarakat kurang
11 Mengoptimalkan
kinerja DKP Dewan Ketahanan Pangan
Terbatasnya saranaprasarana
dan SDM untuk melakukan
pengkajian konsumsi pangan
Banyak keragaman potensi pangan lokal
yang bernilai gizi tinggi
Kemajuan teknologi dibidang pangan
baik skala usaha tani maupun industri
yang kurang memperhatikan mutu
dan keamanan pangan
12 Adanya dukungan
dana dari pemerintah dalam rangka
peningkatan penganekaragaman
konsumsi Terbatasnya
datainformasi perkembangan
konsumsi pangan Berkembangnya
industri dan teknologi pengolahan pangan
Pasar bebas yang berdampak pada
perubahan perilaku dan budaya pola
konsumsi
13 Kemampuan
mengakses perkembangan
informasi pangan termasuk keamanan
pangan Tindak lanjut
terhadap hasil kegiatan
masih belum optimal Potensi masyarakat
yang telah mampu memproduksi,
mengolah dan mengkonsumsi
pangan lokal Masih kurangnya
pengetahuan, kesadaran dan
kemauan Masyarakat untuk
mengkonsumsi pangan yang
beragam, bergizi dan seimbang, dan aman
B2SA
14 Pengembangan
motivasi dan partisipasi
masyarakat dalam penganekaragaman
pangan Belum semua potensi
LDPM dimanfaatkan dan dikembangkan
Adanya peluang kerjasama dengan
Lembaga Perguruan Tinggi, LSM dan
organisasi profesi lainnya dalam
pengembangan citra dan mutu pangan
lokal bergizi Belum memadainya
sarana prasarana distribusi antar
wilayah
15 Adanya program
Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Masih terbatasnya
kemampuan SDM dalam melakukan
pengkajian sistem Berkembangnya
sistem informasi ketahanan pangan
Berbagai kebijakan lokal terutama
retribusi sering mengganggu