Kinerja Pelayanan SKPD Reviu Kedua Renstra BKPP 2012 2017.compressed
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
12 Badan ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY memiliki 1 tujuan dengan 3 sasaran
strategis. Dua sasaran strategis untuk kinerja pelayanan utama dalam melaksanakan urusan ketahanan pangan dan penyuluhan dan 1 sasaran strategis untuk kinerja pelayanan
internal SKPD dalam mendukung keberhasilan kinerja BKPP.
Tujuan yang akan dicapai BKPP DIY adalah meningkatnya kualitas ketahanan pangan masyarakat dengan indikator kinerja skor PPH Pola Pangan Harapan. Capaian
skor PPH yang meningkat dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar 2.2. Capaian tahun 2015 sebesar 85,3. Realisasi pada tahun 2015 ini mencapai 95 dari target akhir
RPJMD DIY Tahun 2017. Capaian DIY masih lebih tinggi dibanding capaian nasional sebesar 83,4. Tercapainya indikator skor PPH ini disebabkan pola konsumsi pangan
masyarakat yang semakin Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman B2SA. Hal ini didorong oleh perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat sebagai akibat meningkatnya
kesejahteraan serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangan yang memenuhi kaidah B2SA.
Gambar 2.2. Capaian Skor PPH DIY Tahun 2011-2015 Sumber: BKPP DIY 2015
Keberhasilan pembangunan ketahanan pangan didukung oleh 3 tiga sub sistem penyusunnya, yaitu dari sisi ketersediaan pangan, distribusi pangan, dan konsumsi pangan
yang memenuhi kaidah B2SA. Sasaran strategis 1 adalah terwujudnya ketersediaan pangan dengan indikator kinerja angka ketersediaan energi dan angka ketersediaan protein.
Ketersediaan pangan di DIY telah tercukupi baik dari hasil produksi dalam daerah maupun dari impor. Capaian indikator ketersediaan energi dan protein tahun 2015 berturut-turut
sebesar 3.701 kalkapitahari dan 111,71 grkapitahari, telah melebihi angka kecukupan gizi yang dianjurkan yaitu sebesar 2.400 kkalkapitahari dan 63 grkapitahari.
Dari sisi konsumsi, selain pelaksanaan Gerakan Pola Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman B2SA, pencapaian target skor PPH juga didukung melalui
usaha pemberdayaan wanita melalui pemanfaatan pekarangan, pengembangan diversifikasi
produk antara,
dan peningkatan
sosialisasi maupun
promosi penganekaragaman konsumsi pangan lokal. Sasaran strategis 2 adalah meningkatnya
konsumsi pangan masyarakat dengan indikator kinerja angka konsumsi energi dan angka
79.1 78.7
83.10 85.3
85.3
74 76
78 80
82 84
86
2011 2012
2013 2014
2015
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
13 konsumsi protein Capaian tahun 2015, angka konsumsi energi di DIY adalah 1.946,4
kkalkapitahari dan angka konsumsi protein 60 grkapitahari. Jika dibandingkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan 2.150 kkalkapitahari dan 57 grkapitahari maka
tingkat konsumsi energi di DIY masih perlu ditingkatkan, terutama konsumsi dari kelompok pangan umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan, serta sayur dan buah.
Gambar 2.3. Perbandingan Capaian Ketersediaan dan Konsumsi Energi Tahun 2012-2015
Sumber: BKPP DIY 2015 Pengembangan dan pemanfaatan pangan lokal terutama umbi-umbian menjadi
alternatif terbaik dalam memenuhi kebutuhan energi sekaligus menjaga kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, dan serangan
jantung karena umbi-umbian dapat dikembangkan menjadi makanan fungsional yang memiliki indeks glisemik rendah, kaya kandungan prebiotik dan antioksidan. Perbandingan
antara tingkat ketersediaan dengan tingkat konsumsi energi maupun protein di DIY pada tahun 2012-2015 dapat dilihat pada gambar 2.3 dan gambar 2.4. Realisasi capaian
indikator angka ketersediaan dan konsumsi energi maupun protein tahun 2013-2015 sudah melampaui target yang ditetapkan seperti terlihat dalam tabel 2.6. Dari gambar 2.3
dan gambar 2.4 juga terlihat bahwa tingkat ketersediaan energi dan protein lebih tinggi dibanding tingkat konsumsi masyarakat DIY. Kondisi ini menggambarkan ketersediaan
pangan di DIY mencukupi bahkan melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat DIY.
3,689 3,867
3,699 3,701
1,938 1,874
1,946.4 1,946.4
500 1,000
1,500 2,000
2,500 3,000
3,500 4,000
4,500
2012 2013
2014 2015
Ketersediaan Energi Kkalkapitahari Konsumsi Energi Kkalkapitahari
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
14 Gambar 2.4. Perbandingan Capaian Ketersediaan dan Konsumsi Protein
Tahun 2012-2015 Sumber: BKPP DIY 2015
Selain mutukualitas konsumsi, aspek keamanan pangan sangat penting belakangan ini. Dengan terbukanya pasar terhadap masuknya produk pangan dari luar daerah maupun
dari luar negeri, masalah dan tantangan keamanan pangan semakin kompleks. Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah JKPD telah berperan aktif di DIY dalam mengamankan pangan
yang diproduksi maupun pangan yang beredar, baik segar maupun olahan, sehingga pangan yang dikonsumsi masyarakat DIY aman dari berbagai cemaran fisik, biologis,
kimiawi, maupun mikrobiologis. Pembinaan terhadap produsen pangan juga terus dilaksanakan agar produsen pangan di DIY dapat menyediakan pangan yang bermutu dan
aman, sekaligus dapat bersaing menghadapi pasar bebas ASEAN MEA.
Distribusi dan akses pangan telah tertangani dengan baik. Fasilitasi diberikan kepada gapoktan di daerah rawan pangan dengan tujuan mendekatkan pangan ke
masyarakat sehingga tersedia pangan sesuai kebutuhan masyarakat setempat dengan harga terjangkau secara kontinyu. Gapoktan di daerah sentra produksi pangan juga difasilitasi
agar dapat menampung dan mengelola hasil panen masyarakat setempat sehingga harga pangan terjaga, tidak merugikan petani saat panen raya dan tidak memberatkan konsumen
saat musim paceklik. Harga pangan pokok yang juga berpengaruh terhadap inflasi juga dipantau secara rutin dan bila perlu dilakukan pengendalian melalui operasi pasar oleh
instansi terkait. Harga pangan pokok di DIY selama tahun 2015 relatif terkendali. Hal ini sangat didukung oleh keberadaan Tim Pemantau dan Pengendali Inflasi Daerah TPID.
Keberhasilan pencapaian ketiga sub sistem ketahanan pangan tersebut secara sinergis telah mendukung upaya penurunan kemiskinan dan kerawanan pangan di DIY.
100.63 98.23
107.3 111.71
49.7 53.8
60 60
20 40
60 80
100 120
2012 2013
2014 2015
Ketersediaan Protein Grkapitahari Konsumsi Protein Grkapitahari
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
15 Tahun 2015, Desa Rawan Pangan di DIY turun dari 26 desa di tahun 2014 menjadi 20
desa. Desa rawan pangan tersebut tersebar di Kota Yogyakarta 1 desa, Kabupaten Bantul 3 desa, Kabupaten Kulonprogo 9 desa, dan Kabupaten Gunungkidul 7 desa.
Persentase jumlah penyuluh yang meningkat kapasitasnya mengalami kenaikan yang semula 61 pada tahun 2014 meningkat menjadi 74 pada tahun 2015. Realisasi
pada tahun 2015 ini mencapai 74 dari target akhir RPJMD DIY Tahun 2017. Pembangunan ketahanan pangan membutuhkan kelembagaan yang mantap dengan
didukung oleh sumber daya manusia yang handal. Sumber daya manusia mempunyai peran yang penting dan menentukan dalam pengelolaan dan dukungan programkegiatan
kelembagaan ketahanan pangan. Oleh karena itu, upaya pengembangan sumber daya manusia perlu lebih dioptimalkan. Programa penyuluhan menjadi kunci keberhasilan
pembangunan pertanian ke depannya. Programa disusun dengan dengan mengakomodir keperluan masyarakat yang dibuat berjenjang dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, dan
provinsi dengan tetap berpegang pada rambu-rambu perundangan kebijakan pemerintah, RPJMD maupun Renstra SKPD. Programa yang disusun secara partisipatif ini diharapkan
mampu menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas penyuluh itu sendiri.
Persentase rata-rata hasil ketercapaian pelaksanaan program dukungan sasaran SKPD sebesar 100 pada tahun 2015. Realisasi tersebut telah mencapai target akhir RPJMD
DIY Tahun 2017. Indikator kinerja ini digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran strategis 3 yaitu meningkatnya capaian pelaksanaan program pendukung sasaran Renstra
SKPD.
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
16 Tabel 2.7. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BKPP DIY Tahun 2013-2017
Uraian Anggaran pada tahun ke-
Realisasi Anggaran pada tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun
ke- Rata-rata Pertumbuhan
1 2
3 4
5 1
2 3
4 5
1 2
3 4
5 Anggaran
Realisasi 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
524.528.350 529.252.000
563.813.900 810.000.000
842.000.000 454.789.910
495.751.568 510.887.157
- -
0,87 0,94
0,91 -
- 79.367.913
28.048.624 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur
2.942.980.000 3.934.343.750
1.413.500.000 817.770.550
641.070.500 2.516.600.070
3.657.902.752 1.340.631.625
- -
0,86 0,93
0,95 -
- -575.477.375
-587.984.223 Program Peningkatan
Kapasitas Sumberdaya Aparatur
30.673.000 34.000.000
36.600.000 43.025.000
26.075.000 27.477.260
33.782.000 34.170.175
- -
0,90 0,99
0,93 -
- -1.149.500
3.346.458 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan 173.463.500
231.738.300 202.000.000
278.827.000 281.900.000
167.168.900 225.324.825
198.826.600 -
- 0,96
0,97 0,98
- -
27.109.125 15.828.850
Program Peningkatan Penanganan Daerah
Rawan Pangan 653.653.300
513.380.000 1.338.189.050
906.844.550 1.086.429.800
582.420.880 503.751.685
1.262.257.875 -
- 0,89
0,98 0,94
- -
108.194.125 339.918.498
Program Peningkatan Ketersediaan dan
Cadangan Pangan 585.306.580
609.500.000 764.874.000
685.765.000 739.705.400
547.757.840 603.973.750
712.629.865 -
- 0,94
0,99 0,93
- -
38.599.705 82.436.013
Program Penganekaragaman
Konsumsi dan Keamanan Pangan
937.448.800 877.148.050
1.240.596.500 2.025.902.700
1.852.940.000 884.066.780
849.087.985 1.175.931.500
- -
0,94 0,97
0,95 -
- 228.872.800
145.932.360 Program Peningkatan
Distribusi dan Akses Pangan
484.608.750 535.000.000
610.000.000 465.250.000
331.293.200 476.134.800
524.126.850 568.993.650
- -
0,98 0,98
0,93 -
- -38.328.888
46.429.425 Program Pemberdayaan
Penyuluhan 728.075.400
1.173.863.700 1.132.000.000
1.703.446.000 1.835.860.000
708.903.500 1.021.756.300
1.032.599.400 -
- 0,97
0,87 0,91
- -
276.946.150 161.847.950
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
17 Data anggaran dan realisasi anggaran yang terdapat pada tabel 2.7 menunjukkan
bahwa kinerja anggaran untuk program utama pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan sudah baik, ditunjukkan dengan rasio antara realisasi dan anggaran yang rata-
rata lebih dari 0,9 deviasi realisasi anggaran 10. Petumbuhan anggaran pada program utama terus meningkat dari tahun ke tahun menyesuaikan dengan tuntutan untuk
pencapaian target kinerja yang semakin meningkat, sedangkan program pendukung 01- 06 disesuaikan dengan kebutuhan dalam rangka mendukung pelayanan internal SKPD.