Telaahan Renstra KL dan Renstra ProvinsiKabupatenKota
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
22
No Kekuatan
Strength Kelemahan
Weakness Peluang Oportunity
Ancaman Threat
memacu Badan Ketahanan Pangan di
daerah untuk berperan aktif
ketahanan pangan hanya pada
komoditas beras
9 SDM yang memiliki
inisiatif yang tinggi dan bersedia menjalin
kerjasama dengan tenaga-tenaga ahli
Ritme kerja masih dalam proses
penyesuaian karena masih dalam
perubahan struktur Jejaring Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
masih belum optimal Ketahanan pangan
dilihat dari kaca mata politik masih impor
terigu, beras
10 Pendelegasian tugas
sudah tepat Personel yang baru
masih belajar dikhawatirkan akan
memperlambat pencapaian visi dan
misi SKPD Sosialisasi
kelembagaan Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan masih kurang
Masih terdapat masyarakat yang
terkena gizi buruk, karena pengetahuan
masyarakat kurang
11 Mengoptimalkan
kinerja DKP Dewan Ketahanan Pangan
Terbatasnya saranaprasarana
dan SDM untuk melakukan
pengkajian konsumsi pangan
Banyak keragaman potensi pangan lokal
yang bernilai gizi tinggi
Kemajuan teknologi dibidang pangan
baik skala usaha tani maupun industri
yang kurang memperhatikan mutu
dan keamanan pangan
12 Adanya dukungan
dana dari pemerintah dalam rangka
peningkatan penganekaragaman
konsumsi Terbatasnya
datainformasi perkembangan
konsumsi pangan Berkembangnya
industri dan teknologi pengolahan pangan
Pasar bebas yang berdampak pada
perubahan perilaku dan budaya pola
konsumsi
13 Kemampuan
mengakses perkembangan
informasi pangan termasuk keamanan
pangan Tindak lanjut
terhadap hasil kegiatan
masih belum optimal Potensi masyarakat
yang telah mampu memproduksi,
mengolah dan mengkonsumsi
pangan lokal Masih kurangnya
pengetahuan, kesadaran dan
kemauan Masyarakat untuk
mengkonsumsi pangan yang
beragam, bergizi dan seimbang, dan aman
B2SA
14 Pengembangan
motivasi dan partisipasi
masyarakat dalam penganekaragaman
pangan Belum semua potensi
LDPM dimanfaatkan dan dikembangkan
Adanya peluang kerjasama dengan
Lembaga Perguruan Tinggi, LSM dan
organisasi profesi lainnya dalam
pengembangan citra dan mutu pangan
lokal bergizi Belum memadainya
sarana prasarana distribusi antar
wilayah
15 Adanya program
Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Masih terbatasnya
kemampuan SDM dalam melakukan
pengkajian sistem Berkembangnya
sistem informasi ketahanan pangan
Berbagai kebijakan lokal terutama
retribusi sering mengganggu
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
23
No Kekuatan
Strength Kelemahan
Weakness Peluang Oportunity
Ancaman Threat
Lokal P2KP berbasis sumber daya lokal
distribusi pangan kelancaran distribusi
pangan 16
Meningkatnya peranan LDPM dalam
pemasaran dan pengendalian harga
pangan strategis Terbatasnya
kemampuan SDM dalam mengkaji dan
menganalisis data serta informasi
ketersediaan pangan
Adanya kerjasama antar lembaga
pemasaran dalam rangka
pengendalian harga pangan
Kondisi harga pangan strategis yang kurang
kondusif menyebabkan
peralihan produksi ke komoditas yang lebih
menguntungkan
17 Adanya hasil kajian
terhadap kualitas, kuantitas serta
kebutuhan sarana dan prasarana
distribusi pangan Pola penyediaan
cadangan pangan masyarakat belum
berkembang dan masih bersifat
tradisional Adanya standarisasi
harga pangan strategis bagi para
pelaku distribusi pangan
Terjadinya gagal panen akibat dari
gangguan musim, bencana alam,
serangan hama penyakit dan lainnya
yang dapat mengakibatkan
menurunnya produksi pangan
18 Pengembangan
motivasi dan partisipasi
masyarakat dalam penganekaragaman
pangan Terbatasnya sarana,
prasarana dan SDM untuk pengembangan
sistem informasi kewaspadaan pangan
Adanya kebijakan pengembangan
sarana dan prasarana distribusi yang
memadai Perubahan nilai sosial
budaya konsumsi beras berdampak
pada kemampuan penyediaan pangan
beras
19 Tersedianya alat
untuk menganalisis ketersediaan dan
pengelola ketersediaan pangan
Belum berjalannya koordinasi antara
kelembagaan penyuluhan, petani,
dan kelembagaan profesi lainnya yang
bergerak di bidang pertanian
Tersedianya jalur distribusi antar
lokalita dan wilayah Penggunaan bahan
tambahan pangan dan bahan terlarang
lainnya yang dapat membahayakan
konsumen serta sulitnya pengawasan
produk pangan impor
20 Adanya dukungan
dana dari pemerintah dalam rangka
peningkatan ketersediaan pangan
Masih terbatasnya sarana prasarana dan
SDM dalam penanganan program
ketahanan pangan Tersedianya potensi
sumberdaya alam dalam rangka
pengembangan ketersediaan pangan
Kondisi iklim yang tidak menentu
mempengaruhi proses
produksi, ketersediaan dan
akses masyarakat terhadap pangan
21 Adanya kelompok
masyarakat yang telah terbina dalam
penyediaan pangan rumah tangga
Sesuai potensi produksi yang ada,
tidak dihasilkan sepanjang waktu dan
di setiap wilayah dalam jumlah yang
cukup sesuai kebutuhan
masyarakat Koordinasi lintas
sektorsub sektor dalam pengembangan
ketersediaan pangan Kerawanan pangan
dan gizi biasanya terjadi pada
masyarakat miskin yang tinggal di
daerah marginal
22 Adanya tim
operasinal dalam Stabilisasi harga
bahan pangan belum Adanya potensi
budaya masyarakat Kurang
mendukungnya
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
24
No Kekuatan
Strength Kelemahan
Weakness Peluang Oportunity
Ancaman Threat
penanganan kewaspadaan pangan
terjamin secara optimal
dalam pengelolaan penyediaan cadangan
pangan rumah tangga
kebijakan pemerintah dalam hal
pengembangan kelembagaan
penyuluhan, pembinaan dan
pengembangan karir bagi para penyuluh
lapangan
23 Tersedianya alat dan
metoda dalam melakukan
pemantauan, pemetaan dan
intervensi daerah rawan pangan
Tingkat akses pangan masyarakat secara
keseluruhan belum terjamin
Adanya dukungan dana dari pemerintah
dalam rangka ketersediaan pangan.
Belum optimalnya pemanfaatan
teknologi spesifik lokasi
yang sudah dihasilkan
24 Adanya indikator
lokal untuk mendeteksi daerah
rawan pangan Terjadinya gejolak
harga pangan yang sangat berfluktuatif
Adanya dukungan kebijakan yang
mengatur penanganan
kewaspadaan pangan
25 Adanya pengaturan
dan penataan serta koordinasi
penyelenggaraan penyuluhan
pertanian Adanya kesadaran
dan partisipasi masyarakat dalam
mewujudkan ketahanan pangan
pada tingkat rumah tangga
26 Tersedianya hasil
kajian dan penyebarluasan
informasi perkembangan
teknologi pertanian, perikanan, kehutanan
dan perkebunan Adanya dukungan
Lembaga Swadaya Masyarakat dan
kelembagaan masyarakat lainnya
Adanya kerjasamakemitraan
dengan SKPD lain, Perguruan Tinggi,
dan stakeholder lainnya dalam rangka
pemberdayaan masyarakat guna
meningkatkan kualitas konsumsi
pangan masyarakat Volume ketersediaan
dan kontinyuitas bahan baku pangan
lokal kurang memadai
Komitmen pimpinan terhadap
pemberdayaan masyarakat dalam
rangka meningkatkan kualitas konsumsi
pangan masyarakat Kurangnya figur
keteladanan yang memberikan motivasi
untuk meningkatkan kualitas konsumsi
pangan melalui penganekaragaman
Review Kedua RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY 2012-2017
25
No Kekuatan
Strength Kelemahan
Weakness Peluang Oportunity
Ancaman Threat
yang didukung penganekaragaman
pangan berbasis pangan lokal cukup
tinggi konsumsi pangan
Adanya peraturan di DIY berkaitan dengan
pemberdayaan masyarakat tentang
penganekaragaman konsumsi pangan
berbasis sumberdaya lokal Pergub
882012 Belum optimalnya
kompetensi SDM pelaku usaha olahan
pangan lokal
27 Adanya kelembagaan
pengawasan fungsional yaitu
OKKPD sebagai lembaga penjamin
mutu pangan segar asal tumbuhan
Kurang tersedianya sarana dan prasarana
terutama kendaraan operasional dan
laboratorium Adanya permintaan
produk pangan yang aman dikonsumsi
Adanya peredaran produk pangan
berbahaya di masyarakat
28 Adanya tenaga
fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian
PMHP Kurangnya dana
operasional pengawasan pangan
Adanya pedoman regulasi pengawasan
pangan segar dan olahan
Kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap keamanan pangan
yang disebabkan oleh tingkat pendapatan,
pendidikan serta aspek sosial budaya
29 Adanya Komitmen
dari pimpinan terhadap keamanan
pangan Adanya
keterlambatan penyelesaian sertifikat
jaminan keamanan pangan
Adanya kelembagaan tim jejaring
keamanan pangan terpaduSKPT
Belum adanya regulasi perda
pengendalian produk pangan yang
berbahaya