pasukan Israel dari jalur Gaza, dan pembukaan akses terhadap bantuan kemanusiaan.
Selain itu, Indonesia bersama dengan Organisasi Konfrensi Islam OKI juga gigih mendukung keangggotaan penuh Palestina di United Nations
Educational, Scientific Dan Cultural Organization UNESCO, tanggal 31
oktober 2014, yang mana hasil voting saat itu ada 107 suara mendukung, 14 menolak, dan 52 lainnya abstain. Indonesia di dalam OKI juga menjadi co-
sponsor rancangan resolusi peningkatan status Palestina menjadi non-member observer state PBB dalam pembahasan agenda item 37 SMU PBB: the question of
Palestine pada tanggal 29 november 2012.
53
3.6.1 Peran SBY Di Dalam OKI Untuk Palestina
Menurut Ann Marie Murphy, Indonesia menegaskan bahwa Organisasi Konferensi Islam OKI termasuk perwakilan dari komunitas Muslim dari negara-
negara dengan mayoritas Muslim. Dia berpendapat bahwa Indonesia berhasil membuat OKI mengadopsi prinsip pentingnya bagi dunia Muslim membangun
jembatan dengan Barat. Akibatnya, Amerika Serikat mengirim perwakilan pertama untuk OKI di tahun 2008.
Indonesia mendorong prinsip-prinsip tata kelola aktif demokrasi dan baik di dunia Islam melalui OKI. Menteri Luar Negeri Indonesia menekankan bahwa
OKI menerapkan demokrasi, good governance, dan hak asasi manusia pada pertemuan OKI di Damaskus pada 23-25 Mei 2009. Indonesia menyadari bahwa
Islam dan konflik Barat dapat dikurangi dengan melakukan dialog dan
53
Ibid, Hal. X
Universitas Sumatera Utara
mempromosikan nilai-nilai yang meminimalkan kesalahpahaman di antara mereka. Dengan demikian, keterlibatan Indonesia dalam OKI menunjukkan
bahwa pemerintah SBY menganggap Islam sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya.
54
Presiden Bush menyatakan bahwa Indonesia adalah contoh bagaimana demokrasi dan modernisasi dapat menyajikan alternatif untuk ekstremisme .
Tentu saja, paradigma US berubah semalam dengan mengacu Indonesia sebagai mercusuar demokrasi Muslim moderat, wajah toleran terhadap Muslim, dan
sebagai sekutu penting di antara negara-negara penduduk Islam. Menurut Murphy, karena tujuan kebijakan luar negeri utama dari administrasi Bush
menang perang melawan teror dan mempromosikan demokrasi, Indonesia menjadi sekutu dekat AS.
3.6.2 Indonesia dan Konflik Timur Tengah: Sebuah Mediasi Peran?
Karena situasi politik dalam negeri dan iklim internasional Indonesia meningkat fokusnya dunia dan hubungan Muslim dengan Timur Tengah. Pada
bulan November 2004 SBY mengunjungi Kairo untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Presiden Palestina Yasser Arafat. Selama kunjungan
ini, SBY didampingi oleh para pemimpin Muslim Indonesia seperti Hidayat Nurwahid pemimpin PKS, Din Syamsuddin Majelis Ulama Indonesia MUI,
Hasyim Muzadi pemimpin nasional NU, dan Amin Abdullah Muhammadiyah. Kunjungan memiliki makna simbolis yang menunjukkan dukungan Indonesia
Universitas Sumatera Utara
untuk perjuangan Rakyat Palestina. Hal ini juga menggambarkan persahabatan Indonesia untuk Muslim di Timur Tengah.
Dalam politik domestik, kunjungan SBY dihargai oleh umat Islam dan organisasi Islam. Mereka berpendapat bahwa dukungan Indonesia untuk
kemerdekaan Palestina berkorelasi dengan kepentingan umat Islam Indonesia dan semua.
55
Pemerintah SBY menyatakan bahwa Timur Tengah atau konflik Arab- Israel adalah masalah emosional dalam hubungan Indonesia dengan Timur
Tengah. Indonesia konsisten mendukung perjuangan Palestina untuk mencapai kemerdekaan dan hidup selaras dengan Israel. Akibatnya, Indonesia memberikan
kontribusi dalam hal resolusi konflik dan bantuan untuk mengembangkan kapasitas bagi Palestina.
Dalam konteks ini, Hassan Wirajuda, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam jangka pertama SBY, menunjukkan bahwa Indonesia ingin terlibat
dalam memecahkan masalah dalam konflik Timur Tengah. Praktek mushawara, seni membahas untuk memecahkan masalah dengan konsensus, Wirajuda
menambahkan, dapat dianggap sebagai alat dalam menengahi konflik Palestina- Israel yang merupakan ibu dari semua konflik di Timur Tengah.
56
Pemerintah SBY berharap untuk memainkan peran yang lebih besar dalam menyelesaikan
konflik Palestina-Israel. Dino Patti Djalal menyatakan, Indonesia selalu ingin meningkatkan keterlibatan kami dalam proses menuju perdamaian di Timur
Tengah. SBY mengatakan bahwa Indonesia meminta Israel untuk menghentikan
55
Riza Sihbudi, 2005 „Politik Luar Negeri SBY-Kalla‟, In Usamah Hisyam Ed, Perubahan Untuk Rakyat:
Seputar Korupsi, Gaji PNS, Dan Rakyat Kecil. Jakarta. Dharmapena Publishing. Hal 190-191.
56
John Hughes.2010 , Islamic Extremism And The War Of Ideas: Lessons From Indonesia, Hoover Press Publication No. 592, California, Hal 82
Universitas Sumatera Utara
serangan terhadap Palestina, dan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB meminta untuk melakukan tindakan nyata untuk memecahkan Konflik Timur
Tengah. Indonesia mengajukan banding ke Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan serius dan mencari solusi segera untuk konflik Timur
Tengah. Permintaan itu dibuat pada meeting terbuka Dewan Keamanan PBB di New York.
Ketika Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB DK PBB tahun 2007-2009, itu berkomitmen untuk memberikan prioritas
utama untuk resolusi damai di Timur Tengah dan konflik regional lainnya. SBY menyatakan bahwa mencoba untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah harus
atas daftar kebijakan luar negeri Indonesia. Dia percaya bahwa jika konflik Timur Tengah dapat diselesaikan, masalah global dan ketegangan antara Islam dan Barat
dapat dikurangi. Sebuah penyelesaian damai dari konflik Timur Tengah menjadi pusat perhatian dari pemerintah SBY, aspirasi Indonesia untuk memainkan peran
yang lebih besar dalam dunia Muslim dan untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah memiliki beberapa momentum ketika kedua Barat dan Tengah didukung
keterlibatan Indonesia. Itu memiliki hubungan baik dengan hampir setiap negara Timur Tengah. Sejumlah negara Barat mendekati Indonesia untuk melobi
pemerintah Hamas yang baru untuk meyakinkan itu sampai posisinya. Palestina meminta Indonesia untuk membujuk negara-negara Barat untuk
tidak berhenti bantu ke Palestina setelah Hamas berkuasa di Gaza. Selama kunjungannya ke Jakarta, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak
Indonesia untuk berpartisipasi dalam pertemuan Annapolis, yang diselenggarakan oleh Presiden Bush pada bulan November 2007, untuk membahas masalah Israel-
Universitas Sumatera Utara
Palestina. Pada saat yang sama, Indonesia mengundang para pemimpin Hamas untuk datang dalam upaya untuk mendorong lebih terbuka terhadap dialog dan
negosiasi. Perlu dicatat bahwa pemerintah SBY juga mengkritik AS dan Eropa melarangan bantuan kepada Hamas di Palestina.
SBY tidak hanya berjanji makanan, medis, dan bantuan keuangan, tetapi juga bersikeras bagi pemerintah pimpinan Hamas bekerja sama dengan faksi
Fatah. Yang penting, SBY menunjuk mantan Menteri Luar Negeri Dr. Alwi Shihab sebagai utusan perdamaian khusus ke Timur Tengah, dan menawarkan
jasanya. Hasyim Muzadi meminta Hamas dan Fatah untuk belajar dari pengalaman Indonesia yang berhasil menyatukan umat Islam untuk melawan
kolonialisme. Indonesia berpartisipasi dalam Konferensi Donor untuk Palestina di Paris, Desember 2007 dan memberi bantuan US 1 juta. Selain itu, pada bulan
Juli 2008 Indonesia diprakarsai dan diselenggarakan Konferensi Asia-Afrika pada Capacity Building for Palestine
. Konferensi ini dihadiri oleh 55 negara dan Indonesia sebagai unit koordinasi untuk kawasan Asia berkomitmen untuk
memberikan bantuan pembangunan sampai 1000 orang Palestina selama 5 tahun 2008-2013.
Dalam hal meningkatkan hubungan Indonesia dengan Timur Tengah, pada 25 April 2006 SBY berangkat untuk kunjungan lima negara Arab: Arab Saudi,
Kuwait, Qatar, UEA dan Yordania dalam mencari keterlibatan lebih dalam dengan negara-negara Islam. Pada kesempatan ini, SBY mencoba hubungan
ekonomi membangun lebih dekat dengan alasan bahwa kemitraan akan menguntungkan kedua daerah karena Indonesia membutuhkan investasi alternatif
untuk membiayai pembangunan ekonomi. Sebagai Hajriyanto Y Thohari
Universitas Sumatera Utara
berpendapat, kunjungan ini sangat penting dan strategis, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki hubungan yang kuat dengan dan komitmen terhadap dunia
Muslim.
57
Hassan Wirajuda, yang didampingi Hasyim Muzadi Ketua NU, juga mengunjungi Suriah dan Lebanon pada tahun 2007. Dengan mengunjungi dunia
Muslim, Indonesia berpendapat bahwa itu mempertimbangkan praktik Indonesia dan usaha moderat dan demokratis Islam Indonesia untuk berperan dalam
menyelesaikan konflik di Timur Tengah adalah nyata dalam meningkatkan keanggotaan dan kegiatannya di Organisasi Konferensi Islam OKI. Pemerintah
SBY berada di garis depan dalam upaya untuk membentuk kembali OKI untuk menjadi organisasi internasional yang kredibel dan kompeten.
Pengesahan OKI New Charter pada konferensi OKI di Dakar, Senegal, pada bulan Februari 2008 menandai awal yang baru bagi OKI untuk mengubah
organisasinya. Banyak berharap bahwa dengan transformasi, OKI akan berkembang menjadi sebuah organisasi yang menyuarakan kepentingan dunia
Muslim dan penyelesaian masalah. Indonesia dikejar kemitraan dengan anggota OKI untuk mempengaruhi diskusi dan arah resolusi konflik internasional.
Indonesia juga membujuk anggota OKI bersikeras bahwa DK PBB mengadopsi resolusi yang menuntut Israel menghentikan invasi.
Meskipun keterlibatan Indonesia dalam OKI dapat dikatakan telah datang terlambat dibandingkan dengan Malaysia, itu harus dihargai. Posisi OKI sangat
penting bagi dunia Islam dan karena mayoritas anggotanya adalah Timur Tengah,
57
Hajriyanto Y Thohari, „Indonesia, Arab, Dan Dunia Islam, Kompas, 05 Maret 2006.
Universitas Sumatera Utara
dengan memainkan peran aktif dapat lebih mudah bagi Indonesia untuk membujuk negara lain untuk membangun penyelesaian damai di Timur Tengah.
58
Upaya Indonesia untuk menjadi perdamaian pembuat dalam konflik di Timur Tengah menghadapi batas karena tidak memiliki hubungan diplomatik
dengan Israel. Oleh karena itu, keterlibatan diplomatik resmi dengan pemerintah Israel dipandang sebagai langkah penting bagi Indonesia untuk mengambil untuk
latihan beberapa pengaruh atas Israel. Majalli Whbee, Wakil Menteri Luar Negeri Israel, menyatakan bahwa kontribusi Indonesia untuk perdamaian di Timur
Tengah hanya mungkin melalui dialog dengan semua kelompok, termasuk Israel. Namun, hubungan diplomatik dengan Israel tidak mungkin bagi Indonesia, karena
berdasarkan UUD 1945 Indonesia masih menganggap Israel sebagai agresor. Ada oposisi domestik yang kuat, terutama dari kelompok Islam radikal, untuk setiap
jenis usaha Indonesia di hubungan diplomatik. Hasil peran Indonesia dalam menengahi konflik di Timur Tengah adalah sulit untuk diukur, karena masih ada
banyak konflik di wilayah tersebut.
3.7 Agenda Indonesia Di Dalam OKI