• Menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah setiap
Negara •
Penyelesaian setiap sengketa yang mungkin timbul, melalui cara-cara damai, seperti perundingan, mediasi, rekonsiliasi atau arbitrasi
• Tidak menggunakan ancaman atau kekerasan terhadap integritas wilayah
kesatuan nasional atau kemerdekaan politik suatu negara
29
Pada umumnya, pengambilan keputusan dalam OKI bersifat consensus. Dalam Deklarasinya disebutkan bahwa OKI akan bekerja sama dengan organisasi
Internasional lain, seperti PBB dan menyerukan pada para anggota OKI untuk “affirm their commitments to the United Nations Charter and to the fundamental
human rights ”, namun sekaligus menyebutkan “to preserve Islamic spiritual,
ethical, social and economic values”.
30
2.6 Badan Utama OKI 1. OIC Summit Konferensi Tingkat Tinggi KTT OKI
OICSummit Konferensi Tingkat Tinggi KTT OKI merupakan otoritas
tertinggi OKI, yang membahas, melakukan keputusan dan panduan untuk semua isu yang direalisasikan Piagam OKI dan isu lain yang menjadi perhatian anggota
OKI danUmat. KTT OKI dilangsungkan setiap 3 tiga tahun.
2. OIC Council of Foreign Ministers Meeting Konferensi Tingkat Menteri KTM OKI
29
Aiyub Mohsin, “Diktat Organisasi dan Administrasi Internasional‟. Paper Halaqoh, 2009, Denpasar, hal.
60
30
OIC, Chapter pendirian OKI.
Universitas Sumatera Utara
OIC Council of Foreign Ministers Meeting Konferensi Tingkat Menteri
KTM OKI merupakan organ yang mengkaji kemajuan implementasi kebijakan dan resolusi yang diadopsi KTT dan KTM, memutuskan program, anggaran dan
laporan keuangan membahas isu-isu yang menjadi perhatian anggota OKI.
3. Standing Committe KomiteTetap OKI
Standing Committe Komite Tetap OKI merupakan organ yang membahas isu-
isu OKI yang terdiri dari empat komite. 1
Al Quds Committee 2
Standing Committee for Information and Cultural Affairs COMIAC
3 Standing Committee for Economic and Commercial
Cooperation COMCEC 4
Standing Committee for Scientific and Technological Cooperation COMSTECH.
4. Executive CommitteeKomiteEksektutif OKI
Executive Committee Komite Eksektutif OKI terdiri dari Ketua KTT dan
KTM saat ini, sebelumnya dan yang akan datang tuan rumah Sekretariat OKI, dan Sekretaris Jenderal sebagai ex-officio member.
5. Committee of Permanent Representives Komite Perwakilan Tetap
Universitas Sumatera Utara
Committee of Permanent Representatives , sesuai denganPasal 5 Piagam
OKI merupakan “an organ of the Organisation of Islamic Cooperation” dan sesuai pasal
13 disebutkan “the prerogratives and modes operation of the Committee of Representatives” ditetapkan oleh KTM OKI.KTM OKI ke-41 telah
menyepakati “the Rules Governing the Functions of the OIC Committee of
Permanent Representatives and its Mode of Operation.”Dalam pasal 4 dari Rules tersebut disebutkan bahwa Committee of Permanent Representatives CPR
mengadakan pertemuan regular setiap3 tiga bulan sekali pertahun juga dapat menyelenggarakan Extraordinary Meeting.
Berdasarkan pasal 3 Rules Governing the Function of OIC CPR and its Modes of Operation
, CPR menjalankan empat fungsi, yaitu : Pertama
, Berkoordinasi dengan Negara anggota OKI, Sekretariat Jenderal OKI dan berbagai organnya dan bekerjasama dengan Sekretariat Jenderal OKI
dalam tindak lanjut implementasi resolusi dan rekomendasi KTM OKI. Kedua
, Bertindak sebagai expert group apabila dimandatka noleh KTM dan mengusulkan pembentukan ad-hoc working group bila dipandang perlu.
Ketiga , Membuat usulan-usulan yang diperlukan untuk kegiatan OKI.
Keempa t, Menjalankan tugas yang dimandatkan oleh KTM OKI.
Catatan : Indonesia belum menunjuk secara resmi Permanent Representative untuk
OKI. Namun, pertemuan CPR selalu dihadiri oleh KBRI Riyadh.
Universitas Sumatera Utara
6. The International Islamic Court of Justice MahkamahIslam Internasional.
7. The International Islamic Court of Justice IICJ Mahkamah Islam Internasional
IICJ adalah mahkamah yang didirikan untuk menyelesaikan persengketaan
antar negara OKIHingga saat ini IICJ belum operasional karena Statusnya belum memenuhi persyaratan batas minimal ratifikasi oleh negara-negara anggota OKI
untuk berlakunya.
8. Independent Permanent Commission on Human Rights IPHRC Komisi HAM PermanenIndependen OKI
IPHRC merupakan komisi HAM OKI yang mempromosikan hak sipil, hak politik dan hak ekonomi yang tercermin dalam kovenan,deklarasi,dan instrumen
HAM yang disepakati secara universal, sesuai dengan nilai Islam.
9. General SecretariatSekretariatJenderal OKI
Sekretariat Jenderal OKI dipimpin oleh Sekretaris Jenderal yang menjadi Pejabat Kepala Administratif Chief Administrative Office yang dipilih oleh
KTM OKI untuk periode lima tahun. Sekjen OKI didukung oleh 4 Asisten Sekjen yaitu di bidang politik, ekonomi, budaya, informasi dan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta isu Al Quds danPalestina.
10.Subsidiary Organ Badan-Badan Subsider
Badan – badan subsider OKI dibentuk berdasarkan keputusan KTT atau
KTM OKI. Keanggotaannya bersifat otomatis bagi seluruh negara anggota OKI
Universitas Sumatera Utara
dan wajib untuk membayar kontribusi. Besaran kontribusi ditetapkan oleh KTM OKI.
31
Badan – badansubsider OKI terdiridari:
1 Statistical, Economic, Social Research and Training Center for IslamicCountries
SESRIC 2 Research Center for Islamic History, Art and CultureIRCICA
3 Islamic University of Technology IUT 4 Islamic Center for the Development of Trade ICDT
5 International Islamic Fiqh Academy IIFA 6 Islamic Solidarity Fund and its Waqf ISF
7 Specialized Institutions Badan-BadanKhusus Badan
– badan khusus OKI dibentuk berdasarkan keputusan KTT atau KTM dimana keanggotaannya terbuka untuk semua anggota, namun bersifat
opsional. Anggaran badan – badan khusus tersebut ditetapkan sendiri oleh
masing-masing badan. Badan
– badankhusus OKI, terdiri dari:
1. Islamic Development Bank IDB 2. Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization ISESCO
3. Islamic Broadcasting Union IBU
31
OIC. http:www.oic-oci.orgoicv3page?p_id=52p_ref=26lan=en
diakses tgl 03 Agustus 2016 pkl 21.00
Universitas Sumatera Utara
4. International Islamic News Agency IINA 5. Islamic Committee of the International Crescent ICIC
6. The Science, Technology and Innovation Organization STIO.
8 Affiliated InstitutionsBadan-BadanAfiliasi
Badan-badan Afiliasi adalah Institusi – institusi dibawah OKI yang bersifat
terbuka dan optional bagi negara – negara anggota OKI. Anggaran institusi
tersebut tidak ditentukan oleh OKI. Dan dimungkinkan untuk memperoleh bantuan sukarela dari badan
– badan subsidi atau badan khusus OKI serta Negara anggota. Institusi
– institusi tersebut, adalah:
1 Islamic Chamber of Commerce, Industry and Agriculture ICCIA 2 Organization of Islamic Capitals and Cities OICC
3 Islamic Solidarity Sports Federation ISSF 4 World Federation of Arab-Islamic International Schools WFAIIS
5 Organization of the Islamic Shipowners AssociationOISA 6 Islamic Conference Youth Forum for Dialogue and Cooperation
7 International Union of Muslim Scouts IUMS 8 Federation of Consultants from Islamic Countries FCIC
9 Islamic World Academy of Sciences IAS 10 General Council for Islamic Banks and Financial InstitutionsCIBAFI
Universitas Sumatera Utara
11 Federation of Contractors from Islamic Countries FOCIC 12 OIC Computer Emergency Response Team OIC-CERT
13 Standards and Metrology Institute for Islamic CountriesSMIIC 14 Islamic Cement Association ICA
15 International Islamic University Malaysia IIUM 16 Association of Tax Authorities of Islamic CountriesATAIC
Selain badan-badan tersebut, OKI juga memiliki Islamic Universities, dimana terdapat tiga Universitas yang di-sponsori oleh OKI, yaitu di Niger, Uganda dan
Bangladesh.
2.7 Domain Kerja OKI