Teori Organisasi International Kerangka Teori

Ialah bila pembuat kebijakan suatu Negara menyatakan bahwa mereka akan mendukung sekutu mereka dengan segala cara. 13. Independent Bebas Dijalankan oleh sebagian besar para pemimpin Negara didunia yang mengejar kepentingan mereka dalam keadaan apapun jika tidak mereka tidak akan bertindak atau menjalankan fungsi apapun dalam system internasionalnya. 14. Example Contoh Menekankan pentingnya mempromosikan prestise dan mempunyai pengaruh dalam system internasional dengan cara menjalankan kebijakan dalam negeri tertentu. 15. Internal Development Pemeritah dalam Negeri Kesadaran bahwa kepentingan negara adalah membangun negaranya sendiri. Peran ini menyiratkan rendahnya partisipasi dalam politik internasional. 16. Other Role Peran Lain Adanya sumber-sumber lain yang melatarbelakangi tindakan suatu Negara dalam politik luar negerinya 11

1.6.3 Teori Organisasi International

Lahirnya organisasi international awal mula disebabkan oleh tragedi perang dunia I dan II yang telah membawa derita dan sengsara bagi umat manusia, saat itu banyak dorongan dari masyarakat yang merasakan adanya 11 Ibid, 144 Universitas Sumatera Utara kebutuhan akan organisasi yang internasional yang sifatnya meliputi seluruh bangsa di dunia yang diharapkan agar nantinya tidak akan terjadi lagi perang dikemudian hari dan terwujudnya perdamaian abadi. Namun jauh tragedi perang dunia I dan II dimasa lampau tercatat sejumlah pemimpin dan ahli pada bidang politik dan masyarakat yang telah mencetuskan ide-ide tentang bagaimana solusi dan jalan keluar untuk menciptakan perdamaian yang abagi pada masyarakat di dunia, maka dengan adanya lembaga atau Organisasi Internasional diharapkan dapat mewujudkan perdamaian dunia. Seorang pemikir yang bernama Imanuel Kant dalam bukunya yang berjudul Zum Ewigen Frieden menyatakan agar terwujudnya perdamaian dunia yang abadi maka diperlukan kondisi-kondisi mutlak sebagai berikut : Pertama, disetiap negara harus terbentuk pemerintah yang representatif atau didasarkan atas perwakilan rakyat, sekalipun ada negara yang republik atau kerajaan. Kedua, perlu dibentuk federasi dari negara-negara merdeka tetapi bukan sebagai suatu negara super superstate, federasi ini hendaknya terus berupaya untuk mengembangkan dan terus memperluas pengaruh kewibawaan dari negara-negara merdeka tersebut. Bagi ide dan pemikiran yang dikemukakan para teoritis politik yang mengarah kearah pertumbuhan dan perkembangan pemikiran tentang organisasi yang bersifat internasional akhirnya tertampung dalam organisasi-organisasi internasional yang muncul kemudian pada abad ke 19 dan 20. Rangkuman dari ide-ide tersebut yaitu : 12 a. Terjadinya kesepakatan formal antara negara-negara. 12 Basri, Hasnil Siregar.1994. Hukum Organisasi International. Medan : Kelompok Dan Studi Hukum Dan Masyarakat. Hal. 49-50 Universitas Sumatera Utara b. Pembentukan sebuah dewan dimana terwakil semua negara anggota. c. Pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak majority tanpa mengharuskan lagi adanya mufakat bulat unanimity. Dalam keadaan tertentu kekuatan jumlah suara didasarakan terutama atas kekuatan ekonomi. d. Ketentuan bahwa negara-negara hendaknya menyelesaikan secara damai perbedaan-perbedaan pendapat mereka menyerahkan persoalan mereka kepada badan arbitrase yang kadang dilakukan dewan. e. Adanya sanksi-sanksi ekonomi dan militer terhadap negara yang terpaksa mengambil jalan keluar dengan perang. f. Dalam beberapa gagasan terdapat sistem penggunaan pasukan-pasukan itu didistribusikan secara seimbang kepada para anggota. g. Usul pemasukan kontribusi kepada organisasi. h. Pertimbangan akan kebutuhan tindakan bersama dilapangan ekonomi dan kebudayaan. i. Dalam gagasan Kant tersirat kebutuhan akan adanya kerukunan antara idiologi-idiologi. j. Adanya lebih gagasan Organisasi Eropa daripada organisasi dunia, mengingat kenyataan bahwa ide-ide tentang perwujudan perdamaian dunia banyak dirangsang oleh perang-perang di Eropa. Berdasarkan kriteria diatas, pandangan mengenai organisasi internasional semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Pada saat ini jika berbicara tentang organisasi internasional maka akan dimaksudkan adalah organisasi internasional yang dibentuk antar pemerintah ingovermental organization, IGO, Universitas Sumatera Utara walaupun disamping organisasi antar pemerintah tersebut terdapat organisasi non pemerintah non gevermental organization, NGO. Tetapi harus dibatasi apa yang dimaksudkan dengan organisasi international adalah organisasi antar negara organisasi international publik public international organization. 13 Jika organisasi internasional diartikan sebagai suatu lembaga dari ikatan negara-negara yang bertujuan untuk sekedar menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, maka pengertian tersebut dapat dikatakan masih terlalu sempit. Namun jika organisasi internasional diaanggap sebagai suatu organisasi yang melibatkan keterikatan negara-negara dalam suatu payung perjanjian dan hukum yang bertujuan tidak hanya sebatas untuk mnyelesaikan permasalahan tertentu tetapi juga bertujuan untuk mengadakan kerjasama antar negara-negara anggota dimana organisasi internasional memiliki wewenang atas negara anggota maka disini dikatakan pengertian organisasi internasional lebih luas maknanya. Menurut Leroy Barnet, organisasi internasional memiliki ciri sebagai berikut : a. A permanent organization to carry on a continuing set of functions organisasi tetap untuk melakukan fungsi yang terus menerus. b. Voluntary membership of eligible parties. keanggotaan sukarela dari pihak yang memenuhi syarat. c. Basic instrument stating goals, structure and methods of operation instrumen dasar yang menyatakan tujuan, struktur dan metode operasi. 13 Setianingsih, Sri. 2004. Pengantar Hukum Organisasi International. Jakarta : Universitas Indonesia, Ui Press. Hal. 5 Universitas Sumatera Utara d. A broadly representative consulative conference organ organ konferensi konsultatif representatif. e. Permanent seacretariat to carry on continuons administrative, research and information functions sekretariat tetap untuk melaksanakan administrasi, penelitian dan fungsi informasi. 14 Organisasi international dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara sesuai dengan kebutuhan atau menurut cara peninjauan organisasi tersebut, yaitu sebagai berikut : a. Klasifikasi yang didasarkan antara organisasi internasional yang permanen dan tidak permanen, yakni bila klasifikasi diadakan berdasarkan waktu. Yang bersifat permanen didirikan untuk jangka waktu tak terbatas seperti PBB sedangkan tidak permanen dibentuk untuk kurun waktu tertentu. b. Klasifikasi didasarkan pada organisasi internasional publik public international organization dan organisasi internasional privat private international organization atau non govermental organization NGO. Organisasi internasional publik didirikan harus berdasarkan perjanjian internasional, memiliki alat perlengkapan dan memakai hukum internasional. Sedangkan organisasi internasional privat dikuasai oleh hukum nasional dari salah satu negara anggotanya. Organisasi internasional privat tidak tunduk pada hukum internasional publik. 14 A.Leroy Barnet. International Organization. New Jersey : Pretince-Hall, Inc. Hal. 3 Universitas Sumatera Utara c. Klasifikasi yang didasarkan pada anggotanya, organisasi universal dan organisasi yang tertutup. Organisasi inetrnasional universal adalah organisasi yang tidak membeda-bedakan sistem politik, ekonomi, dan budaya negara angggota didalamnya, sedangkan yang bersifat tertutup hanya membatasi keanggotaannya berdasarkan aspek tertentu. d. Organisasi internasional yang didasarkan pada sifat organisasi yaitu supranational. Dalam organisasi ini mempunyai kewenangan membuat keputusan atau mengeluarkan peraturan yang langsung mengikat negara anggota, bahkan ada yang langsung mengikat individu maupun perusahaan di negara anggota. e. Klasifikasi yang didasarkan pada fungsinya, dalam klasifikasi ini organisasi inetrnasional didasarkan pada fungsi khusus, yaitu fungsi pengadilan, fungsi administratif, fungsi legislatif semu, dan fungsi serba guna. 15 Dalam mendirikan suatu organisasi internasional haruslah yang utama memiliki prinsip keanggotaan yang jelas. Masalah yang penting dalam keanggotaan suatu organisasi internasional adalah negara. Prinsip keanggotaan dapat dibedakan antara prinsip universalitas dan terbatas selective. Prinsip keanggotaan dapat dibedakan antara prinsip universalitas tidak membedakan sistem sosial, ekonomi maupun politik yang dianut oleh negara anggota, sedangkan dalam prinsip terbatas menekankan syarat-syarat tertentu bagi keanggotaan. Syarat tersebut adalah sebagai berikut : 15 Setianingsih, Sri. Op.Cit. Hal. 21 Universitas Sumatera Utara a. Keanggotaan yang didasarkan pada letak geografis suatu negara. Namun pengertian geografis terkadang tidak hanya didasarkan pada kedekatan lokasi saja namun juga didasarkan pada pertimbangan politis. Contohnya pakta atlantik utara North Atlantic Treaty Organization- NATO b. Keanggotaan berdasarkan kepentingan yang akan dicapai. Misalnya tujuan organisasi adalah kerjasama antara negara yang menjadi pengekspor minya, maka anggotanya adalah hanya negara pengekspor minyak, yaitu OPEC Organization Of Petroleum Exporting Countries. c. Keanggotaan yang didasari atas sitem pemerintahan atau ekonomi. d. Keanggotaan yang didasari atas persamaan budaya, agama, etnis, dsb. Contonya Organisasi Negara Islam, British Commonwealth. e. Keanggotaan pada penerapan hak-hak asasi manusia. 16

1.7 Metodologi Penelitian