Latar Belakang Kajian Yuridis Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Kawasan Ekonomi Khusus Dalam Upaya Peningkatan Penanaman Modal di Indonesia

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi Indonesia yang diamanatkan oleh konstitusi harus dilaksanakan dengan segenap potensi yang ada di masyarakat. Pasal 33 ayat 4 Undang-Undang Dasar UUD 1945 menyebutkan bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. 1 1 Jonker Sihombing, Investasi Asing Melalui Surat Utang Negara di Pasar Modal, Bandung : PT. Alumni, 2008, hlm. 1. Pembangunan bidang ekonomi di Indonesia telah berjalan kurang lebih 45 tahun lamanya sejak dicanangkan oleh pemerintah Orde Baru pada tahun 1970. Kurun waktu hampir seperempat abad itu membawa perubahan dalam masyarakat Indonesia yang digerakkan oleh pembangunan ekonomi dengan berbagai eskalasi dan dinamikanya. Tampak pertumbuhan signifikan yang telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia dimana telah banyaknya proses pembangunan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun sampai pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo Jokowi dengan kabinet Revolusi Mentalnya yang terus menggiatkan peningkatan penanaman modal di Indonesia guna untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagai amanah dari konstitusi di seluruh wilayah yang berpotensi di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan pembangunan seperti diketahui memerlukan modal dalam jumlah yang cukup besar dan tersedia pada waktu yang tepat. Modal dapat disediakan oleh pemerintah dan oleh masyarakat luas, khususnya dunia usaha swasta. Keadaan yang ideal, dari segi nasionalisme adalah apabila kebutuhan akan modal tersebut sepenuhnya dapat disediakan oleh kemampuan modal dalam negeri sendiri, apakah itu oleh dana pemeritah atau dunia usaha swasta dalam negeri. Namun dalam kenyataannya tidaklah demikian sebab pada umumnya negara-negara berkembang dalam hal ketersediaan modal yang cukup untuk melaksanakan pembangunan secara menyeluruh mengalami berbagai kesulitan yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain; tingkat tabungan saving masyarakat yang masih rendah, akumulasi modal yang belum efektif dan efisien, keterampilan skill yang belum memadai serta tingkat teknologi yang belum modern. Kendala-kendala ini umumnya oleh negara-negara berkembang atau sedang berkembang dicoba untuk diatasi dengan berbagai macam cara dan alternatif di antaranya melalui bantuan untuk melengkapi modal dalam negeri yang dapat segera dikerahkan. 2 Permodalan yang diperlukan oleh negara Indonesia untuk pencapaian pembangunan ekonomi adalah dalam bentuk investasi dengan memanfaatkan pemupukan dan pemanfaatan modal dalam negeri dan modal luar negeri penanaman modal secara maksimal yang terutama diarahkan kepada usaha- usaha rehabilitasi, pembaharuan, perluasan dan pembangunan baru di bidang 2 Ibid., hlm. 3. Universitas Sumatera Utara produksi barang-barang dan jasa. Oleh karena itu, modal dari masyarakat umum dimobilisasi secara maksimal. 3 Walaupun penanaman modal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, namun tampaknya pengembangan investasi ke depan menghadapi tantangan eksternal yang tidak ringan. Salah satunya adalah kecenderungan berkurangnya arus masuk investasi global. Sementara itu daya tarik investasi pada beberapa negara Asia Timur pesaing Indonesia, seperti RRC, Vietnam, Thailand, dan Malaysia justru meningkat. Pemupukan modal merupakan cara efektif yang dilakukan oleh negara dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa. Dapat dirasakan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun pemupukan modal daripada investor dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi angka pengangguran hingga alih teknologi. 4 3 Dhaniswara K. Harjono, Hukum Penanaman Modal, Jakarta: RajaGrafindo, 2007, hlm. 6. 4 Ibid., hlm 6 Fenomena ini menjadi tantangan ke depannya untuk dapat memberikan insentif-insentif menarik dan kepercayaan kepada para investor agar mau menanamkan modalnya di negeri ini. Fasilitas atau kemudahan- kemudahan yang akan diberikan kepada para investor menjadikan negeri ini dapat berkompetisi dengan baik dengan negara lainnya sehingga menjadi tujuan utama para investor luar negeri. Universitas Sumatera Utara Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketertarikan investor datang ke sebuah negara, yakni : 1. Kepastian Hukum; 2. transparansi; 3. tidak membeda-bedakan investor; dan 4. memberikan perlakuan yang sama kepada investor dalam dan luar negeri ; 5 Disamping itu terdapat pula fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang diberikan kepada para investor, yakni meliputi: 1. fasilitas PPh melalui pengurangan penghasilan neto; 2. pembebasan atau keringanan bea masuk impor barang modal yang belum bisa diproduksi di dalam negeri; 3. pembebasan bea masuk bahan baku atau penolong untuk keperluan produksi tertentu; 4. pembebasan atau penangguhan pajak penghasilan PPn atas impor barang modal; 5. penyusutan atau amortisasi yang dipercepat; 6. keringanan Pajak Bumi dan Bangunan PBB; 7. pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan badan; 8. fasilitas hak atas tanah; 9. fasilitas pelayanan keimigrasian; dan 10. fasilitas perizinan impor. 6 5 Salim HS dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, hlm. 6. Universitas Sumatera Utara Pemberian kemudahan ini dimaksudkan agar investor, terutama investor asing mau menanamkan investasinya di Indonesia. Manfaat adanya investasi itu adalah menggerakkan ekonomi masyarakat, menampung tenaga kerja, meningkatnya kualitas masyarakat yang berada di daerah investasi, dan lain-lain. 7 Istilah KEK atau special economic zone SEZ sebagai suatu industrial park diperkenalkan di Puerto Rico di tahun 1947. KEK saat itu dibangun dengan Sebagai bentuk implementasi upaya peningkatan penanaman modal tersebut, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberlakuan Kawasan Ekonomi Khusus di berbagai daerah yang berpotensi yakni dengan dikeluarkannya UU No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus atau disingkat dengan KEK. Sebagaimana yang diamanatkan oleh UU Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal pada Pasal 31 disebutkan bahwa untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah, dapat ditetapkan dan dikembangkan kawasan ekonomi khusus. Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus ini menjadi upaya nyata dalam pemberian fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang terdapat di dalam kawasan khusus tersebut sehingga dengan demikian akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para calon investor. Hingga kini terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang telah membentuk Kawasan Ekonomi Khusus di antaranya adalah KEK Sei Mangkei Sumatera Utara, KEK Tanjung Api-Api, KEK Tanjung Lesung, KEK Mandalika, KEK MBTK, KEK Palu, KEK Bitung, KEK Morotai. 6 Ibid., hlm. 7. 7 Ibid., hlm. 6. Universitas Sumatera Utara tujuan menangkap peluang investasi dari daratan Amerika Serikat. Konsep ini kemudian diadopsi oleh Irlandia dan Taiwan pada tahun 1960-an. Namun negeri Cina-lah yang membuat KEK menjadi terkenal di seluruh dunia, yang berawal dari kota Shenzhen. Saat ini KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategic untuk menampung kegiatan industri, ekspor, import, dan kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional. Untuk meningkatkan penanaman modal pada Kawasan Ekonomi Khusus, yang selanjutnya disebut KEK, yang dapat menunjang pengembangan ekonomi nasional dan pengembangan ekonomi di wilayah tertentu serta untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja, perlu memberikan fasilitas dan kemudahan di KEK. Pada dasarnya investor, baik investor domestik maupun investor asing yang menanamkan investasi di Indonesia diberikan berbagai kemudahan. Pemberian kemudahan ini adalah dimaksudkan agar investor domestik maupun asing mau menanamkan investasinya di Indonesia. Investasi itu sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Indonesia untuk mempercepat proses pembangunan. 8 Kegiatan investasi yang dilakukan dengan fasilitas dan kemudahan- kemudahan yang diberikan kepada calon investor bukan tidak mungkin akan banyak mengundang banyak investor asing berdatangan ke Indonesia khususnya kawasan ekonomi khusus yang ditawarkan tersebut. Dengan adanya kegiatan ekonomi baru di kawasan tersebut akan menambah lapangan pekerjaan baru bagi 8 Ibid., hlm. 269. Universitas Sumatera Utara masyarakat-masyarakat yang membutuhkan pekerjaan disana maupun dari seluruh wilayah Indonesia. Menyediakan kesempatan kerja bagi Tenaga Kerja Indonesia merupakan hal yang sangat mendasar dan menjadi prioritas pembangunan di Indonesia, yang mana jumlah penganggur bisa dikatakan masih sangat banyak. Berikut disajikan data berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik BPS. Tabel 1. Perkembangan Tenaga Kerja Indonesia dalam juta 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tenaga Kerja 116.5 119.4 120.3 120.2 121.9 122.4 127.8 - Bekerja 108.2 111.3 113.0 112.8 114.6 114.8 120.8 - Menganggur 8.3 8.1 7.3 7.4 7.2 7.6 7.0 Sumber : BPS Untuk membuka kesempatan kerja baru, Indonesia mendorong para investor dalam negeri dan mengundang investor dari luar negeri. Melalui investor luar negeri, Indonesia sekaligus mengundang teknologi maju. Namun karena keterbatasan kualitas Sumber Daya Manusia dalam negeri, Indonesia masih membuka kesempatan bagi tenaga ahli dari luar negeri untuk mengoperasikan teknologi maju tersebut sekaligus untuk melakukan alih pengetahuan kepada tenaga kerja Indonesia. Dalam konteks ini, maka penggunaan tenaga kerja asing disatu pihak harus dilihat dalam kaitannya dengan investor dan teknologi untuk membuka kesempatan kerja baru, dan dilain pihak dijaga supaya tidak menjadi faktor penghambat bagi tenaga kerja Indonesia sendiri. Universitas Sumatera Utara Tukar menukar informasi dan pengalaman dalam rangka kerjasama yang diwujudkan dalam perjanjian bilateral baik antar Pemerintah dengan Pemerintah, Pemerintah dengan Swasta, atau antar Swasta dengan Swasta bahkan sering terjadi kesepakatan yang bersifat multilateral. Kondisi seperti inilah yang tidak mungkin suatu negara dapat menolak kehadiran orang asing bahkan tenaga kerja asing di negaranya. Dengan situasi demikian yang menjadi persoalan adalah sebatas mana keberadaan dan kehadiran orang asing dan atau tenaga kerja asing diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi negara. 9 a. alasan penggunaan tenaga kerja asing; Terkhusus dalam pembahasan ini yakni seberapa berguna dan bermanfaat penggunaan Tenaga Kerja Asing tersebut di Kawasan Ekonomi Khusus. Izin penggunaan tenaga kerja asing tersebut harus sesuai dengan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing RPTKA yang telah disahkan oleh pejabat yang ditunjuk yang sekurang-kurangnya memuat: b. jabatan danatau kedudukan tenaga kerja asing dalam struktur organisasi perusahaan; c. jangka waktu penggunaan tenaga kerja asing; d. penggunaan tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai pendamping counter part tenaga kerja asing yang dipekerjakan. Tenaga kerja pendamping ini tidak secara otomatis menggantikan atau menduduki jabatan tenaga kerja asing yang didampinginya tetapi lebih dititikberatkan untuk alih teknologi dan alih 9 Sumarprihatiningrum, Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia, Jakarta: Himpunan Pembina Sumberdaya Manusia Indonesia, 2006, hlm. 1. Universitas Sumatera Utara keahlian agar tenaga pendamping memiliki kemampuan sehingga pada waktunya diharapkan dapat menggantikan tenaga kerja asing yang didampingi. 10 Berdasarkan pemaparan di atas, merasa tertarik membahas tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Kawasan Ekonomi Khusus. Dengan tujuan dapat memberikan manfaat pengetahuan tentang bagaimana perkembangan penanam modal di Indonesia saat ini serta fasilitas-fasilitas dan kemudahan yang telah diberikan bagi para calon investor terkhusus dalam hal ini memilih judul skripsi ini, yaitu “Kajian Yuridis Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Kawasan Ekonomi Khusus Dalam Upaya Peningkatan Penanaman Modal di Indonesia.”

B. Perumusan Masalah