22
BAB II PENGATURAN PENANAMAN MODAL BERDASARKAN UNDANG-
UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL A.
Pengertian dan Jenis-Jenis Penanaman Modal
Investasi berasal dari kata invest yang berarti menanam atau menginvestasikan uang atau modal.
17
Istilah investasi atau penanaman modal merupakan istilah yang dikenal dalam kegiatan bisnis sehari-hari maupun dalam
bahasa perundang-undangan. Istilah investasi merupakan istilah yang populer dalam dunia usaha, sedangkan istilah penanaman modal lazim digunakan dalam
perundangan-undangan. Namun pada dasarnya kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama, sehingga kadangkala digunakan secara interchangeable.
18
Investasi memiliki pengertian yang lebih luas karena dapat mencakup baik investasi langsung direct investment maupun investasi tidak langsung portofolio
investment , sedangkan penanaman modal lebih memiliki konotasi kepada
investasi langsung.
19
Lalu apakah perbedaan makna antara penanaman modal dengan investasi, berikut dikutip berbagai pengertian investasi berdasarkan
kutipan yang dilakukan oleh Hendrik Budi Untung dalam bukunya antara lain, sebagai berikut :
20
1. Dalam Kamus Istilah Keuangan dan Investasi digunakan istilah investment
investasi yang mempunyai arti: “Penggunaan modal untuk menciptakan uang,
17
Hasan Shadily, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Jakarta, hlm 330.
18
Ida Bagus Rachmadi Supancana, Kerangka Hukum Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia
Jakarta:Ghalia Indonesia, 2006, hlm 1.
19
Dhaniswara K. Harjono, Hukum Penanaman Modal, Tinjauan Terhadap Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal,
Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 10.
20
Hendrik Budi Untung, Hukum Investasi Jakarta: Sinar Grafika, 2010, hlm 1-3.
Universitas Sumatera Utara
baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko yang dirancang untuk mendapatkan modal.
Investasi dapat pula menunjuk ke suatu investasi keuangan di mana investor menempatkan uang ke dalam suatu sarana atau menunjuk ke investasi suatu
usaha atau waktu seseorang yang ingin memetik keuntungan dari keberhasilan pekerjaannya”.
2. Dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, dijelaskan istilah
Investment atau investasi, penanaman modal digunakan untuk: “Penggunaan
atau pemakaian sumber-sumber ekonomi untuk produksi barang-barang produsen atau barang-barang konsumen. Dalam arti yang semata-mata
bercorak keuangan, investment mungkin berarti penempatan dana-dana kapital dalam suatu perusahaan selama jangka waktu relatif panjang, supaya
memperoleh hasil yang teratur dengan maksimum keamanan”. 3.
Dalam Kamus Ekonomi dikemukakan, Investment investasi mempunyai dua makna yakni: “Pertama. Investasi berarti pembelian saham, obligasi dan
benda-benda tidak bergerak, setelah dilakukan analisa akan menjamin modal yang dilekatkan dan memberikan hasil yang memuaskan. Faktor-faktor
tersebut yang membedakan investasi dengan spekulasi. Kedua. Dalam teori ekonomi investasi berarti pembelian alat produksi termasuk di dalamnya
benda-benda untuk dijual dengan modal berupa uang.” 4.
Dalam Kamus Hukum Ekonomi digunakan terminologi, Investment, penanaman modal, investasi yang berarti penanaman modal yang biasanya
dilakukan untuk jangka panjang misalnya berupa pengadaan aktiva tetap
Universitas Sumatera Utara
perusahaan atau membeli sekuritas dengan maksud untuk memperoleh keuntungan.
5. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI disebutkan, investasi berarti,
Pertama, penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan; Kedua, jumlah uang atau modal yang ditanam. 6.
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal UUPM dikemukakan, penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan
penanaman modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik
Indonesia. Dari berbagai pengertian investasi seperti dikutip di atas, tampak bahwa
tidak ada perbedaan yang prinsipil antara investasi dengan penanaman modal. Makna dari investasi atau penanaman modal adalah kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau badan hukum, menyisihkan sebagian pendapatannya agar dapat digunakan untuk melakukan usaha dengan harapan pada suatu waktu tertentu akan
mendapatkan hasil keuntungan.
21
Sebelum berlakunya Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal selanjutnya bisa disebut dengan UUPM, keberadaan
penanaman modal dalam negeri diatur dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri. Menurut ketentuan undang-undang
tersebut, penanaman modal dalam negeri adalah penggunaan modal dalam negeri yang merupakan bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-
21
Ibid., hlm. 3.
Universitas Sumatera Utara
haknya dan benda-benda baik yang dimiliki oleh Negara maupun swasta nasional atau swasta asing yang berdomisili di Indonesia yang disisihkandisediakan guna
menjalankan usaha sepanjang modal tersebut tidak diatur dalam Pasal 2 Undang- Undang No. 1 Tahun 1967 bagi usaha-usaha yang mendorong pembangunan
ekonomi pada umumnya.
22
UUPM tidak mengadakan pembedaan antara penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing. Oleh karena itu, undang-undang tersebut
mengatur mengenai kegiatan penanaman modal, baik penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri dan tidak mengadakan pemisahan undang-undang
secara khusus, seperti halnya undang-undang penanaman modal terdahulu yang terdiri dari dua undang-undang, yaitu Undang-Undang Penanaman Modal Asing
dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Asing. Dan penanaman modal asing diatur dalam Undang-
Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing, yang dalam ketentuan Undang-Undang tersebut hanya meliputi penanaman modal asing
secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di
Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanam modal tersebut. Sedangkan menurut ketentuan UUPM, penanaman
modal asing adalah kegiatan penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanaman modal dalam negeri.
23
22
Dhaniswara K. Harjono, Op.Cit., hlm. 122-123.
23
Ibid., 121.
Universitas Sumatera Utara
Berbicara dalam konteks “hukum” peraturan perundang-undangan tidak ditemukan pengertian hukum investasi. Untuk mengetahui pengertian hukum
investasi, kita harus mencari dari berbagai pandangan para ahli dan kamus hukum. Salim HS dan Budi Sutrisno yang mengutip pendapat Ida Bagus Wyasa Putra,
dkk., mengemukakan pengertian hukum investasi sebagai berikut. Hukum investasi adalah:
“norma-norma hukum mengenai kemungkinan-kemungkinan dapat dilakukannya investasi, syarat-syarat investasi, perlindungan dan yang
terpenting mengarahkan agar investasi dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat”
24
24
Salim HS dan Budi Sutrisno,Op.cit.,hlm. 9.
Kegiatan usaha penanaman investasi yang dilakukan berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kualitas masyarakat di Indonesia.
Kelemahan definisi ini adalah tidak dikonstruksikannya hubungan antara pemilik modal dengan penerima modal dan menggunakan kata-kata kemungkinan dalam
melakukan investasi. Kata-kata kemungkinan mengandung arti bahwa penanaman investasi dapat atau tidak dapat dilakukan oleh penanaman modal. Padahal dengan
adanya investor, diharapkan investasi dapat dilakukan secara pasti di Indonesia. Definisi lain dikemukakan oleh T. Mulya Lubis yang dikutip oleh Salim HS dan
Budi Sutrisno dalam bukunya menyebutkan hukum investasi adalah: “tidak hanya terdapat dalam undang-undang, tetapi dalam hukum dan
aturan lain yang diberlakukan berikutnya yang terkait dengan masalah- masalah investasi asing other the subsequent law and regulations coming
into force relevant to foreign investment matters ”
Universitas Sumatera Utara
Maka kemudian Salim HS dan Budi Sutrisno menarik kesimpulan apa yang diartikan dengan hukum investasi adalah:
“keseluruhan kaidah hukum yang mengatur hubungan antara investor dengan penerima modal, bidang-bidang usaha yang terbuka untuk
investasi, serta mengatur tentang prosedur dan syarat-syarat dalam melakukan investasi dalam suatu negara”
25
Pada dasarnya, investasi dapat digolongkan berdasarkan aset, pengaruh, ekonomi, menurut sumbernya, dan cara penanamannya. Keempat hal itu disajikan
sebagai berikut ini.
26
1. Investasi berdasarkan asetnya.
Investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaannya. Investasi berdasarkan asetnya dibagi menjadi dua
jenis, yaitu: a.
real asset; dan
b. financial asset
Real asset merupakan investasi yang berwujud, seperti gedung-gedung,
kendaraan dan sebagainya, sedangkan financial asset merupakan dokumen surat- surat klaim tidak langsung pemegangnya terhadap aktivitas riil pihak yang
menerbitkan sekuritas tersebut. Perbedaan lainnya terletak pada likuiditas. Pengertian likuiditas di sini adalah mudahnya mengonversi sebagai suatu aset
menjadi yang dan biaya transaksi cukup rendah. Real asset secara umum kurang
25
Ibid., hlm. 10.
26
Ibid., hlm. 36.
Universitas Sumatera Utara
likuid daripada aset keuangan. Hal ini disebabkan oleh sifat heterogennya dan khusus kegunaannya.
2. Investasi berdasarkan pengaruhnya.
Investasi menurut pengaruhnya merupakan investasi yang didasarkan pada faktor-faktor yang memengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi.
Investasi berdasarkan pengaruhnya dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Investasi autonomus berdiri sendiri merupakan investasi yang tidak
dipengaruhi tingkat pendapatan, bersifat spekulatif. Misalnya, pembelian surat-surat berharga.
b. Investasi induced memengaruhi-menyebabkan merupakan investasi yang
dipengaruhi kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta tingkat pendapatan. Misalnya, penghasilan transitori, yaitu penghasilan yang
didapat selain dari bekerja, seperti bunga dan sebagainya. Teori ini dikembangkan oleh Milton Friedman.
3. Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri
Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya merupakan investasi yang didasarkan pada asal-usul investasi itu diperoleh. Investasi ini dibagi menjadi dua
macam, yaitu: a.
investasi yang bersumber dari modal asing PMA; dan b.
investasi yang bersumber dari modal dalam negeri PMDN.
Universitas Sumatera Utara
Investasi yang bersumber dari modal asing PMA merupakan investasi yang bersumber dari pembiayaan luar negeri. Sementara itu, investasi yang
bersumber dari modal dalam negeri PMDN merupakan investasi yang bersumber dari pembiayaan dalam negeri.
4. Investasi berdasarkan bentuknya.
Investasi berdasarkan bentuknya merupakan investasi yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Investasi cara ini dibagi menjadi dua
macam, yaitu: a.
investasi portofolio; dan b.
investasi langsung. Investasi langsung ini dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen
surat berharga, seperti saham dan obligasi. Investasi langsung merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total, atau mengakuisisi perusahaan .
Menurut Jonker S, jenis-jenis penanaman modal dibedakan menjadi yaitu:
27
1. Investasi langsung direct investment, yakni investasi yang dilaksanakan
dengan kepemilikan proyek yang kelihatan wujudnya, kajian mengenai resiko dan hasil yang diterima dari investasi tersebut dilakukan melalui
studi kelayakan investasi yang menyangkut semua aspek-aspek keuangan, aspek ekonomisosial, aspek pemasaran, aspek teknisproduksi, aspek
hukum serta aspek organisasi dan manajemen.
27
Jonker Sihombing, Op.Cit., hlm. 160.
Universitas Sumatera Utara
2. Investasi tidak langsung indirect investment, yakni investasi yang
dilakukan dengan membeli surat-surat berharga yang diterbitkan oleh perseroan ataupun yang diterbitkan oleh Olter ego dari pemerintah, kajian
mengenai resiko dan hasil yang diterima dari investasi dimaksudkan melalui analisis atas data-data yang berkaitan dengan portofolio investasi
yang diminati, data-data tersebut didapatkan dari emiten maupun sumber- sumber lainnya.
Secara umum dikenal ada dua macam penanaman modal yaitu: 1.
Penanaman Modal secara langsung direct investment Merupakan suatu bentuk penanaman modal secara langsung. Dalam hal ini
pihak investor langsung terlibat aktif dalam kegiatan pengelolaan usaha dan bertanggungjawab secara langsung apabila terjadi suatu kerugian.
2. Penanaman Modal tidak langsung portofolio investment
Merupakan suatu bentuk penanaman modal secara tidak langsung terlibat aktif dalam kegiatan pengelolaan usaha. Investasi terjadi melalui
pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang obligasi dan saham- saham perusahaan dimana modal tersebut ditanamkan hanya memasukkan
modal dalam bentuk uang atau valuta semata.
28
1. Sifatnya permanenjangka panjang;
Kelebihan penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment FDI adalah:
28
N. Rosyidah Rakhmawati, Hukum Penanaman Modal di Indonesia dalam Menghadapi Era Global
Malang: Penerbit Bayumedia, 2004, hlm. 7.
Universitas Sumatera Utara
2. memberi andil dalam ahli teknologi;
3. memberi andil dalam alih keterampilan; dan
4. membuka lapangan kerja baru.
Dampak positif FDI ini adalah membuka lapangan kerja. Dengan adanya investasi, tenaga kerja yang terserap sangat banyak, seperti misalnya penanaman
investasi di bidang tambang. Maka, jumlah tenaga kerja yang terserap dalam bidang ini sekitar 12.000 orang. Sementara itu, untuk menanamkan investasi di
bidang pasar modal, jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk itu sangat kecil.
29
B. Tujuan Penyelenggaraan Penanaman Modal