Namun, penelitian yang dilakukan kali ini tidak memiliki substansi pembahasan yang sama dengan judul yang telah disebutkan di atas. Di dalam
pembahasan penulis akan berbicara tentang bagaimana perkembangan kemudahan yang diberikan saat ini terkhusus di kawasan ekonomi khusus terkait penggunaan
tenaga kerja asing sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kegiatan penanaman modal di Indonesia. Dengan demikian, di lihat dari permasalahan serta
tujuan yang ingin di capai dalam penulisan ini, maka dapat di katakan bahwa skripsi ini adalah merupakan karya penulis yang asli.
F. Tinjauan Kepustakaan
1. Penanaman Modal
Modal capital adalah uang yang di pakai untuk berinvestasi.
11
Lebih lanjut melalui kegiatan usaha yang bersifat ekonomis.
12
Sedangkan pengertian modal asing foreign capital adalah alat pembayaran luar negeri yang bukan
kekayaan devisa Indonesia, serta hasil usaha perusahaan asing yang boleh transfer ke luar negeri tetapi ditanam lagi di Indonesia.
13
1. Alat pembayaran luar negeri atau Valuta asing yang terdiri dari uang
kertas dalam bentuk mata uang asing, wesel, cek dan lain-lain yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran Internasional. Sesuai dengan
Dalam pengertian yuridis, Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 merinci pengertian modal asing sebagai berikut :
11
Kunarjo, Glosarium Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Jakarta : UI Press, 2003 hlm. 205.
12
Rosyidah Rakhmawati, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Malang: Media Pulishing, 2004 hlm. 2.
13
Alimansyah Padji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan,Bandung : Yrama Widya, 2003,hlm. 427.
Universitas Sumatera Utara
maksudnya, modal asing dalam bentuk yang pertama ini dapat disebut dengan istilah modal financial atau dana.
2. Alat-alat perusahaan, penemuan-penemuan, dan bahan-bahan perusahaan.
3. Bagian hasil perusahaan yang tidak ditransfer dan digunakan untuk
membiayai perusahaan di Indonesia.
14
Penanaman modal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan penanaman modal atau modal dalam suatu perusahaanproyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Pengertian penanaman modal atau investasi menurut Kamus Hukum Ekonomi adalah penanaman modal yang biasanya dilakukan
untuk jangka panjang misalnya berupa pengadaan aktiva tetap perusahaanmemberi sekuritas dengan maksud untuk mencapai keuntungan.
15
Dalam perkembangannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal UUPM dalam Pasal 1 ayat 3 mengartikan Penanaman
Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
Sedangkan penanaman modal asing berasal dari istilah asli “foreign investment”.
Dalam Pasal 1 Undang-Undang Penanaman Modal Asing memberikan definisi penanaman modal asing sebagai berikut :
“Pengertian penanaman modal dalam Undang-Undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut
atau berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan yang ada di Indonesia, dalam
arti pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut.”
14
Rosyidah Rakhmawati, Op.Cit., hlm. 2.
15
A. F. Elly. Erawaty dan J. S. Badudu, Kamus Hukum Ekonomi,Jakarta: Proyek ELIPS, 1996, hlm. 14.
Universitas Sumatera Utara
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
Dari pengertian penanaman modal asing menurut UUPMA menjelaskan bahwa penanaman modal oleh pihak asing dilakukan secara langsung karena
dalam definisinya dikemukakan bahwa pemilik modal asing secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Sedangkan pada pengertian
penanaman modal asing menurut UUPM menunjukkan adanya pengertian yang lebih luas tentang penanaman modal, yakni penanaman modal yang dilakukan
dapat berupa secara langsung maupun tidak langsung. Penanaman modal langsung merupakan segala bentuk kegiatan menanamkan modal oleh penanam modal
asing untuk melakukan usaha di wilayah NKRI. Penanaman modal langsung ini dapat dilakukan dengan mendirikan perusahaan patungan dengan mitra lokal,
melakukan kerja sama operasi tanpa membentuk perusahaan baru dan lain-lain. Sementara penanaman modal tidak langsung merupakan penanaman modal jangka
pendek yang mencakup kegiatan transaksi di pasar modal dan di pasar uang. 2.
Kawasan Ekonomi Khusus Sebagaimana Pasal 31 ayat 1 Bab XIV UU No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal yang menjadi dasar terbentuknya sebuah KEK menjelaskan untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat
strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah, dapat ditetapkan dan dikembangkan kawasan ekonomi
khusus.
Universitas Sumatera Utara
Kawasan Ekonomi Khusus KEK adalah kawasan dengan batas tertentu yang tercangkup dalam daerah atau wilayah untuk menyelenggarakan fungsi
perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.
16
1. Pengolahan ekspor
Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 ayat 1 UU No. 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus adalah kawasan
dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh
fasilitas tertentu. KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki
keunggulan geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai
ekonomi tinggi dan daya saing internasional. Hal ini dilatarbelakangi oleh karena Indonesia yang perlu memfokuskan
pada peningkatan ekspor dan investasi pada beberapa kawasan khusus yang memang dapat dimanfaatkan. Beberapa keunggulan yang bangsa Indonesia miliki
yakni menjadi negara yang letak geografisnya sangat strategis atau ideal bagi pengembangan logistik dan distribusi karena melewati jalur maritim internasional
dan Indonesia juga terletak di tengah pasar yang sangat besar yaitu ASEAN. Di dalam sebuah KEK terdapat berbagai bentuk zona sebagaimana
disebutkan pada pasal 3 ayat 1 UU Tentang KEK yakni :
2. Logistik;
16
https:id.wikipedia.orgwikiKawasan_Ekonomi_Khusus
Universitas Sumatera Utara
3. Industri;
4. Pengembangan teknologi;
5. Pariwisata;
6. Energy; danatau
7. Ekonomi Lain.
Dalam hal pembentukan dan penetapan KEK terlebih dahulu diusulkan oleh satu atau beberapa Badan Usaha kepada pemerintah kabupatenkota terkait
rencana usaha membangun KEK dan kemudian akan disetujui oleh pemerintah kabupatenkota sampai pada akhirnya penetapan yang akan dilakukan oleh
Presiden dengan Peraturan Pemerintah. Badan Usaha merupakan perusahaan berbadan hukum yang berupa Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
Daerah, koperasi, swasta, dan usaha patungan untuk menyelenggarakan kegiatan usaha KEK.
3. Fasilitas dan kemudahan KEK
KEK memiliki sejumlah fasilitas dan kemudahan. Fasilitas dan kemudahan ini sudah dituangkan dalam Undang-Undang tentang fasilitas dan kemudahan
KEK yang tujuan memberi intensif agar kegiatan ekonomi di wilayah ini berjalan. Fasilitas dan kemudahan yang diberikan kepada Badan Usaha dan Pelaku
Usaha disebutkan pada Pasal 2 UU Tentang Fasilitas dan Kemudahan di KEK yakni berupa perpajakan, kepabeanan dan cukai, lalu lintas barang,
ketenagakerjaan, keimigrasian, pertanahan, serta perizinan dan nonperizinan.
Universitas Sumatera Utara
4. Tenaga Kerja Asing
Fasilitas yang diberikan dalam sebuah KEK salah satunya yakni kemudahan dalam penggunaan Tenaga Kerja Asing TKA untuk mempunyai
jabatan sebagai direksi atau komisaris. Tenaga kerja asing adalah warga negara asing pemegang visa dengan
maksud bekerja di wilayah Indonesia. Menunjuk tenaga kerja warga Negara Indonesia sebagai tenaga pendamping tenaga kerja asing di pekerjakan untuk alih
teknologi dan ahli keahlian dari tenaga kerja asing, tenaga kerja pendamping tenaga kerja asing tidak secara otomatis menggantikan atau menduduki jabatan
tenaga kerja asing yang didampinginya. Pendampingan tersebut lebih dititikberatkan pada alih teknologi dan ahli keahlian agar tenaga kerja
pendamping tersebut dapat memiliki kemampuan, sehingga pada waktunya yang diharapkan dapat menggantikan tenaga kerja asing yang didampinginya.
G. Metode Penelitian