Nara Sumber Partisipan Musrenbang Desa Pasca Musrenbang Desa

- Penetapan daftar nama 3-5 orang masyarakat delegasi dari peserta Musrenbang Desa untuk menghadiri musrenbang Kecamatan. Dalam komposisi delegasi tersebut terdapat perwakilan perempuan - Berita acara Musrenbang Tahunan

c. Nara Sumber

1. Kepala Desa 2. Ketua dan para anggota LPM 3. Camat dan aparat Kecamatan 4. Kepala Sekolah 5. Kepala Puskesmas 6. Pejabat instansi yang ada di Desa 7. LSM yang bekerja di Desa yang bersangkutan

d. Partisipan Musrenbang Desa

1. Ketua Dusun 2. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM 3. Kelompok perempuan 4. Keterwakilan kelompok usia 5. Organisasi Masyarakat 6. Pengusaha, kelompok-kelompok masyarakat marginal, dan lain-lain 7. Keterwakilan berbagai sektor ekonomi, pertanian, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan sebagainya

e. Pasca Musrenbang Desa

Tim Delegasi bersama dengan tim penyelenggara Musrenbang melakukan : Universitas Sumatera Utara 1. Rapat kerja finalisasi dokumen Renja SKPD Desa 2. Penyusunan daftar prioritas kegiatan pembangunan swadaya desa 3. Daftar prioritas permasalahan pembangunan desa Adapun indikator-indikator dalam proses perencanaan pembangunan adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

Dalam hal ini pemerintah desa harus menetapkan tujuan atau keputusan yang membutuhkan bahan pertimbangan dan konsultasi dengan masyarakat. Hal ini sangat diperlukan karena yang lebih tahu akan kebutuhan pembangunan adalah masyarakat desa itu sendiri. Oleh karena itu pemerintah desa perlu mengadakan konsultasi dengan masyarakat desa sehingga tercipta pembangunan yang efektif dan berguna bagi masyarakat. Untuk mengetahui apakah pemerintah desa sudah menjalankan tugas tersebut atau tidak, maka penulis menanyakan hal ini kepada Kepala Desa dan salah satu masyarakat untuk memperkuat pernyataan yang diberikan oleh pemerintah desa. Penulis bertanya kepada Bapak Sukadi selaku Kepala Desa mengenai “Apakah pemerintah desa melibatkan masyarakat dalam menetapkan tujuan untuk desa Sambi rejo?” Beliau memaparkan : “Dalam setiap perencanaan pembangunan yang dilakukan di desa Sambirejo, pemerintah desa tidak bertindak tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan masyarakat, hal ini sangat penting dilakukan karena menyangkut kebutuhan masyarakat. Dimana kita mengetahui bahwa pembangunan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Jadi untuk mencapai hal tersebut maka perlu dilakukan konsultasi dengan masyarakat, karena mereka sendirilah yang mengetahui apa yang menjadi kebutuhan mereka. ” wawancara diolah 2016 Universitas Sumatera Utara Agar lebih jelas lagi penulis menanyakan kembali kepada salah satu masyarakat yaitu Bapak Bambang tentang “apakah pemerintah desa sebelum mengadakan musrenbang terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan masyarakat? ” Beliau menjelaskan : “Iya ada, pemerintah desa disini sebelum melakukan musrenbang mereka mengadakan rapat terlebih dahulu dengan masyarakat untuk konsultasi mengenai program-program pembangunan yang akan diusulkan maupun dalam pelaksanaan pembangunan.” wawancara diolah 2016 Supaya pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka pemerintah desa dalam hal ini harus berkonsultasi dulu dengan masyarakat untuk menetapkan tujuan, sehingga pembangunan dapat dirasakan dan dinikmati masyarakat sesuai denga kebutuhan masyarakat dan agar tujuan dari pembangunan itu sendiri tepat sasaran. Dengan adanya penjelasan diatas memang ini yang diharapkan oleh masyarakat dimana pembangunan dari masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri.

2. Merumuskan keadaan saat ini

Pemahaman akan kondisi desa sekarang dan tujuan yang akan dicapai adalah sangat penting. Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan desa saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan kegiatan lebih lanjut. Dari hasil penelitian yang didapatkan di lapangan, diketahui bahwa pemerintah desa telah melakukan pendataan terhadap masyarakat di desa Sambirejo serta keadaan fisik di daerah ini, hal ini diperkuat dengan pernyataan dari ketua BPD desa Sambirejo Bapak H. Amar Ma’ruf. Beliau memaparkan : “Kami selalu mendata keadaan masyarakat di desa ini setiap tahunnya, seperti berapa jumlah KK miskin, berapa warga yang menganggur, Universitas Sumatera Utara berapa banyak anak yang putus sekolah, berapa jumlah kematian ibu, bayi dan balita. Juga bagaimana keadaan fisik di desa ini, misalnya kerusakan jalan aspal, keadaan rumah tidak layak huni. ” wawancara diolah 2016 Keadaan masyarakat di desa memang harus selalu diperhatikan, seperti diketahui banyak warga miskin di daerah ini dan juga tingkat pendidikan yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya warga yang tidak bersekolah dan menganggur. Serta banyaknya anak dibawah umur yang membantu orang tuanya bekerja di sawah. Padahal kita ketahui bahwa Menteri Pendidikan sudah menetapkan wajib belajar 9 tahun kepada seluruh warga negara Indonesia. Dan sudah menjadi kewajiban pemerintah desa agar memberitahu kepada masyarakat di desa ini agar anak-anaknya dapat merasakan bangku sekolah. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari masyarakat desa yaitu Bapak Bambang. Beliau memaparkan: “Pemerintah desa memang selalu melakukan pendataan di desa ini tetapi yang saya lihat masih sedikit sekali perubahannya. Saya prihatin melihat anak-anak yang putus sekolah dan sudah bekerja membantu orang tuanya padahal di usia mereka seharusnya bermain dan belajar bersama teman- temannya. Juga mengenai jalan aspal di daerah ini, pengerjaannya itu tidak maksimal jadi tidak tahan lama dan hancur kembali. Kami masyarakat jujur saja merasa tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.” wawancara diolah 2016 Hal yang paling diinginkan masyarakat adalah sebuah perubahan, tetapi itu adalah hal yang juga sulit untuk dicapai jika pemerintah desa dan masyarakat tidak bekerja sama untuk mewujudkan perubahan tersebut. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih sangat minim, hal ini dikarenakan mereka menganggap mencari uang lebih penting daripada pendidikan. Peran pemerintah desa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sangat penting, untuk itu diperlukan upaya yang maksimal agar terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah desa dengan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

3. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan

Perlu dipahami kekuatan apa saja yang dimiliki suatu desa sebagai modal untuk melakukan kegiatan. Kekuatan adalah segala elemen yang dapat menjadi pendorong untuk memajukan suatu desa. Adapun sesuatu yang dapat kekuatan antara lain berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, partisipasi, masyarakat dan lain-lain. Kekurangan yang dapat menjadi hambatan pengembangan suatu desa perlu diketahui dan diatasi. Elemen yang dianggap sebagai kekurangan itu antara lain pendidikan yang rendah, jumlah pengangguran dan lain sebagainya. Sama halnya dengan proses perencanaan pembangunan, terdapat beberapa kemudahan dan hambatan di dalam pelaksanaannya. Untuk melihat hal ini penulis mewawancarai Bapak Sukadi selaku Kepala Desa Sambirejo. “Kalau soal kemudahan itu misalnya dalam hal mengajak masyarakat berkumpul untuk rapat membahas perencanaan pembangunan, ya walaupun ada juga yang tidak hadir karena bekerja atau hal yang lain. Untuk hambatan ya sudah pasti ada hambatan di dalam proses perencanaan pembangunan di desa ini. Misalnya terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia yang profesional serta terbatasnya sarana dan prasarana pemerintahan desa. ” wawancara diolah 2016 Seringkali dalam proses perencanaan pembangunan tidak menghasilkan sebuah perencanaan yang sesuai dengan tujuan pembangunan masyarakat. Ini disebabkan karena belum memadainya kemampuan masyarakat pada umumnya dan aparat setempat pada khususnya dalam merencanakan pembangunan di daerahnya. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan pembangunan masyarakat desa haruslah ditangani oleh orang berkompeten, baik dalam penguasaan lapangan maupun perencanaan, selain itu perlu adanya dampingan dari pemerintah dalam Universitas Sumatera Utara perencanaan pembangunan di desa. Peran koordinasi perlu ditingkatkan yaitu dengan cara setiap anggota masyarakat dan aparat pembangunan mempunyai persepsi yang sama dalam mewujudkan arah pembangunan. Perlu dipersiapkan aparat perencana pembangunan sehingga mampu mengantisipasi setiap perubahan yang datang baik dari keinginan masyarakat dan selaras dengan arah pembangunan nasional. Hal tersebut juga di benarkan oleh masyarakat desa Bapak Bambang, beliau mengatakan : “Ya, di desa ini memang masih sangat terbatas jumlah sumber daya manusia yang profesional dikarenakan tingkat pendidikan yang tergolong masih rendah. Sarana dan prasarana yang ada di desa ini juga masih sangat terbatas. Saya berharap pihak pemerintah desa lebih memperhatikan hal tersebut.” wawancara diolah 2016

4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

Tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada, serta untuk mempercepat pembangunan. Pemerintah desa harus berusaha mengaktifkan masyarakatnya, baik dalam keikutsertaan dalam mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. “Upaya-upaya untuk mendorong partisipasi masyarakat desa agar mau turut serta dalam proses perencanaan pembangunan sampai ke tahap pelaksanaan masih terus kami lakukan. Semua rencana dan ide-ide yang diberikan oleh masyarakat akan kami tampung dan disampaikan saat musrenbang. Kami berharap tujuan dari perencanaan pembangunan di desa ini dapat terlaksana dengan baik, sehingga dapat memajukan desa ini.” wawancara diolah 2016 Perencanaan pembangunan akan tepat mengenai sasaran, terlaksana dengan baik dan bermanfaat hasilnya jika dilaksanakan untuk memenuhi Universitas Sumatera Utara kebutuhan rakyatnya. Tetapi, berhasil tidaknya proses perencanaan pembangunan sangat ditentukan oleh sejauh mana partisipasi masyarakat dalam pembangunan tersebut. Masyarakat juga harus ikut ambil bagian untuk mensukseskan tujuan yang akan dilakukan di desa. Ada dua hal yang harus dilaksanakan oleh pemerintah. Pertama : perlu aspiratif terhadap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, dan perlu sensitif terhadap kebutuhan rakyatnya. Pemerintah perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh rakyatnya serta mau mendengarkan apa kemauannya. Kedua : pemerintah perlu melibatkan segenap kemampuan yang dimiliki oleh masyarakatnya dalam melaksanakan pembangunan. Dengan kata lain pemerintah perlu menempatkan rakyat sebagai subjek pembangunan, bukan hanya sebagai objek pembangunan. Hal ini seperti yang di kemukakan oleh masyarakat desa Bapak Bambang, beliau mengatakan : “Masyarakat memang harus dilibatkan dalam proses perencanaan pembangunan, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaannya. Pemerintah desa juga harus mendengarkan apa saja yang kami butuhkan saat ini, serta lebih banyak melakukan pendekatan kepada masyarakat desa agar informasi tentang perencanaan sampai kepada seluruh masyarakat. ” wawancara diolah 2016

5.2 Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan di Desa