63
BAB IV PENYAJIAN DATA
4.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh melalui penelitian di lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. Data
tersebut terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan utama dan informan tambahan.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang memperkuat data primer. Adapun permasalahan utama yang hendak
disajikan dalam bab ini yaitu Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Desa di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan penelitian, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis, yaitu; Pertama
, penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen tertulis tentang kondisi umum di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat
seperti, profil Desa Sambirejo, dan data-data lain yang berkaitan dengan Desa Sambirejo. Kedua, penulis melakukan pengumpulan data mengenai Partisipasi
Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Desa. Serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan. Ketiga, penulis melakukan wawancara
Universitas Sumatera Utara
dengan beberapa informan yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta yang lebih komprehensif menyangkut permasalahan penelitian.
4.3 Hasil Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari para informan
tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Desa. Sesuai dengan rancangan penelitian, telah ditetapkan jumlah informan yang akan
dilakukan wawancara sebanyak 7 tujuh orang. Ketujuh orang yang ditetapkan sebagai informan dalam penelitian ini dibagi dalam dua bagian, yaitu informan
utama Kepala Desa dan Ketua BPD, sedangkan informan tambahan adalah
sekretaris, kaur desa 1 orang dan tokoh masyarakat sebanyak 3 orang yaitu orang- orang yang memiliki kedudukan tertentu karena dianggap dapat menjawab segala
sesuatu yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini berhubungan dengan Partisipasi Masyarakat
Dalam Perencanaan Pembangunan Desa. Tipe wawancara yang dipilih oleh penulis adalah tipe wawancara berstruktur, dimana sebelum memulai wawancara
terlebih dahulu penulis menyusun daftar pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan- pertanyaan yang disusun sudah pasti berhubungan dengan Partisipasi Masyarakat
Dalam Perencanaan Pembangunan Desa di desa tersebut. Namun, di dalam prosesnya sendiri penulis tidak menutup kemungkinan akan munculnya
pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan
.
Universitas Sumatera Utara
1. Perencanaan Pembangunan
Menurut D. Conyers dan Hills 1984, perencanaan adalah proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk
menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa mendatang.
Perencanaan pembangunan partisipatif adalah perencanaan yang bertujuan melibatkan kepentingan rakyat baik langsung maupun tidak langsung.
Perencanaan pembangunan partisipatif merupakan pola pendekatan perencanaan pembangunan yang melibatkan peran serta masyarakat yang pada umumnya
bukan saja sebagai objek tetapi sebagai subjek pembangunan, sehingga nuansa yang dikembangkan dalam perencanaan pembangunan benar-benar dari bawah
bottom-up. Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis menanyakan kepada kepala
desa Sambirejo yaitu bapak Sukadi mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa.
“Bagaimanakah tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa di d
esa Sambirejo?” Beliau menjawab : “Tingkat partisipasi cukup tinggi terutama masalah kehadirannya untuk
menyampaikan apa yang mau dilaksanakan dari usulan lingkungan masing-masing, misalnya mengenai masalah jalan, sosial, ekonomi, serta
budaya.”
Dan penulis kembali menanyakan: “Seberapa pentingnya kehadiran
masyarakat dalam mengikuti musrenbangdes untuk perencanaan pembangunan? ”
Beliau menjawab : “Sangat penting kehadiran masyarakat yang kita undang, karena yang
kita minta sebenarnya usulan dari bawah, karena usulan dari bawah itu dari tingkat desa kemudian nanti di sampaikan di musrenbang
kecamatan.”
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya penjelasan diatas dapat dilihat bahwa masyarakat sudah berpartisipasi dalam mengikuti musrenbangdes. Karena partisipasi masyarakat
memang sangat menentukan kelancaran pembangunan di desa tersebut. Untuk mempertegas pernyataan tersebut, peneliti mewawancarai Ketua BPD desa
Sambirejo yang secara aktif terlibat dalam proses pembangunan program desa, yaitu Bapak
Amar Ma’ruf, beliau menjelaskan : “Dalam setiap Musrenbangdes di desa ini masyarakat sudah
berpartisipasi. Tetapi masih ada masyarakat yang tidak peduli, karena masyarakat menilai tanpa mengikuti pun semuanya tetap berjalan. Ini
disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembangunan dan belum merasa ada tanggung jawab dalam pelaksanaannya.”
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan masyarakat sangat bergantung kepada peranan pemerintah dan masyarakatnya, keduanya harus mampu
menciptakan sinergi. Tanpa melibatkan masyarakat pemerintah tidak akan dapat mencapai hasil pembangunan secara maksimal. Hal ini sangat diperlukan karena
yang lebih tahu akan kebutuhan pembangunan adalah masyarakat desa itu sendiri. Oleh karena itu pemerintah desa harus dekat dengan masyarakat sehingga tercipta
pembangunan yang efektif dan berguna bagi masyarakat. Untuk mengetahui siapa sajakah yang terlibat di dalam perencanaan
pembangunan di desa Sambirejo, penulis menanyakan kepada sekretaris desa Ibu Tia Tantia. Beliau menjawab :
“Kebetulan di desa Sambirejo ada tim sebelas namanya, tim perumus perencanaan pembangunan desa. Itu terdiri dari Perangkat desa, tokoh
masyarakat, LPMD, DPD, tokoh perempuan dan tokoh pemuda.”
Universitas Sumatera Utara
Penulis juga menanyakan hal yang lain kepada sekretaris desa Sambirejo. “Sebenarnya bentuk partisipasi apa yang diharapkan dari masyarakat dalam
perencanaan pembangunan desa? ” Beliau memaparkan :
“Yang paling utama ide atau gagasan dari mereka ya atau apa saja yang di butuhkan di desa ini. Kemudian bukan hanya ini, tetapi juga dalam
bentuk seperti swadaya, gotong royong, ataupun apa saja yang diperbantukan oleh mereka untuk membantu pembangunan di desa.”
2. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Desa
Partisipasi masyarakat merupakan suatu keterlibatan dan pelibatan anggota masyarakat dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam perencanaan dan
pelaksanaan implementasi program pembangunan. Dalam hal ini masyarakat berfungsi sebagai subjek pembangunan dan bukan objek dari pembangunan
tersebut. Dan harus ikut serta dalam menentukan semua program apa yang akan dilakukan di desa. Di sisi lain pembangunan desa yang dibangun juga akan dapat
menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab dari masyarakat itu sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembangunan desa akan dapat mengenai
sasaran apabila masyarakat benar-benar terlibat dalam perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan, baik itu mulai dari penyusunan rencana, maupun sampai
pada proyek pembangunan tersebut selesai, bahkan pemeliharaannya. Untuk lebih mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan di desa, maka penulis melakukan wawancara dengan para informan yang ada di desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat yang dianggap
kompeten mengetahui tentang partisipasi masyarakat desa dalam perencanaan pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun indikator-indikator yang akan diteliti dari partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut :
2.1 Wujud atau dimensi partisipasi yang diberikan oleh masyarakat