Wujud atau dimensi partisipasi yang diberikan oleh masyarakat

Adapun indikator-indikator yang akan diteliti dari partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut :

2.1 Wujud atau dimensi partisipasi yang diberikan oleh masyarakat

Untuk melihat hal tersebut maka penulis melakukan wawancara dengan Kepala Desa Sambirejo Bapak Sukadi mengenai partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan, beliau menjelaskan : “Tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi terutama masalah kehadirannya untuk menyampaikan apa yang mau dilaksanakan dari usulan lingkungan masing-masing. Tidak hanya masyarakat, aparat desa juga ikut berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan desa ini.” Masih dalam masalah partisipasi masyarakat, penulis mewawancarai ketua BPD Sambirejo yang secara aktif terlibat dalam proses pembangunan desa yaitu Bapak Amar Ma’ruf, beliau menjelaskan : “Partisipasi masyarakat desa dalam perencanaan pembangunan sudah ada, misalnya ikut dalam kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan. Serta dalam pemberian tenaga, misalnya dalam pembangunan jalan .” Untuk mempertegas pernyataan tersebut, penulis menanyakan hal yang sama kepada Bapak Mawardi Kaur Pembangunan, beliau menjelaskan : “Partisipasi masyarakat dapat dilihat dari ikut sertanya masyarakat desa dalam musyawarah perencanaan pembangunan. Musyawarah ini adalah untuk melakukan perencanaan pembangunan yang akan dilakukan, dimana masyarakat diminta pendapatnya tentang pembangunan apa yang benar-benar masyarakat butuhkan, karena harapannya dengan adanya pembangunan tersebut kehidupan masyarakat desa dapat berjalan dengan lancar dan lebih baik.” Universitas Sumatera Utara Masih dalam masalah partisipasi masyarakat, peneliti mewawancarai tokoh masyarakat yang dianggap benar-benar mengetahui pembangunan di desa Sambirejo dan terlibat di dalamnya yaitu Bapak Jaswadi, dengan menanyakan “Apakah dalam pembangunan di desa masyarakat sudah ikut berpartisipasi?” Beliau menjelaskan : “Partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan sudah ada, yaitu dalam pemberian ide atau gagasan dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. Dan juga dalam pemberian tenaga, misalnya dalam pembangunan jalan atau jembatan, masyarakat juga mau memberikan sumbangan dana pembangunan.” Pertanyaan lain juga penulis tanyakan kepada Kepala Desa Sambirejo Bapak Sukadi, yaitu “Seberapa besar sumbangan masyarakat dalam proses pembangunan yang dilaksanakan di desa Sambirejo?” Beliau menjelaskan : “Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yang sedang, telah dan akan dilaksanakan masih kurang, hal ini disebabkan banyak faktor. Misalnya dalam memberikan partisipasi dalam bentuk dana atau uang, tingkat ekonomi masyarakat di desa ini rata-rata masih rendah, partisipasi dalam bentuk pikiran atau ide juga kurang, dikarenakan tingkat pendidikan masyarakat rata-rata masih rendah, dan partisipasi dalam bentuk tenaga sudah cukup lah, tapi masih ada saja masyarakat yang tidak ikut terlibat, hal ini dikarenakan kesibukan masyarakat untuk mencari nafkah untuk kebutuhan sehari- hari.” 2.2 Keterlibatan masyarakat dalam penetapan kebijakan pembangunan. Keterlibatan dalam hal ini adalah apakah masyarakat dilibatkan dalam proses penyusunan program-program pembangunan Dalam proses pelaksanaan pembangunan di desa perlu melibatkan masyarakat dalam penetapan kebijakan pembangunan, karena dengan melibatkan masyarakat dapat membantu pemerintah daerah dalam memajukan program desa. Universitas Sumatera Utara Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan sangat baik, dimana hal ini dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan. Rasa kesadaran dan tanggung jawab ini muncul apabila pemerintah daerah dapat menyetujui suatu hal atau dapat menyerap nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, untuk itulah keterlibatan masyarakat dalam penetapan kebijakan pembangunan daerah sangat penting. Untuk mengetahui apakah masyarakat juga dilibatkan dalam penetapan pembangunan yang dilakukan di desa Sambirejo, penulis bertanya kepada kepala desa Sambirejo Bapak Sukadi. Beliau menjelaskan : “Iya mereka memang harus dilibatkan. Untuk menentukan prioritas juga harus berdasarkan musyawarah yang melibatkan masyarakat.” Untuk melihat kenyataan yang terjadi dilapangan, yaitu apakah masyarakat benar-benar dilibatkan dalam penetapan kebijakan pembangunan desa yang dilakukan, penulis mewawancarai langsung dengan salah satu anggota masyarakat. Adapun yang penulis wawancarai adalah Bapak Bambang, dengan menanyakan “Apakah masyarakat juga turut dilibatkan dalam penetapan program pembangunan yang dilakukan di desa Sambirejo?” Beliau menjawab : “Dalam penetapan program pembangunan masyarakat selalu dilibatkan, namun kendalanya ada pada masyarakat itu sendiri, seringkali hanya sedikit masyarakat yang terlibat dalam penetapan kebijakan pembangunan. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang disibukkan dengan pekerjaan sehari- hari untuk mencari nafkah.” Padahal kita ketahui bahwa kunci dari keberhasilan pembangunan desa adalah masyarakatnya yang aktif dalam pelaksanaan pembangunan. Tanpa adanya Universitas Sumatera Utara peran aktif atau keterlibatan masyarakat akan sulit menciptakan pembangunan yang efektif dan efesien serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2.3 Kesesuaian pembangunan daerah yang akan dilakukan dengan kebutuhan masyarakat. Apakah program yang telah ditetapkan sesuai dengan hasil musrenbang yang telah dilakukan Untuk melihat bagaimana pelaksanaan program pembangunan yang dilakukan di desa Sambirejo serta keberhasilan pemerintah desa dalam menjalankan perannya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, penulis perlu melakukan wawancara kepada masyarakat untuk melihat sejauh mana kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan yang telah dilakukan di desa Sambirejo. Penulis menanyakan hal tersebut kepada salah satu tokoh masyarakat, yaitu Bapak Jaswadi . “Apakah pelaksanaan pembangunan di desa Sambirejo sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa?” Beliau menjelaskan : “Pelaksanaan pembangunan di desa Sambirejo sudah ada yang sesuai dan masih ada yang belum sesuai, bahkan kadang pembangunan yang dilakukan ada yang tidak maksimal. Misalnya pembangunan jalan aspal, baru beberapa bulan saja sudah rusak. Itu sangat mengganggu masyarakat disini, karena debu menjadi lebih banyak. Padahal sudah lama jalan aspal di daerah sini banyak yang rusak, bahkan jalan aspal yang rusak cukup parah ada di dekat kantor Balai Desa Sambirejo ” Penulis juga menanyakan kepada Bapak Bambang , “Apakah masyarakat sudah puas terhadap hasil pembangunan desa?” Beliau menjelaskan : “Kami belum puas, dilihat dari kualitas pengerjaannya kadang asal siap saja dan terkesan kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat terhadap pembangunan. Standar pengerjaannya pun tidak sesuai dengan Universitas Sumatera Utara perencanaan dan kapasitas, kemudian kontrol tidak terlalu berjalan dengan Dinas yang bertanggung jawab.” Hal yang sama penulis tanyakan kepada sekretaris desa yaitu Ibu Tia Tantia, beliau menjelaskan : “Kalau dikatakan puas itu manusia tidak pernah ada puasnya ya, mereka merasa cukup tapi tetap ada usulan pembangunan terus setiap tahunnya. Merasa cukup lah masyarakat disini.” Untuk mempertajam lagi jawaban yang telah diberikan oleh masyarakat, maka penu lis juga menanyakan “Bagaimana situasi dan kondisi pembangunan yang telah dilakukan di Desa Sambirejo?” kepada Bapak Sukadi selaku kepala desa Sambirejo, beliau menjelaskan : “Situasi di desa Sambirejo sampai saat ini dilaksanakan sesuai dengan rencana, namun dalam pelaksanaan pembangunan yang dilakukan masih ada yang kurang baik atau kurang. Misalnya keadaan jalan di desa ini.” Adapun yang menjadi penyebab tidak sesuainya pembangunan yang dilakukan di desa Sambirejo adalah karena pengaruh keadaan alam, dimana seringnya terjadi hujan dengan curah yang tinggi. Serta banyaknya kendaraan berat seperti truk yang melintas di jalan di desa ini. Faktor lain yang menyebabkan pembangunan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat adalah kurangnya kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah desa setempat. Padahal tanpa adanya kerjasama yang baik yang terjalin antara masyarakat dengan pemerintah desa, maka akan sangat sulit untuk mencapai pembangunan yang maksimal dan berhasil. Universitas Sumatera Utara

2.4 Kerjasama antara pemerintah desa dengan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan