setiap 1 bulan. Bila tekanan darah melebihi 180110 harus dilakukan terapi dan evaluasi dalam 1 minggu.
Metode pengukuran tekanan darah kedua adalah monitoring tekanan darah berjalan Ambulatory Blood Pressure Monitoring ABPM. Metode ini dapat
menilai tekanan darah selama aktivitas harian dan selama tidur. Monitoring tekanan darah berjalan diindikasikan untuk pasien white coat hypertension,
resistensi obat, hipotensi akibat obat anti hipertensi, disfungsi otonom dan hipertensi yang episodik.
Metode pengukuran tekanan darah yang ketiga adalah metode pengukuran sendiri self measurement. Metode ini digunakan untuk menilai tekanan darah
saat di ruang kerja dan saat di rumah. Metode ini biasanya dilakukan sebelum monitoring tekanan darah berjalan
Menurut JNC VII, Kriteria diagnostik hipertensi adalah minimal dua kali pengukuran tekanan darah pada kesempatan yang berbeda, dengan nilai rata-rata
hasi pengukuran tekanan darah sistolik di atas atau sama dengan 140 atau tekanan darah diastolik diatas atau sama dengan 90. JNC VII, 2003.
2.2. Fungsi Kognitif
2.2.1. Definisi
Fungsi kognitif adalah aktivitas fisik dan mental yang diformulasikan dengan kemampuan berpikir, mengingat, belajar, dan bahasa yang merupakan
proses kerja yang terdiri dari atensi, memori, visuospasial, bahasa dan fungsi eksekutif Kemenkes RI, 2010.
2.2.2. Aspek-aspek Fungsi Kognitif
1. Memori
Memori adalah sekumpulan sistem untuk menyimpan dan mengambil kembali informasi yang dapat berupa pengalaman pribadi,
emosi, kenyataan, prosedur, keterampilan, dan kebiasaan Hedge, 2013. Memori merupakan aktivitas dalam menghubungkan masa lalu
dengan masa kini. Memori memungkinkan kita menginterpretasi dan
Universitas Sumatera Utara
bereaksi terhadap persepsi yang baru dengan mengacu kepada pengalaman lampau. Evaluasi yang akurat dan tepat dari fungsi memori merupakan
salah satu bidang yang paling penting dalam fungsi kognitif pada usia lanjut. Hampir semua pasien demensia menunjukkan masalah memori dini
pada perjalanan penyakitnya Kemenkes RI, 2010. Memori dibagi menjadi dua kelas besar yaitu memori impisit
implicit memory dan memori eksplisit explicit memory. Memori implisit adalah memori yang tidak melibatkan kesadaran dan
penyimpananya biasanya tidak melibatkan proses di hipokampus. Memori eksplisit adalah memori yang dihubungkan dengan kesadaran dan
pengolahannya bergantung terhadap hipokampus dan bagian lobus temporal medial Ganong, 2012.
Memori eksplisit terdiri dari memori episodik dan memori semantik. Memori episodik mengingat kembali bagian-bagian diri sendiri sendiri
autobiographical details atau kejadian yang dialami sendiri yang di waktu tertentu, sedangkan memori semantik berhubungan dengan
pengetahuan tentang dunia Kipps Hodges, 2005. Pembagian memori yang lain adalah memori jangka pendek short-
term memory, memori anterogad anterogade memory dan memori retrogad retrograde memory. Memori jangka pendek adalah memori
yang bertanggung jawab dalam mengingat kembali sejumlah kecil materi verbal atau spasial dalam waktu yang singkat. Memori anterogad adalah
memori yang digunakan untuk mendapatkan informasi baru, sedangkan memori retrogad adalah memori yang digunakan untuk mengingat kembali
informasi yang pernah dipelajari Kipps Hodges., 2005. Berdasarkan rentang waktu mengingat waktu kembali suatu
informasi, memori dapat diklasifikasikan menjadi immediate memory working memory, recent memory dan remote memory. Immediate
memory adalah saat pasien mampu mengingat kembali informasi yang terjadi dalam hitungan detik atau menit sebelumnya. Recent memory
adalah mengingat informasi yang telah terjadi dalam hitungan beberapa
Universitas Sumatera Utara
hari, minggu atau bulan. Remote memory adalah mengingat informasi yang terjadi dalam beberapa tahun yang lalu Matorin Ruiz, 2009.
2. Atensi dan Konsentrasi
Atensi merupakan kemapuan untuk memfokuskan memusatkan perhatian pada masalah yang dihadapi. Konsentrasi merupakan
kemampuan untuk mempertahankan fokus tersebut. Atensi yang terpusat merupakan hal penting dalam belajar. Hal ini memberikan kemampuan
untuk memproses hal penting yang dipilih dan mengabaikan yang lainnya. 3.
Visuospasial Visuospasial merupakan fungsi kognitif yang kompleks mengenai
kemampuan tata ruang, termasuk menggambar dua maupun tiga dimensi. Pada gangguan visuospasial penderita mudah tersesat di lingkungannya
4. Bahasa
Bahasa merupakan fungsi kognitif dasar berupa komunikasi pada manusia. Bila terdapat gangguan bahasa, penilaian faktor kognitif lain
akan agak sulit untuk diperiksa. Kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting. Bila terdapat
gangguan, hal ini akan mengakibatkan hambatan yang berarti bagi seseorang.
5. Fungsi Eksekutif
Fungsi eksekutif meliputi kemampuan untuk merencanakan, menyesuaikan, menangani konsep yang abstrak, dan menyelesaikan
masalah. Fungsi eksekutif juga dihubungkan dengan aspek sosial kepribadian dan perilaku, seperti inisiatif, motivasi dan inhibisi.
Fungsi eksekutif mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti kemampuan penyelesaian masalah, mengerjakan
berbagai tugas yang beragam, maupun mengerjakan tugas dalam urutan tertentu.
Beberapa fungsi eksekutif meliputi hal-hal seperti menyeleksi penyelesaian tugas yang sesuai, perencanaan, dan mengorganisasikan
informasi dan ide, memprioritaskan dan memfokuskan pada persoalan
Universitas Sumatera Utara
utama dan bukan pada hal mendetail yang tidak relevan, memulai dan mempertahankan suatu aktivitas, fleksibilitas perpindahan strategi,
mengevaluasi diri dan pengaturan perilaku. Fungsi eksekutif ini dapat terganggu pada individu dengan tingkat intelegensi rata-rata maupun di
atas rata-rata dan juga pada individu yang mempunyai memori yang baik Ginsberg, 2010; Kemenkes RI, 2010.
2.2.3. Anatomi Fungsional Kognitif