Karakteristik Responden Penelitian Hubungan antara Hipertensi dengan Fungsi Kognitif pada Responden

Berdasarkan tabulasi silang di atas dapat dilihat p-value = 0,120 p0,05 untuk kebiasaan merokok atau tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan fungsi kognitif. Namun, jika dilihat dari variabel riwayat diabetes, didapatkan p-value = 0,002 p0,05, yang artinya terdapat hubungan antara riwayat diabetes dengan fungsi kognitif. Sedangkan dari riwayat hiperlipidemia, didapatkan nilai p-value =0,478 p0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara riwayat hiperlipidemia dengan fungsi kognitif.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Karakteristik Responden Penelitian

Pada penelitian ini, jenis kelamin responden yang terbanyak adalah perempuan, yaitu jumlah perempuan 54 orang 72 dan laki-laki 21 28. Penelitian yang dilakukan Guo et al., 1997, pada 1736 pasien dengan usia antara 79-101 tahun, juga didapati perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu perempuan 1318 75,9 dan laki-laki 418 24,1. Penelitian yang dilakukan Zhao et al., 2014 pada subjek berusia 60-69 tahun, didapati subjek laki laki lebih banyak daripada perempuan yaitu laki-laki 109 57 dan perempuan 82 43. Mayoritas pendidikan responden pada penelitian ini adalah SMA atau 9 atau 12 tahun 40. Penelitian Guo et al., 1997, mayoritas pendidikannya adalah 8 tahun. Penelitian Kilander et al., 1998 mayoritas pendidikan respondennya adalah 6-7 tahun. Perbedaan lamanya pendidikan responden dari satu penelitian dengan penelitian juga dapat menyebabkan hasil yang berbeda. Pekerjaan responden pada penelitian ini terbanyak pada kelompok tidak bekerja 49,3. Pekerjaan terbanyak responden pada penelitian Kilander et al., 1998 adalah pekerja kasar sejumlah 406 40. Menurut pendapat peneliti, kebanyakan status pekerjaan responden adalah tidak bekerja karena penelitian ini dilakukan pada usia lanjut yang produktifitasnya sudah menurun sehingga lebih sedikit repsonden yang bekerja. Universitas Sumatera Utara

5.2.2. Hubungan antara Hipertensi dengan Fungsi Kognitif pada Responden

Uji Chi Square yang dilakukan untuk menilai hubungan antara hipertensi dengan fungsi kognitif mendapatkan nilai p 0,05 yang berarti ditemukan ada hubungan antara hipertensi dengan fungsi kognitif pada usia lanjut yang diukur dengan kuesioner MoCA-Ina. Hal ini sesuai dengan penelitian Zhao et al., 2014 yang menyatakan bahwa peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik berbanding lurus dengan penurunan fungsi kognitif pada lanjut usia di Shanghai, Cina. Zhao et al., Ia juga menemukan bahwa skor Montreal Cognitive Assesment MoCA pada hipertensi derajat 2 lebih rendah dibandingkan dengan hipertensi derajat 1 dan hal sebaliknya ditemukan pada skor Clinical Dementia Rating CDR. Hal serupa juga dinyatakan oeleh Kuusisto et.al 1993 yang meneliti 744 orang dengan usia rerata 73 tahun menggunakan Mini Mental State Examination MMSE dan pemeriksaan lainnya menyatakan bahwa orang dengan tekanan darah ≥ 16095 memiliki kemampuan kognitif yang signifikan lebih rendah. Penelitian Cross Sectional yang lebih baru di India tentang fungsi kognitif pada usia di atas 60 tahun yang diukur dengan MMSE menunjukkan bahwa pada responden yang hipertensi rata-rata skor total MMSE dan skor untuk orientasi, atensi-kalkulasi, memori segera, dan bahasa kecuali registrasi secara signifikan lebih rendah dibandingkan responden yang normotensi maupun prehipertensi Ghaidane et al., 2014. Kilander et al.,1998 menyatakan bahwa dari penelitian Cohort yang dailakukannya menyatakan bahwa tekanan darah diastolik yang tinggi pada pemeriksaan awal atau pada usia 50 tahun berhubungan dengan fungsi kognitif yang terganggu pada 20 tahun kemudian. Namun, tekanan darah sisitolik, kadar glukosa dan kadar lipid yang tinggi pada pemeriksaan awal tidak berhubungan dengan gangguan di kemudian hari. Kemudian, Pengukuran cross sectional di usia 70 tahun menunjukkan bahwa tekanan darah yang tinggi baik sistolik maupun diastolik, resisitensi insulin dan diabetes berhubungan dengan fungsi kognitif yang rendah. Universitas Sumatera Utara Tzourio et al., 1999 juga mendapat hasil yang sama dari kebanyakan hasil penelitian sebelumnya. Ia melakukan pengukuran tekanan darah awal di usia 59-61 lalu dilakukan follow up 4 tahun berikutnya untuk memprediksi penurunan fungsi kognitif. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan negatif antara tekanan darah dan durasi hipertensi dengan fungsi kognitif.

5.2.3. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dan Riwayat Penyakit dengan Fungsi Kogitif