Anatomi Fungsional Kognitif Pengukuran Fungsi Kognitif

utama dan bukan pada hal mendetail yang tidak relevan, memulai dan mempertahankan suatu aktivitas, fleksibilitas perpindahan strategi, mengevaluasi diri dan pengaturan perilaku. Fungsi eksekutif ini dapat terganggu pada individu dengan tingkat intelegensi rata-rata maupun di atas rata-rata dan juga pada individu yang mempunyai memori yang baik Ginsberg, 2010; Kemenkes RI, 2010.

2.2.3. Anatomi Fungsional Kognitif

1. Memori Landasan anatomi memori episodik adalah sistem limbik hipokampus, talamus, dan jalur-jalur lainnya, sedangkan landasan anatomi untuk memori semantik adalah neokorteks temporal. Memori implisit mencakup banyak struktur, termasuk ganglia basalis, serebelum, dan sambungannya dengan korteks serebri. 2. Atensi dan Konsentrasi Pemeliharaan fungsi atensi yang normal bergantung terhadap dasar anatomi yang sama dengan kesadaran, yaitu sistem aktivasi retikular yang memproyeksikan masukannya ke talamaus lalu ke korteks serebri secara difus. 3. Fungsi Eksekutif, Kepribadian, dan Perilaku Lobus frontal hemisfer serebri khususnya area prefrontal adalah daerah yang esensial untuk fungsi eksekutif, sedangkan lobus frontal bagian ventromedial memainkan peran yang penting dalam kognisi sosial, kepribadian dan perilaku. 4. Bahasa Pada kebanyakan orang hemisfer serebri kiri merupakan bagian yang dominan untuk pengaturan bahasa. Bahkan, orang-orang bertangan kidal juga cenderung memiliki pusat pengaturan bahasa yang dominan di hemisfer kiri. Universitas Sumatera Utara 5. Visuospasial Informasi dari korteks visual diarahkan langsung ke korteks temporal atau parietal melalui satu atau dua jalur. Jalur dorsal dorsal stream menghubungkan informasi visual dengan posisi ruang dan orientasi di lobus parietal, sedangkan jalur ventral ventral stream menghubungkan informasi ini ke tempat penyimpanan pengetahuan semantik di lobus temporal Ginsberg, 2010; Ganong, 2012; Kipps Hodges,, 2005.

2.2.4. Pengukuran Fungsi Kognitif

The Mini Mental State Examination MMSE merupakan alat yang paling sering digunakan dalam menilai fungsi kognitif. MMSE baik dalam menilai fungsi memori dan atensi, tetapi relatif kurang sensitif dalam menilai bahasa, dan hanya ada sedikit penilaian terhadap fungsi visuospasial bahkan tidak ada penilaian terhadap fungsi eksekutif Kipps Hodges, 2005. Selain itu, berdasarkan penelitian Pendlebury 2012, sensitivitas MMSE dalam skrining gangguan kognitif ringan Mild Cognitive Impairment berada di bawah alat pengukuran lainnya seperti Montreal Cognitive Assesstment MoCA. Oleh kaena itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner MoCA karena merupakan kuesioner yang lebih sensitif dan lebih lengkap dalam menilai fungsi kognitif seseorang.

2.2.5. Montreal Cognitive Assesment MoCA