Hubungan antara Kebiasaan Merokok dan Riwayat Penyakit dengan Fungsi Kogitif

Tzourio et al., 1999 juga mendapat hasil yang sama dari kebanyakan hasil penelitian sebelumnya. Ia melakukan pengukuran tekanan darah awal di usia 59-61 lalu dilakukan follow up 4 tahun berikutnya untuk memprediksi penurunan fungsi kognitif. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan negatif antara tekanan darah dan durasi hipertensi dengan fungsi kognitif.

5.2.3. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dan Riwayat Penyakit dengan Fungsi Kogitif

Sabia et al., 2012 menyatakan bahwa terjadi penurunan kognitif yang lebih cepat pada orang perokok dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok atau orang yang telah lama berhenti merokok. Namun, berdasarkan hasil penelitian yang dia lakukan riwayat merokok tidak memiliki hubungan dengan perubahan fungsi kognitif pada perempuan. Launer et al., 1996 menyatakan tidak ada hubungan antara merokok dengan penurunan kognitif pada pria tanpa penyakit kardiovaskuler dan diabetes. Pada penelitian ini hasil uji chi-square menunjukkan nilai p=0,120 0,05 atau tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan fungsi kognitif pada responden. Namun, bias pemilihan selection bias harus dipertimbangkan dalam menilai hasil penelitian ini seperti mayoritas responden penelitian adalah perempuan yang tidak merokok, tetapi memiliki fungsi kognitif yang terganggu karena faktor-faktor lain. Hubungan antara riwayat hiperlipidemia dengan fungsi kognitif menunjukkan nilai p=0,478 0,05 atau tidak ada hubungan antara riwayat hiperlipidemia dengan fungsi kognitif. Hubungan antara kolesterol dengan fungai kognitif merupakan hal yang kompleks dan dipengaruhi oleh faktor-fakor lain, seperti kadar homosistein. Orang-orang yang kadar homosisteinnya normal, hubungan kolseterol dan fungsi kognitifnya berbentuk U Ushaped, artinya baik kadar kolesterol yang tinggi maupun rendah dihubungkan dengan fungsi kognitif yang lebih rendah. Namun, pada orang-orang yang memiliki kadar homosistein yang tinggi tidak terdapat Universitas Sumatera Utara hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol dengan fungsi kognitif Cheng et al., 2014. Pada riwayat diabetes, didapati nilai p=0,002 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara riwayat diabetes dengan fungsi kognitif. Hal ini didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya seperti hasil penelitian Mukherjee et al., 2015 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara penurunan fungsi kognitif dengan diabetes tetapi hal ini tidak berhubungan langsung dengan durasi dan onset diabetes. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada hubungan antara hipertensi dengan fungsi kognitif di wilayah kerja Posyandu Lansia Kecamatan Medan Amplas p-value = 0,034. 2. Prevalensi subjek penelitian yang mengalami gangguan kognitif di wilayah kerja Posyandu Lansia Kecamatan Medan Aymplas adalah 45,3 . 3. Faktor lain yaitu riwayat diabetes memiliki hubungan signifikan terhadap fungsi kognitif p-value0,05. 4. Tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dan riwayat hiperlipidemia dengan fungsi kognitif p-value 0,05.

6.2. Saran

6.2.1 Bagi Lahan Penelitian

Disarankan kepada petugas puskesmas dan posyandu setempat agar lebih memerhatikan masalah hipertensi sebagai salah satu faktor yang dapat dicegah modifiable risk factor sehingga mengurangi angka kejadiannya gangguan kognitif di kemudian harinya.

6.2.2. Bagi Peneliti Lain

Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya dan dapat diteliti jauh dengan jumlah sampel yang lebih besar, atau diteliti hubungan faktor-faktor lainnya dengan fungsi kognitif yang terganggu. Universitas Sumatera Utara