Simulasi ProModel Penyeimbangan Lintasan Perakitan Kipas Angin dengan Pendekatan Simulasi pada PT. Neo National

Model ikonik merupakan representasi dari objek fisik yang biasanya dinyatakan dalam skala tertentu atau detail yang lebih sederhana. Contoh dari model ikonik ini antara lain miniatur pesawat terbang. 2. Model Analog Model analog merupakan representasi yang menggantikan sifat ataupun fitur- fitur dari yang dimodelkan dalam bentuk representasi yang beda. 3. Model Simbolik Model simbolik merupakan representasi hubungan-hubungan antara berbagai jenis entitas yang dinyatakan dalam simbol-simbol. Salah satu jenis model simbolik adalah model matematis. Berikut ini jenis model berdasarkan waktu. 1. Model Statis Model statis merepresentasikan suatu fenomena tertentu pada satu titik waktu tertentu. 2. Model Dinamis Model dinamis merepresentasikan perubahan-perubahan yang dialami sistem di mana komponen model secara konstan berubah berdasarkan aktivitas.

3.5. Simulasi

6 Suatu permasalahan yang disusun dari suatu model sederhana dapat diselesaikan dengan menggunakan metode matematika aljabar, kalkulus, dan teori probabilitas untuk memperoleh informasi eksak. Pendekatan matematis ini 6 Averill M. Law dan W. David Kelton, Simulation Modeling and Analysis, McGraw-Hill, USA, 1982, hal 1-3 Universitas Sumatera Utara disebut pendekatan analitis. Namun, sistem dunia nyata terlalu kompleks jika harus diselesaikan dengan pendekatan analitis. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan selain metode analitis yaitu simulasi. Simulasi menggunakan komputer untuk mengevaluasi suatu model secara numerik selama periode tertentu dan data dikumpulkan untuk mengestimasi karakteristik nyata yang diinginkan dari suatu model.

3.6. Tahapan Simulasi

7 Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam melakukan simulasi yang secara umum telah dikemukakan oleh para pakar studi simulasi Shanon, 1975; Gordon, 1978; Law dan Kelton, 2000: 1. Problem formulation 2. Setting objectives and overall plan project 3. Model conceptualization 4. Data collection 5. Model translation 6. Verified 7. Validated 8. Experimental design 9. Production run and analysis 10. More run 11. Documentation and reporting 7 Banks, Jerry, dkk, Discrete-Event System Simulation, Fourth Edition, Prentice Hall, USA, 2004, hal 12-16 Universitas Sumatera Utara 12. Implementation Problem Formulation Setting Objectives And Overall Plan Project Model Conceptualization Data Collection and Analysis 1 2 3 4 Model Translation Verified? Validated? Experimental Design Production Run and Analysis More Runs? Documentation and Reporting Implementation 5 6 7 8 9 10 11 12 Yes No No No Yes Yes Yes Gambar 3.2. Tahapan Simulasi Universitas Sumatera Utara

3.6.1. Problem Formulation

Setiap penelitian harus dimulai dengan pernyataan mengenai suatu masalah. Jika pernyataan masalah tersebut berasal dari pembuat kebijakan maka peneliti harus memahami betul masalah yang dijelaskan. Jika pernyataan masalah dikembangkan oleh peneliti maka formulasi masalah harus dipahami dan disetujui oleh pembuat kebijakan.

3.6.2. Setting Objectives And Overall Plan Project

Tujuan mengindikasikan pertanyaan yang harus dijawab simulasi. Pada tahap ini, ditetapkan hal-hal yang menjadikan simulasi merupakan metodologi yang sesuai terhadap masalah yang diformulasikan dan tujuan yang ditetapkan. Selain itu, perlu dilakukan perencanaan studi simulasi berkaitan dengan jumlah hari yang dibutuhkan, biaya, dan lain sebagainya.

3.6.3. Model Conceptualization

Pada tahap ini dimulai dengan menjelaskan interaksi antar komponen yang menyusun sistem. membangun Namun, kerumitan model atau komponen- komponennya tidak harus melebihi maksud model itu sebenarnya. Oleh sebab itu, hanya bagian-bagian yang penting saja dari sistem nyata yang dibutuhkan.

3.6.4. Data Collection and Analysis

Data yang dikumpulkan hanya data-data yang terkait dengan studi. Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan analisis pola distribusi terhadap data yang Universitas Sumatera Utara dikumpulkan dengan uji suai goodness of fit test. Setelah diperoleh pola distribusi yang sesuai maka ditentukan parameter-parameter pola distribusi tersebut, misalnya jika pola distribusi yang sesuai adalah distribusi normal maka parameternya adalah rata-rata dan standar deviasi. Uji suai distribusi dapat dilakukan dengan pendekatan grafik histogram, uji chi square, dan uji Kolmogorov-Smirnov. Tahapan uji suai distribusi dengan Chi Square adalah sebagai berikut 8 . a. Pengelompokan data ke dalam kelas b. Penentuan hipotesis H : Data waktu operasi berdistribusi normal H 1 : Data waktu operasi tidak berdistribusi normal c. Perhitungan luas dibawah kurva normal dan nilai frekuensi harapan Ei Luas dibawah kurva normal = PXBKA – PXBKB Ei = Luas x banyak data d. Perhitungan nilai chi hitung dan dibandingkan dengan nilai chi tabel. χ 2 hitung =S ��−�� � �� Jika nilai chi tabel lebih besar dibanding nilai chi hitung maka Ho diterima, jika tidak maka Ho ditolak. Selain itu, uji suai distribusi dapat juga dilakukan dengan bantuan software misalnya ExpertFit®, StatFit®, dan Input Analyzer Arena®. 8 Ibid, hal 287-289 Universitas Sumatera Utara

3.6.5. Model Translation

Sistem dunia nyata yang kompleks mengakibatkan model membutuhkan pasokan informasi dan perhitungan yang banyak, sehingga harus dimasukkan ke dalam program komputer. Peneliti dapat mengembangkan bahasa program simulasi atau menggunakan software simulasi yang dirancang untuk tujuan khusus. Salah satu software yang dirancang untuk tujuan khusus adalah ProModel®.

3.6.6. Verified

Verifikasi berkaitan dengan pemerikasaan kesesuaian struktur logika program komputer yang dibuat dalam menerjemahkan sistem nyata ke dalam model. Tujuan verifikasi adalah menjamin model konseptual dinyatakan dengan akurat dalam model operasional. Verifikasi memeriksa struktur sistem, nilai parameter, dan komponen sistem; apakah sudah secara akurat dinyatakan dalam model operasional atau struktur program.

3.6.7. Validated

Validasi dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa model merupakan representasi akurat dari sistem nyata. Validasi diperoleh melalui kalibrasi model yaitu proses iteratif yang membandingkan model terhadap sistem nyata. Proses ini Universitas Sumatera Utara diulangi atau replikasi sampai akurasi model dapat diterima. Penentuan jumlah replikasi dinyatakan dalam notasi berikut 9 : ≥ � ∝⁄ � Dimana, R = jumlah replikasi yang harus dilakukan So = standar deviasi yang didapatkan dari replikasi awal Ro e = besar error yang diinginkan t = nilai t tabel dari distribusi t Salah satu uji validasi model simulasi adalah dengan menggunakan selang kepercayaan dengan metode Welch P [θ 1 - θ 2 -hw≤μ1-μ2 ≤θ 1 - θ 2 + hw]= 1- α hw = t df; α2 √ s1 2 n1 + s2 2 n2 df = s1 2 n1 + s2 2 n2 2 s1 2 n1 2 n1-1 +s2 2 n2 2 n2-1

3.6.8. Experimental Design

Pada tahap ini ditentukan alternatif-alternatif yang akan disimulasikan. Sebelum disimulasikan ditentukan panjang periode awal, panjang simulasi, dan jumlah replikasi setiap simulasi. 9 Humala L. Napitupulu, Simulasi Sistem: Pemodelan dan Analisis, USU Press, Medan, 2009, hal 226-227 Universitas Sumatera Utara

3.6.9. Production Run And Analysis

Pada tahap ini alternatif-alternatif dijalankan dan dianalisis berdasarkan estimasi ukuran kinerja masing-masing alternatif.

3.6.10. More Run

Tahapan ini dilakukan hanya apabila terdapat analisis tambahan ataupun eksperimen tambahan jika diperlukan.

3.6.11. Documentation and Reporting

Terdapat dua dokumentasi yaitu, dokumentasi program dan dokumentasi progress. Dokumentasi program diperlukan untuk memahami cara kerja program sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Dokumentasi progress menjelaskan kronologi pembuatan model simulasi sampai pada pengambilan keputusan.

3.6.12. Implementation

Keberhasilan dalam tahapan ini tergantung pada seberapa baik tahapan sebelumnya dikerjakan. Jika model dan asumsi-asumsi yang mengikutinya tidak dengan baik dikomunikasikan maka implementasi kemungkinan berakibat buruk. Universitas Sumatera Utara

3.7. ProModel

10 ProModel merupakan software simulasi berbasis Windows yang digunakan untuk mensimulasikan dan menganalisis sistem produksi untuk semua jenis dan ukuran. Promodel menyediakan kombinasi baik fleksibilitas dan kemampuan mensimulasikan berbagai situasi dengan menyajikan animasi agar terlihat lebih nyata. Promodel memberikan insinyur dan manager kesempatan untuk menguji ide baru dari suatu rancangan atau perbaikan sistem sebelum diaplikasikan ke sistem nyata. Promodel dirancang khusus pada masalah-masalah terkait utilitas sumber daya, kapasitas produksi, produktivitas, dan level persediaan. Pembuatan suatu model simulasi dengan Promodel membutuhkan beberapa elemen dasar. Berikut ini adalah elemen-elemen dasar yang harus terdapat dalam pembuatan model dengan Promodel 11 : 1. Locations Locations merepresentasikan tempat di dalam sistem di mana entitas dialirkan untuk pemrosesan, gudang, atau aktivitas lain. Locations harus digunakan untuk memodelkan elemen-elemen seperti: lokasi pengiriman, lokasi gudang, jaringan server, dan pusat transaksi. Locations pada Promodel dapat dilihat pada Gambar 3.3. 10 Promodel Coorporation, Promodel Version 7.5: User Guide, USA, 2008, hal 1-2 11 Ibid., hal 90-156 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3. Tampilan Locations 2. Entities Entitas merupakan segala sesuatu yang akan mengalami pemrosesan dalam sistem. Entitas dapat berupa dokumen, orang, panggilan telepon, dan lain-lain. Gambar 3.4. Tampilan Entitas Universitas Sumatera Utara 3. Path Networks Path Networks merupakan alur yang diikuti sumber daya resources yang berjalan menuju locations. Selain itu, pergerakan entities juga dapat mengikuti path netwroks sesuai dengan aturan logika tertentu. Gambar 3.5. Tampilan Path Networks 4. Resources Resources merupakan perangkat yang digunakan untuk memindahkan entities, membantu pemrosesan entities, melakukan perawatan pada locations, ataupun perawatan resources lain. Resources dapat berupa manusia dan peralatan material handling. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6. Tampilan Resources 5. Processing Processing menjelaskan rute-rute yang entities lalui dalam sistem dan operasi- operasi yang akan dikenakan pada setiap locations yang dimasuki entities. Gambar 3.7. Tampilan Processing Universitas Sumatera Utara 6. Arrivals Arrivals menjelaskan waktu entities yang memasuki sistem. Arrivals menyajikan informasi seperti: jumlah entities baru tiap kedatangan, frekuensi kedatangan, dan total kejadian dari kedatangan. Gambar 3.8. Tampilan Arrivals

3.8. Studi Waktu Kerja