Sistem Lintasan Produksi Awal Model Lintasan Produksi Alternatif

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Sistem Lintasan Produksi Awal

Sistem lintasan produksi kipas angin disusun dari elemen-elemen kerja, part, dan operator. Lintasan produksi awal dalam menyusun elemen kerja untuk setiap stasiun tidak memperhitungkan keseimbangan antar stasiun kerja. Hal ini menyebabkan kondisi idle atau menganggur pada beberapa stasiun kerja. Kondisi ini dapat dilihat dari kapasitas produksi setiap WC pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Kapasitas Setiap WC pada Lintasan Produksi Awal Replikasi WC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 30,20 98,55 43,18 48,37 10,01 16,31 9,24 41,70 4,99 2 29,97 96,39 43,36 45,05 10,19 16,15 9,27 41,48 4,95 3 30,26 97,17 43,48 47,87 10,07 16,03 9,28 41,38 4,95 4 29,97 102,89 44,25 47,44 10,12 15,82 9,30 42,50 5,00 5 30,46 102,68 42,49 48,11 9,98 16,07 9,26 41,83 4,93 6 29,74 96,88 42,39 45,12 10,11 16,07 9,34 41,71 4,94 7 29,98 97,27 42,24 47,68 10,16 15,91 9,35 41,62 4,96 8 30,17 94,81 43,65 47,71 10,25 16,05 9,27 41,16 4,96 9 29,98 91,98 42,70 46,50 10,16 16,05 9,34 41,68 4,96 10 30,66 98,44 44,25 46,74 10,18 16,13 9,29 41,76 4,95 Rata-rata 30,14 97,70 43,20 47,06 10,12 16,06 9,29 41,68 4,96 BKA 30,67 104,14 44,64 49,38 10,29 16,32 9,37 42,37 5,00 BKB 29,61 91,30 41,76 44,92 9,98 15,87 9,23 40,99 4,92 Kapasitas Produksi unitjam 4,96 Salah satu ukuran kinerja keseimbangan lintasan adalah smoothness index. Smoothness index merupakan ukuran kinerja lintasan yang mengukur penyimpangan distribusi pekerjaan antar stasiun kerja. Pada lintasan produksi kipas angin awal diperoleh smoothness index sebesar 1907,34. Nilai tersebut Universitas Sumatera Utara menandakan bahwa terjadi ketidakseimbangan lintasan. Oleh karena itu, pembagian elemen-elemen kerja pada lintasan produksi awal perlu dikaji ulang.

6.2. Model Lintasan Produksi Alternatif

Pembuatan model lintasan produksi dilakukan dengan tinjauan teori keseimbangan lintasan. Teori keseimbangan tersebut antara lain membagi elemen- elemen kerja ke dalam dua stasiun kerja split the task dan memberi elemen- elemen kerja ke stasiun kerja lain yang berdekatan share the task. Model lintasan produksi alternatif dibuat dalam tiga model alternatif. Pada pembuatan model, setiap elemen-elemen kerja sudah dialokasikan pada setiap WC dengan memperhatikan waktu operasi yang tidak melebihi waktu siklus 630 detik dan sudah sesuai dengan precedence diagram. Selanjutya adalah perhitungan smoothness index setiap model alternatif untuk mengukur keseimbangan distribusi elemen-elemen kerja pada lintasan produksi. 1. Smoothness index Model Alternatif 1 SI = √∑ ��� − � � �= SI = √591,29-549,30 2 + 591,29-591,29 2 + 591,29-486,51 2 + 591,29-491,46 2 + 591,29-369,01 2 SI = 268,55 2. Smoothness index Model Alternatif 2 SI = √∑ ��� − � � �= SI = √579,63-314,10 2 + 579,63-493,05 2 + 579,63-577,03 2 + 579,63-523,76 2 + 579,63-579,63 2 Universitas Sumatera Utara SI = 284,83 3. Smoothness index Model Alternatif 3 SI = √∑ ��� − � � �= SI = √491,46-314,10 2 + 491,46-342,98 2 + 491,46-483,51 2 + 491,46-486,51 2 + 491,46-491,46 2 SI = √+ 491,46-369,01 2 SI = 261,89 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai smoothness index terkecil pada model alternatif 3 yaitu sebesar 261,89.

6.3. Hasil Simulasi Lintasan Produksi Awal dan Model Alternatif