5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Keseimbangan Lintasan Awal 5.2.1.1. Uji Keseragaman Data Waktu Operasi
Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5 dalam melakukan pengujian keseragaman data dan kecukupan data.
Berikut ini adalah salah satu contoh uji keseragaman data pada waktu operasi pada WC I pemasangan tapak bawah.
Tabel 5.2. Waktu Operasi WC I Elemen Kerja A
No. Waktu
Operasi detik
No. Waktu
Operasi detik
1 3,5
16 3,3
2 3,6
17 3,6
3 3,5
18 3,7
4 3,1
19 3,5
5 3,5
20 3,5
6 3,6
21 3,6
7 3,1
22 3,2
8 3,8
23 3,5
9 3,0
24 3,3
10 3,1
25 3,7
11 3,1
26 3,0
12 3,5
27 3,9
13 3,5
28 3,6
14 3,7
29 3,0
15 3,4
30 3,5
Rata-rata �̅ =
n X
n X
X X
X
n n
...
3 2
1
Rata-rata �̅ =
3,5+3,6+3,5+…+3,5 30
Rata-rata �̅ = 3,43 detik
Universitas Sumatera Utara
Standar deviasi S = √
∑ X̅-X
i 2
n 1
n-1
Standar deviasi S = √
∑ , − ,
2
+ , − ,
2
+ ⋯+ , − ,
2 n
1
30-1
Standar deviasi S = 0,24
Setelah rata-rata dan standar deviasi dihitung, selanjutnya dihitung BKA dan Batas Kontrol Bawah BKB.
BKA = �̅ + ks
BKA = 3,43 + 1,96 x 0,24 = 3,90 BKB =
�̅ – ks BKB = 3,43 + 1,96 x 0,24 = 2,96
Berikut ini adalah rekapitulasi waktu operasi dibandingkan dengan BKA dan BKB
Tabel 5. 3. Uji Keseragaman Waktu Operasi WC I Elemen Kerja A
No. Waktu
Operasi detik
Rata- Rata
BKA BKB
Keterangan No. Waktu
Operasi detik
Rata- Rata
BKA BKB
Keterangan
1 3,5
3,43 3,90
2,96 in control
16 3,3
3,43 3,90
2,96 in control
2 3,6
3,43 3,90
2,96 in control
17 3,6
3,43 3,90
2,96 in control
3 3,5
3,43 3,90
2,96 in control
18 3,7
3,43 3,90
2,96 in control
4 3,1
3,43 3,90
2,96 in control
19 3,5
3,43 3,90
2,96 in control
5 3,5
3,43 3,90
2,96 in control
20 3,5
3,43 3,90
2,96 in control
6 3,6
3,43 3,90
2,96 in control
21 3,6
3,43 3,90
2,96 in control
7 3,1
3,43 3,90
2,96 in control
22 3,2
3,43 3,90
2,96 in control
8 3,8
3,43 3,90
2,96 in control
23 3,5
3,43 3,90
2,96 in control
9 3,0
3,43 3,90
2,96 in control
24 3,3
3,43 3,90
2,96 in control
10 3,1
3,43 3,90
2,96 in control
25 3,7
3,43 3,90
2,96 in control
11 3,1
3,43 3,90
2,96 in control
26 3,0
3,43 3,90
2,96 in control
12 3,5
3,43 3,90
2,96 in control
27 3,9
3,43 3,90
2,96 in control
13 3,5
3,43 3,90
2,96 in control
28 3,6
3,43 3,90
2,96 in control
14 3,7
3,43 3,90
2,96 in control
29 3,0
3,43 3,90
2,96 in control
15 3,4
3,43 3,90
2,96 in control
30 3,5
3,43 3,90
2,96 in control
Peta kontrol keseragaman data dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Peta Kontrol Keseragaman Data WC I Elemen Kerja A
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 5.3. dan Gambar 5.2 maka dapat dinyatakan bahwa data waktu operasi WC I Elemen kerja A seragam. Uji
keseragaman data waktu operasi elemen kerja pada setiap WC lainnya dapat dilihat pada Lampiran.
5.2.1.2. Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data waktu operasi elemen kerja A WC 1 dilakukan
dengan rumus di bawah ini.
N = [
k s
√N ∑ X
i 2
n i-1
- ∑ X
i n
i-1 2
∑ X
i n
i-1
]
2
Dimana: �
′
: Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan �
: Data hasil pengukuran
s
: Tingkat ketelitian yang dikehendaki k
: Harga indeks tingkat kepercayaan Berikut ini adalah perhitungannya.
2,5 2,7
2,9 3,1
3,3 3,5
3,7 3,9
4,1
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 a detik
Rata-Rata BKA
BKB
Universitas Sumatera Utara
N = [
1,96 0,05
√30354,7- 10591,4 102,9
]
2
N’ = 7,39 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
N’ = 7,39 di mana N’ N maka jumlah data waktu operasi elemen kerja A WC 1 dinyatakan cukup. Uji
kecukupan data waktu operasi elemen kerja WC lainnya dapat dilihat pada Lampiran.
5.2.1.3. Penentuan Waktu Standar
Berikut ini adalah contoh perhitungan waktu standar pada elemen kerja A WC 1.
1. Perhitungan waktu rata-rata Waktu rata-rata =
Jumlah total waktu selama pengamatan jumlah pengamatan
Waktu rata-rata =
102,9 detik 30
Waktu rata-rata = 3,43 detik 2. Penentuan Rating Factor dan Waktu Normal
Penentuan Rating Factor dilakukan metode Westinghouse. Berikut ini adalah penentuan rating factor untuk operator elemen kerja A WC 1.
a. Keterampilan Skill Keterampilan untuk operator tergolong Good karena dalam pengamatan terlihat
bahwa operator gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan cukup baik, kualitas hasil baik serta tidak memerlukan banyak pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
b. Usaha Effort Usaha untuk operator tergolong Good karena dalam pengamatan terlihat bahwa
operator penuh perhatian dengan pekerjaanya, menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik dan rapi serta memelihara dengan baik kondisi peralatan.
c. Kondisi Kerja Condition Kondisi kerja yang dipilih adalah Good karena kondisi kerja baik dalam
mendukung kegiatan operator dalam bekerja. Pencahayaan pada tempat kerja sudah mampu mendukung pekerjaan operator dan sirkulasi udara yang baik.
d. Konsistensi Consistensy Konsistensi yang dipilih adalah Good, dimana selisih antara waktu penyelesaian
tiap pekerjaan hampir sama dan waktu setiap perakitan yang diperoleh semakin baik.
Tabel 5.4. Perhitungan Nilai Rating Factor Elemen Kerja A Operator WC I Faktor
Kelas Nilai
Keterampilan Good
0,03 Usaha
Good 0,05
Kondisi Kerja Good
0,02 Konsistensi
Good 0,01
Rating Factor 0,11
Berdasarkan perhitungan rating factor di atas, maka dilakukan perhitungan waktu normal terhadap operator 1 yaitu:
Waktu normal = Waktu rata-rata x 1 + Rating Factor = 3,43 detik x 1 + 0,11
= 3,81 detik
Universitas Sumatera Utara
3. Penentuan allowance dan waktu standar Allowance diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi,
menghilangkan rasa kelelahan dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan.
Tabel 5.5. Penentuan Allowance Elemen Kerja A Operator WC I
Faktor Kategori
Nilai
Tenaga yang dikeluarkan Sangat Ringan
0,01 Sikap kerja
Berdiri di atas dua kaki 0,01
Gerakan kerja Normal
Kelelahan mata Pandangan terputus-putus
0,01 Temperatur tempat kerja
Normal 0,01
Keadaan atmosfer Baik
Keadaan lingkungan Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik
0,01 Kebutuhan pribadi
Wanita 0,02
Allowance 0,07
Sumber: Iftikar Z. Sutalaksana. Teknik Tata Cara Kerja Bandung: ITB. 1979, h. 151- 153
Berdasarkan Tabel 5.5 diperoleh allowance operator WC I sebesar 7. Selanjutnya dihitung waktu standar sebagai berikut.
Waktu standar = Waktu normal x
100 100
100
n
kelonggara
Waktu Standar = 3,81 detik x
100 7
100 100
Waktu Standar = 4,09 detik Berdasarkan perhitungan waktu standar di atas, diperoleh waktu standar
elemen kerja A operator WC I adalah sebesar 4,09 detik. Perhitungan waktu standar operator WC lainnya dapat dilihat pada Lampiran. Berikut ini adalah
rekapitulasi waktu standar operator setiap elemen kerja setiap WC.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Rekapitulasi Waktu Standar Setiap WC
WC Elemen kerja
Waktu Standar
detik
1 A
4,09 B
137,08 2
A 11,31
B 31,24
3 A
35,45 B
39,73 C
23,43 4
A 23,72
B 35,37
C 31,22
5 A
82,63 B
235,20 C
107,78 6
A 150,07
B 8,15
C 106,90
7 A
76,82 B
141,57 C
243,59 8
A 101,75
9 A
149,37 B
131,47 C
24,02 D
82,41 E
104,19 F
106,29 G
10,82 H
131,64 I
52,25 J
68,01
Total 2487,57
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.4. Pemeriksaan Kinerja Keseimbangan Lintasan Awal Pemeriksaan keseimbangan lintasan awal diawali dengan penggambaran
precedence diagram dari urutan proses. Pada Tabel 5.7 dapat dilihat urutan proses produksi kipas angin pada setiap stasiun kerja
Tabel 5.7. Urutan Proses Produksi Kipas Angin
No. Stasiun Kerja
Stasiun Kerja Pendahulu
Waktu Proses detik
1 Pemasangan tapak bawah
- 141,18
2 Pemasangan dinamo dan tutup rumah dinamo
- 42,55
3 Pemasangan cashing depan dan engsel
- 98,61
4 Pemasangan dinamo pada cashing depan
2,3 90,31
5 Pemasangan cashing tombol, tombol, penyambungan
kabel dan penyolderan 4
425,61 6
Pengujian, pemasangan rumah dinamo, pemasangan stiker, dan pemasangan mur plastik
5 265,11
7 Pemasangan cashing belakang
6 461,98
8 Pengujian baling-baling
7 101,75
9 Pengemasan
1,8 860,47
Total 2487,57
Berdasarkan Tabel 5.7 dibuat precedence diagram proses produksi kipas angin pada Gambar 5.3.
2
3
1 4
5 6
7 8
9
42,55 detik
141,18 detik 98,61 detik
90,31 detik 425,61 detik 265,11 detik 461,98 detik 101,75 detik 860,47 detik
Gambar 5.3. Precedence Diagram Produksi Kipas Angin
Universitas Sumatera Utara
Setelah diperoleh waktu standar setiap stasiun kerja, dihitung smootheness index lintasan produksi kipas angin sebagai berikut.
SI = √∑
���
−
� �
�=
SI =
√860,47-141,17
2
+ 860,47-42,55
2
+ 860,47-98,61
2
+ 860,47-90,31
2
+ 860,47-425,61
2
SI =
√+ 860,47-265,12
2
+ 860,47-461,98
2
+ 860,47-101,75
2
+ 860,47-860,47
2
SI = 1907,34 Smoothness index lintasan produksi kipas angin adalah sebesar 1907,34.
Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja lintasan produksi kipas angin awal masih belum baik sehingga perlu dilakukan perbaikan.
5.2.2. Tahapan Simulasi