Manajemen Rantai Pasok a. Kemitraan

produk yang terjangkau. Untuk memenuhi permintaan konsumen tersebut, dibutuhkan kolaborasi dan koordinasi yang baik antar pelaku rantai pasok. Berikut adalah daftar harga beli produk kedelai di tingkat konsumen akhir. Tabel 22. Harga Beli Produk Kedelai di Tingkat Konsumen Akhir Produk Harga Beli Rp Kacang kedelai 10.000Kg Tahu 34.000Papan Tempe 1.500-2.500Bungkus Tauco 8.000-20.000Kg Kerupuk kedelai 3.500Bungkus Rempeyek 8.000Bungkus Susu kedelai 2.000Cup Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 25

5.1.2. Manajemen Rantai Pasok a. Kemitraan

Kerjasama kemitraan merupakan kerjasama antara dua pihak atau lebih yang betujuan memberikan keuntungan satu sama lain. Pemilihan kemitraan adalah salah satu faktor yang mendukung kesuksesan rantai pasok. Pemilihan mitra dalam rantai pasok kedelaidi daerah penelitian antara lain pemilihan mitra pemasok bahan baku benih dan pemilihan pedagang pengecer. Petani melakukan kemitraan dengan pemasok bahan baku benih tanpa ada kriteria khusus. Petani yang melakukan kemitraan dalam memperoleh bahan baku benih dikarenakan petani tidak harus mencari bahan baku di tempat yang jauh dan pasokan barang selalu tersedia saat dibutuhkan. Tetapi terdapat petani yang tidak melakukan kemitraan dalam memperoleh bahan baku benih dikarenakan petani tersebut melakukan sistem pergiliran tanaman crop rotation. Hal ini dilakukan petani untuk mencegah perkembangan hama dan penyakit serta memelihara kesuburan tanah. Selain itu petani tidak melakukan kemitraan dengan penangkar 58 Universitas Sumatera Utara benih dilandasi atas dasar harga. Harga benih bersertifikat yang mahal merupakan salah satu alasan petani tidak melakukan kemitraan dengan penangkar benih. Petani tidak melakukan pemilihan mitra untuk memasarkan hasil produksinya dikarenakan hasil produksi akan dijual kepada pedagang pengumpul yang kemudian dijual kembali ke pengolah kedelai yang tidak memerlukan kerja sama. Hal ini merupakan suatu kerugian bagi petani karena harga jual yang tidak stabil dan petani tidak memiliki prosisi tawar. Pengolah kedelai membeli bahan baku untuk industrinya dari petani maupun pedagang pengumpul. Pengolah tidak melakukan kerja sama dengan petani dan pedagang pengumpul, melainkan hanya melakukan hubungan karena adanya saling membutuhkan di antara kedua belah pihak. Pengolah kedelai memproduksi produk olahan kedelai untuk dijual kepada pedagang pengecer dan langsung kepada konsumen. Pengolah kedelai melakukan kemitraan dengan pedagang pengecer tanpa adanya pemilihan mitra dengan kriteria khusus. Kemitraan dijalankan dengan dua cara, yaitu dengan sistem produk dijual kepada pedagang pengecer dan sistem penitipan produk kepada pedagang pengecer untuk dijual kepada konsumen. Kemitraan dilakukan dengan beberapa pedagang pengecer yang berbeda. Penjualan produk oleh pengolah kedelai langsung ke konsumen hanya terjadi pada saat tertentu, seperti adanya pemesanan langsung oleh konsumen. Kolaborasi yang baik antara pelaku rantai pasok merupakan salah satu faktor tercapainya tujuan rantai pasok, yakni memenuhi permintaan konsumen. Untuk memenuhi permintaan konsumen, dibutuhkan kolaborasi dalam pembagian 59 Universitas Sumatera Utara informasi information sharing secara timbal balik di setiap pelaku rantai pasok. Informasi diawali dari konsumen akhir yang disampaikan kepada pedagang pengecer, lalu diteruskan kepada pengolah kedelai, selanjutnya disampaikan kepada petani dan terakhir pemasok bahan baku, dan berlaku kebalikannya. Informasi dari konsumen adalah karakteristik produk yang diinginkan, meliputi kualitas, kuantitas dan kemasan.

b. Kesepakatan Kontraktual