2.1.4. Demand Chain
Akses demand chain management DCM merupakan jalan masuk untuk lebih fokus pada penanganan kebutuhan pelanggan, melalui tindakan efektivitas yang
berawal dan bertolak dari kepentingan dan kebutuhan pelanggan. Konsumen semakin menuntut keberagaman karakter kebutuhan sehingga kebutuhan
konsumen semakin kompleks dan dinamis. Kondisi ini menyebabkan perusahaan harus lebih fokus dan fleksibel terhadap kebutuhan konsumen.
Strategi DCM merupakan pull system, yaitu menarik perusahaan mitra untuk fokus kepada kepentingan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan yang
dikoordinasikan dalam cara yang lebih komprehensif. Aktivitas DCM berawal dari kebutuhan konsumen yang berorientasi pada pemasaran yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan bagi semua perusahaan mitra. DCM mengarahkan perusahaan mitra untuk responsif dan proaktif pada kebutuhan dan layanan
pelanggan serta mendorong evolusi dan intelijensia pasar sesuai kebutuhan konsumen saat ini maupun di masa depan Siahaya, 2013.
2.1.5. Supply – Demand Side
Terdapat perbedaan antara SCM dan DCM yaitu pada orientasi, fokus, sistem, prinsip dan strategi masing-masing sisi. Pada orientasinya, SCM melakukan
tindakan efisiensi meliputi pengurangan biaya, inventori, lead time dan proses suplai, sedangkan DCM melaksanakan tindak efektivitas berorientasi pada pasar
yang bertujuan meningkatkan pelayanan pelanggan, pangsa pasar, penjualan, produk baru, layanan purna jual dan keputusan pelanggan. SCM berfokus pada
engineering practices atas aliran produk dari produsen ke distributor dan arus informasi antar perusahaan serta mengurangi biaya operasional, DCM berfokus
Universitas Sumatera Utara
pada kebutuhan dan layanan pelanggan. SCM merupakan push system yang berusaha untuk menentukan kebutuhan pelanggan melalui peramalan yang akurat
menuju efisiensi biaya dan kecepatan proses, DCM merupakan pull system yang bertolak dari kebutuhan pelanggan menuju efektivitas pelayanan. Pada prinsipnya,
SCM mengelola proses pengadaan, produksi, logistik dan distribusi, baik di dalam maupun di luar perusahaan, sedangkan DCM megelola komunikasi tentang
pengetahuan dan informasi tentang konsumen dan pasar ke perusahaan mitra. SCM merupakan kolaborasi antara pemasok, produsen, logistik, distribusi dan
pelanggan. DCM merupakan kombinasi antara manajemen pemasaran, pelanggan dan kebutuhan pelanggan.
DCM merupakan manajemen yang berkembang dari nilai kebutuhan pelanggan, berorientasi pada efektivitas kebutuhan pelanggan merupakan pelengkap bagi
SCM yang berorientasi pada efisiensi proses produksi dan aliran barang. SCM dan DCM mennyeimbangkan penerapan sistem push and pull, bersama meningkatkan
profitabilitas perusahaan mitra dan menciptakan hubungan seimbang antara semua perusahaan anggota jejaring Siahaya, 2013.
2.2. Landasan Teori