Kesimpulan Saran Analisis Supply Chain Komoditas Kedelai di Kabupaten Langkat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Rantai pasok komoditas kedelai di daerah penelitian belum tersinergi dengan baik. Terdapat pemasok bahan baku dan petani yang sudah menjalin kemitraan. Pengolah produk kedelai dengan pedagang pengecer juga sudah menjalin kemitraan. Akan tetapi masih ada sekat pada pedagang pengumpul karena tidak adanya kemitraan. 2. Struktur pasar output komoditas kedelai di daerah penelitian merupakan pasar persaingan tidak sempurna dengan angka Indeks Lerner antara 0 dan 1. Struktur pasar pada petani, pedagang pengumpul, pengolah kedelai, dan pedagang pengecer adalah mendekati pasar persaingan sempurna dengan angka Indeks Lerner masing-masing 0,74; 0,97; 0,34; 0,27. 3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh petani dalam usahatani kedelai di daerah penelitian adalah kekurangan modal, sulitnya mendapatkan benih bersertifikat, harga jual kedelai yang rendah, dan cuaca yang tidak menentu.

6.2. Saran

1. Kepada petani kedelai di daerah penelitian dapat membuat sumur sebagai solusi dari cuaca yang tidak menentu. Petani disarankanmenggunakan benih bersertifikat dan menerapkan cara budidaya yang tepat agar produktivitas kedelai tinggi, kemudian menjalin kemitraan antar pelaku rantai pasok untuk melindungi harga jual hasil produksi kedelai. Petani juga diharapkan terus melakukan usahatani kedelai karena termasuk usaha yang menguntungkan. 66 Universitas Sumatera Utara Selain itu bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar tidak perlu dilakukan impor kedelai. 2. Kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Langkat melalui instansi-instansi terkait seperti Kementrian Pertanian, Kementrian Perdagangan, dan Bulog, sebagai regulator harus bisa memberikan perhatian khusus kepada petani dalam menerapkan kebijakan agar rantai pasok kedelai dapat tersinergi lebih baik sehingga lebih efektif dan efisien. Pemerintah juga disarankan dapat membantu dalam pengadaan benih bersertifikat bagi petani. 3. Kepada peneliti selanjutnya agar menggunakan value chain analysis atau analisis rantai nilai agar dapat diketahui secara kuantitatif apakah rantai pasok dalam agribisnis yang diteliti sudah tersinergi dengan baik atau tidak. 67 Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Tinjauan Agronomi Tanaman Kedelai