3.4.4 Interpretasi Faktor
Setelah dirotasi dilakukan langkah selanjutnya adalah interpretasi faktor. Interpretasi faktor dipermudah dengan mengidentifikasi variabel yang loadingnya
besar pada faktor yang sama. Faktor tersebut kemudian diinterprtasi menurut variabel-variabel yang memiliki loading tinggi dengan faktor tersebut. Ataupun
penentuan variabel yang dimasukkan ke dalam faktor dengan cara melihat factor loading
yang terbesar. a. Variabel metodologi penelitian: Korelasi antara variabel dengan faktor 3
sebelum dirotasi adalah 0,827; dengan rotasi korelasi menjadi 0,921 dengan faktor 4. Jadi variabel ini masuk faktor 4.
b. Variabel kesehatan: Korelasi antara variabel dengan faktor 1 sebelum dirotasi adalah 0,486; dengan rotasi korelasi menjadi 0,885 dengan faktor 3. Jadi
variabel ini masuk faktor 3. c. Variabel penurunan motivasi: Korelasi antara variabel dengan faktor 1
sebelum dirotasi adalah 0,583; dengan rotasi korelasi menjadi 0,417 dengan faktor 3. Jadi variabel ini masuk faktor 1.
d. Variabel prosedur pengajuan proposal: Korelasi antara variabel dengan faktor 1 sebelum dirotasi adalah 0,583; dengan rotasi korelasi menjadi 0,733 dengan
faktor 2. Jadi variabel ini masuk faktor 2. e. Variabel keluarga: Korelasi antara variabel dengan faktor 1 sebelum dirotasi
adalah 0,348; dengan rotasi korelasi menjadi 0,795 dengan faktor 2. Jadi variabel ini masuk faktor 2.
f. Variabel proses bimbingan: Korelasi antara variabel dengan faktor 2 sebelum
dirotasi adalah 0,595; dengan rotasi korelasi menjadi 0,734 dengan faktor 1. Jadi variabel ini masuk faktor 1.
g. Variabel biaya pembuatan skripsi: Korelasi antara variabel dengan faktor 2 sebelum dirotasi adalah 0,577; dengan rotasi korelasi menjadi 0,866 dengan
faktor 1. Jadi variabel ini masuk faktor 1. h. Variabel kuliah sambil bekerja: Korelasi antara variabel dengan faktor 1
sebelum dirotasi adalah 0,712; dengan rotasi korelasi menjadi 0,596 dengan faktor 3. Jadi variabel ini masuk faktor 1.
Tabel 3.17 Korelasi antara variabel sebelum dan setelah dirotasi
Variabel Korelasi antara
variabel Faktor
Faktor akhir
variabel Sebelum
rotasi Setelah
rotasi Sebelum
rotasi Setelah
rotasi
X
1
0,827 0,921
3 4
4 X
2
0,486 0,885
1 3
3 X
3
0,583 0,417
1 3
1 X
4
0,583 0,733
1 2
2 X
5
0,348 0,795
1 2
2 X
6
0,595 0,734
2 1
1 X
7
0,577 0,866
2 1
1 X
8
0,712 0,596
1 3
1
Dengan demikian ke 8 variabel telah direduksi menjadi empat faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas
akhirskripsi, yaitu : 1. Faktor 1 F
1
terdiri atas variabel x
3
= penurunan motivasi, x
6
= proses bimbingan, x
7
= biaya pembuatan skripsi, x
8
= kuliah sambil bekerja.
Faktor ini diberi nama FAKTOR KEMALASAN
2. Faktor 2 F
2
terdiri atas variabel x
4
= prosedur pengajuan proposal, x
5
= keluarga.
Faktor ini diberi nama FAKTOR EMOSIONAL
3. Faktor 3 F
3
terdiri atas variabel x
2
= kesehatan
Faktor ini diberi nama FAKTOR FISIK
4. Faktor 4 F
4
terdiri atas variabel x
1
= metodologi penelitian.
Faktor ini diberi nama FAKTOR ILMU
Interpretasi variabel : 1. Faktor 1 adalah faktor kemalasan memberikan sumbangan varians sebesar
26,050 dan merupakan faktor dominan yang memberikan nilai varians terbesar dalam penelitian ini, artinya menurut persepsi mahasiswa faktor
kemalasan merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingkat kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.
2. Faktor 2 adalah faktor emosional yang memberikan sumbangan varians sebesar 16,076 dan merupakan faktor kedua menurut persepsi mahasiswa
dalam menyelesaikan skripsi. 3. Faktor 3 adalah faktor fisik yang memberikan sumbangan varians sebesar
13,277 dimana menurut persepsi mahasiswa faktor fisik merupakan faktor ketiga
yang mempengaruhi tingkat kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.
4. Faktor 4 adalah faktor ilmu yang memberikan sumbangan varians sebesar 12,684, dan merupakan faktor terkecil yang mempengaruhi tingkat
kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. 5. Keempat faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas akhirskripsi tersebut memberikan komulatif varians sebesar 68,087, artinya sebesar 68,087 faktor yang terbentuk
mempengaruhi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dan sisanya adalah faktor-faktor lain yang tidak terangkum dalam model penelitian ini.
3.4.5 Menghitung factor scores atau surrogate variables
Kalau analisis faktor akan dilanjutkan menjadi regresi linear berganda, perlu dihitung faktor score. Akan tetapi kalau tujuan analisis faktor hanya untuk
mereduksi, dari variabel asli menjadi sedikit variabel yang disebut faktor atau komponen maka nilaiskor tidak diperlukan.
Dalam hal principal component analysis dimungkinkan untuk menghitung Factor score.
3.4.6 Menentukan ketepatan Model model fit
Proses akhir dari analisis faktor adalah menguji ketepatan model, dengan menggunakan output program SPSS. Perbedaan antara korelasi yang diobservasi
pada matriks korelasi sebelum analisis faktor dengan korelasi analisis faktor yang diestimasi dari matriks faktor yaitu yang disebut dengan residual. Kalau
banyak residual yang nilainya lebih besar dari 0,05 residual 0,05, berarti