Uji Validitas Pengolahan Data

r xy = √ r xy = = 0,101

3.3.4 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut pengukuran yang reliabel. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah metode Alpha Cronbach . Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach 0,6 Ghozali, 2005. Cara perhitungan reliabilitas dengan SPSS for Windows 17.0 adalah sebagai berikut : - Klik analyze, pilih scale dan reliability analysis - Setelah muncul kotak dialog reliability analysis, pindahkan X1-X8 ke dalam item statistic - Klik kotak dialog statistic, pilih descriptive for item, scale, da, scale if item deleted - Klik continue dan klik OK - Pada output kolom Cronbach’s Alpha if item deleted adalah hasil uji reliabilitas Dengan bantuan SPSS diperoleh nilai Alpha Cronbach dari 8 variabel penelitian sebagai berikut : Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .560 8 Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian No Variabel Alpha Cronbach Kesimpulan 1 X 1 = Metodologi Penelitian 0,582 Tidak Reliabel 2 X 2 = Kesehatan 0,532 Tidak Reliabel 3 X 3 = Penurunan Motivasi 0,505 Tidak Reliabel 4 X 4 = Prosedur Pengajuan Proposal 0,490 Tidak Reliabel 5 X 5 = Keluarga 0,572 Tidak Reliabel 6 X 6 = Proses Bimbingan 0,528 Tidak Reliabel 7 X 7 = Biaya Pembuatan Skripsi 0,531 Tidak Reliabel 8 X 8 = Kuliah sambil bekerja 0,463 Tidak Reliabel Dari tabel diatas hasil ujireliabilitas terhadap variabel-variabel penelitian menunjukkan bahwa data mempunyai tingkat reliabilitas yang rendah karena nilai Alpha Cronbach untuk ke-8 variabel 0,6. Dengan demikian data dapat memberikan hasil pengukuran yang kurang konsisten tidak reliabel.

3.4 Analisis Data

Prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi-asumsi yang terkait dengan korelasi akan digunakan, yaitu :  Besar korelasi atau korelasi antar variabel independen harus cukup kuat diatas 0,5.  Besar korelasi antara dua variabel dengan menganggap tetap variabel lain justru harus lebih kecil. Pada SPSS data dari 8 variabel yang berasal dari 78 responden kemudian dianalisa pada anti image correlation.  Pengujian seluruh matriks korelasi korelasi antar variabel, yang diukur dengan besaran BARLETT TEST OF SPHERRICITY dan MEASURE SAMPLING ADEQUACY MSA berkisar antara 0 sampai dengan 1 dengan kriteria nilai santoso, 2005 : MSA = 1, artinya variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. MSA 0,5, artinya variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. MSA 0,5, artinya variabel tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut. Berikut matriks korelasi antar variabel yang diperoleh dengan bantuan SPSS Tabel.3.9 Korelasi Matriks Correlation Matrix X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 1.000 .061 .038 .169 -.089 .060 .061 .104 .061 1.000 -.206 .137 .061 .174 -.021 .300 .038 .206 1.000 .145 .147 .135 .246 .282 .169 .137 .145 1.000 .293 .041 .163 .337 -.089 .061 .147 .293 1.000 -.021 -.011 .179 .060 .174 .135 .041 -.021 1.000 .382 .224 .061 -.021 .246 .163 -.011 .382 1.000 .139 .104 .300 .282 .337 .179 .224 .139 1.000 Pada penelitian ini matriks korelasi yang dibentuk dari data yang diperoleh untuk mengetahui seberapa besar korelasi antar 8 variabel tersebut. Terlihat korelasi yang cukup kuat antar variabel X1 dan X2 sehingga diharapkan nantinya bahwa variabel - variabel lainnya akan berkorelasi dengan faktor yang sama. Data mengenai 8 variabel yang berasal dari jawaban 78 orang responden kemudian dianalisa pada anti image correlation. Uji ini dilakukan dengan memperhatikan angka KMO dan MSA. Kriteria kesesuaian dalam pemakaian analisis faktor adalah :  Jika harga KMO sebesar 0,9 berarti sangat memuaskan,  Jika harga KMO sebesar 0,8 berarti memuaskan,  Jika harga KMO sebesar 0,7 berarti harga menengah,  Jika harga KMO sebesar 0,6 berarti cukup  Jika harga KMO sebesar 0,5 berarti kurang memuaskan, dan  Jika harga KMO kurang dari 0,5 tidak dapat diterima.