Tampilan Jendela Variabel View pada SPSS 17.0

5.3 Tampilan Jendela Variabel View pada SPSS 17.0

Pada tampilan Variable View terdapat kolom-kolom berikut; Name : untuk memasukkan nama variabel, misalnya Jumlah_Produksi Type : untuk mendefinisikan tipe variabel, apakah bersifat numerik atau string Width : untuk menuliskan panjang pendek variabel Decimal : untuk menuliskan jumlah desimal di belakang koma Label : untuk menuliskan label variabel Value : untuk menuliskan nilai kuantitatif dari variabel yang skala pengkurannya ordinal dan nominal, bukan scale Missing : untuk menuliskan ada-tidaknya jawaban kosong Columns : untuk menuliskan lebar kolom Align : untuk menuliskan rata kanan, kiri, atau tengah pada penempatan teks atau angka di Data View Measure : untuk menentukan skala pengukuran variabel, misalnya nominal ordinal, atau scale Universitas Sumatera Utara Pengisian Variabel Tempatkan pointer pada baris pertama di bawah Name Name : letakkan kursor di bawah, lalu klik ganda pada sel tersebut dan ketikkan nama Jumlah_Produksi Type : pilih numerik karena berupa angka Width : untuk keseragaman, ketik 8 Decimal : ketik 2 Label : ketikkan Jumlah Produksi Value dan Missing abaikan pilihan ini karena tidak dikategorisasikan Columns : untuk keseragaman, ketik 8 Align : pilih Center Measure : pilih Scale Lakukan seterusnya untuk variabel X 1 , X 2 , X 3 dengan nama variabel Luas_Lahan, Curah_Hujan, dan Pupuk. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4 Tampilan Mengisi Variabel View Pengisian Data 1. Aktifkan jendela data dengan mengklik Data View 2. ketikkan data yang sesuai dengan setiap variabel yang telah didefenisikan pada Variable View Tampilannya pada Gambar 5.5 sebagai berikut: Gambar 5.5 Tampilan Jendela Mengisi data pada Data View Universitas Sumatera Utara

3. Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Tampilkan lembar kerja di mana sudah terdapat data yang sudah diinput 2. Dari menu utama SPSS, klik menu Analyze, lalu pilih submenu Regression dan klik Linier seperti Gambar 5.6 berikut Gambar 5.6 Tampilan Pengerjaan Analisis Data 3. Setelah itu akan muncul kotak dialog Linear Regression. Pada kotak dialog ini akan ditampilkan variabel-variabel yang akan diuji. Masukkan variabel tak bebas Y Jumlah_Produksi pada kotak Depenedent laluvariabel bebas X Luas_Lahan, Curah_Hujan, Pupuk pada kotak Independents sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 5.7 Tampilan Linear Regression 4. Masih dalam kotak dialog Linear Regression, klik kotak Statistics, kemudian aktifkan Estimate, Model fit, Desciptive pada Regression Coefficient dan Casewise diagnostics pada Residuals lalu klik Continue untuk melanjutkan seperti Gambar 5.8 berikut: Gambar 5.8 Tampilan Linear Regression Statistics 5. Selanjutnya klik kotak Plots pada kotak dialog Regression Linier untuk membuat grafik. Isi kolom Y dengan pilihan SRESID dan kolom x dengan Universitas Sumatera Utara pilihan ZPRED. Kemudian klik next, klik lagi kolom Y dengan ZPRED dan kolom x dengan DEPENDENT. Pada Standarized Residual Plots, aktifkan Histogram dan Normal Probability Plot. Lalu klik Continue seperti Gambar 5.9 berikut ini: Gambar 5.9 Tampilan Linear Regression Plots Scatter 1 of 2 Gambar 5.10 Tampilan Linear Regression Plotts Scatter 2 of 2 Universitas Sumatera Utara 6. Kemudian klik kotak Option pada Linear Regression sehingga muncul kotak dialog yang baru. Pada Stepping Method Criteria, aktifkan Use Probability dengan standar error 0,005. Oleh karena itu, masukkan nilai entry 0,05. Aktifkan include constant in aquation dan Exclude cases listwise pada Missing Values. Lalu klik Continue untuk melanjutkan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.11 berikut ini. Gambar 5.11 Tampilan Kotak Option

7. Lalu klik OK pada kotak dialog Linier Regression

Selanjutnya berikut langkah-langkah untuk mencari korelasi 1. Klik menu Analyze, lalu pilih Correlation, kemudian pilih Bivariate Universitas Sumatera Utara Gambar 5.12 Tampilan Pengerjaan Korelasi 2. Akan muncul kotak dialog seperti gambar di bawah. Masukkan semua variabel ke kolom Variables. Pada Correlation Coefficien aktifkan Pearson. Aktifkan juga Tto-tailed pada Test of Significance. Lalu aktifkaan Flag significant correlation. Pada kotak Option pilih Means and standard deviation pad Statistics,, dan pilih Exclude cases pairwise pada Missing Values, lalu klik Continue untuk melanjutkan. Gambar 5.13 Tampilan Bivariate Correaltion Universitas Sumatera Utara 3. Setelah itu klik OK pada kotak dialog Bivariate Correlation.

4. Hasil Pengolahan Data SPSS

Maka akan muncul hasil output seperti yang tertera pada Lampiran 5. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN