Uji Koefisien Regresi Ganda

Dengan : JKreg = jumlah kuadrat regresi JKres = jumlah kuadrat residu sisa n-k-1 = derajat kebebasan Untuk : JK reg = b 1 ΣY i X 1i + b 2 ΣY i X 2i + . . . + b k Σ X ki JK res = Σ Yi – Ŷi 2 5. Membuat kesimpulan apakah H diterima atau ditolak.

2.6 Uji Koefisien Regresi Ganda

Adanya variabel – variabel bebas dalam regresi linier ganda perlu diuji untuk melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas. Uji statistik yang paling tepat adalah menggunakan uji t t – student . Misalkan populasi mempunyai model regresi berganda yaitu : � = � + � 1 1 + � 2 2 + … + � Adanya asumsi bahwa variabel – variabel bebas memberikan pengaruh yang berarti atau tidak terhadap variabel tidak bebas akan diuji hipotesis H melawan hipotesis H 1 dalam bentuk : H = β i = 0, i = 1,2,…,k H 1 ≠ β i ≠ 0, i = 1,2,…,k Untuk menguji tersebut digunakan kekeliruan baku yang ditaksir ,1,2, …, 2 , jumlah kuadrat-kuadrat 2 , koefisien korelasi berganda 1-R 2 . Dengan besaran- besaran ini dibentuk kekeliruan baku koefisien b i , yakni : Universitas Sumatera Utara S bi = � , , …, −� 2.16 Dengan: ,1,2, …, 2 = −Ŷ �− −1 2 = − 2 Selanjutnya hitung statistik: t = t i = � � Dengan distribusi t –student serta dk = n – k – 1, t tabel = t n-ki- 1,α2 dengan kriteria pengujian adalah : tolak H jika t i t tabel dan terima H jika t i t tabel . Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu negara agraris di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sektor pertanian terutama di bidang perkebunan. Struktur tanah dan curah hujan yang sangat cocok untuk tanaman kelapa sawit menjadikan Indonesia memiliki peranan penting untuk produksi kelapa sawit dunia. Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang dewasa ini sangat diminati untuk dikelola atau ditanam, baik oleh pihak BUMN, perkebunan swasta nasional dan asing, maupun petani perkebunan rakyat. Daya tarik penanaman kelapa sawit terletak pada keuntungan yang berlimpah karena kelapa sawit masih merupakan andalan sumber minyak nabati dan bahan agroindustri. Hasil produksi usaha perkebunan kelapa sawit, selain sebagai bahan baku minyak goreng, juga sebagai bahan baku industri oleochemical yang cukup kompetitif dan luas. Oleh sebab itu, arah pengembangan produksi perkebunan kelapa sawit selama ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri dan ekspor. Seiring pesatnya perkembangan industri berbahan baku hasil produksi kelapa sawit CPO dan PKO, antara lain untuk biodiesel, maka arah Universitas Sumatera Utara