Hasil Penentuan Lag Optimal Lag length Hasil Uji Kointegrasi

variabel BI rate dalam tingkatsecond difference. Hasil uji dengan menggunakan ADF test seperti terlihat pada tabel 4.3 di bawah. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Stationeritas pada tingkat Second Difference Nilai t-statistic dan critical value Variabel SBI trend and intercept SUN trend and intercept BIRATE trend and intercept ADF-statistic -12.77804 -7.025124 -4.485869 probabilitas 0.0000 0.0001 0.0096 Critical value 1 -4.467895 -4.498307 -4.467895 Critical value 5 -3.644963 --3.658446 -3.644963 Critical Value 10 -3.261452 -3.268973 -3.261452 Keterangan : signifikan pada tingkat level signifikan pada tingkat first difference signifikan pada tingkat second difference Sumber: Pengolahan data Eviews Dari tabel 4.3 diatas, tampak bahwa variabel BI rate telah stasioner pada tingkat second difference yang dapat terlihat dari nilai ADF statistik=-4.485869 lebih besar dari Mackinnoncritical value 1 = -4.467895. Sehingga dapat dikatakan ketiga variabel telah stasioner, dan untuk melakukan estimasi model var maka terlebih dahulu data harus didiferensikan sebanyak dua kali.

4.3.2 Hasil Penentuan Lag Optimal Lag length

Penentuan Lag Length dalam model VAR bertujuan untuk menghindari terjadinya korelasi antara error termsdengan variabel endogen dalam model yang menyebabkan estimator menjadi tidak konsisten. Hal ini berarti bahwa pemilihan lag yang tepat akan menghasilkan residual yang bersifat Gaussian, yakni terbebas dari permasalahan autokedastisitas Gujarati,1997. Dalam penentuan lag optimal, pemilihan dilakukan dengan kriteria yang mempunyai final prediction error Universitas Sumatera Utara correction FPE atau dari AIC,SIC,dan HQ yang paling kecil diantara berbagai lag yang diajukan. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Panjang Lag Optimal Lag LogL LR FPE AIC SC HQ -297.0997 NA 2.17e+09 30.00997 30.15933 30.03913 1 -280.4048 26.71188 1.02e+09 29.24048 29.83792 29.35711 2 -262.4495 23.34189 4.50e+08 28.34495 29.39047 28.54905 3 -254.4480 8.001483 6.09e+08 28.44480 29.93840 28.73637 4 -245.0490 6.579295 9.23e+08 28.40490 30.34658 28.78394 Sumber: Pengolahan data Eviews Dari hasil ini, dapat diketahui bahwa lag yang paling optimal adalah nilai yang paling rendah dari masing-masing criteria LR, FPE, AIC,SC dan HQ. Sehingga lag yang paling optimal adalah berada pada lag 2 yang ditunjukkan oleh tanda bintang.

4.3.3 Hasil Uji Kointegrasi

Berdasarkan panjang lag diatas, dilakukan uji kointegrasi untuk mengetahui apakah terjadi keseimbangan dalam jangka panjang, yaitu terdapat kesamaan pergerakan dan stabilitas hubungan diantara variabel-variabel di dalam penelitian ini atau tidak. Dalam penelitian ini, uji kointegrasi dilakukan dengan menggunakan metode Johansen’s Cointegration Test yang dilakukan untuk melihat hubungan jangka panjang antar variabel pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekspor. Kriteria pengujian kointegrasi pada penelitian ini didasarkan pada trace-statisticdan nilai max-elgen value. Apabila nilai trace-statisticdan max- elgen valuelebih besar daripada critical value 5, maka hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan jangka panjang antara BI rate dan Capital Inflow dapat diterima. Universitas Sumatera Utara Berikut ini disajikan tabel hasil uji kointegrasi dengan metode Johansen’s Cointegration Testdengan menggunakan intercept dan trend serta lag optimal 2. Tabel 4.5 Hasil Uji Kointegrasi dengan Metode Johansen’s Cointegration Test trace statistic Unrestricted Cointegration Rank Test Trace Hypothesized Trace 0.05 No. of CEs Eigenvalue Statistic Critical Value Prob. None 0.581369 36.69640 42.91525 0.1820 At most 1 0.464611 18.41034 25.87211 0.3170 At most 2 0.222693 5.290331 12.51798 0.5552 Sumber: Pengolahan data Eviews Tabel 4.6 Hasil Uji Kointegrasi dengan Metode Johansen’s Cointegration Test Maximum Elgenvalue statistic Unrestricted Cointegration Rank Test Maximum Eigenvalue Hypothesized Max-Eigen 0.05 No. of CEs Eigenvalue Statistic Critical Value Prob. None 0.581369 18.28606 25.82321 0.3557 At most 1 0.464611 13.12001 19.38704 0.3184 At most 2 0.222693 5.290331 12.51798 0.5552 Sumber: Pengolahan data Eviews Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai critical value lebih besar dari nilai trace statistic pada rank 0 42.9152536.69640dan juga rank 1 25.8721118.41034dengan tingkat kepercayaan 95. Dapat juga terlihat pada tabel 4.6 bahwa critical value lebih besar dari maximum elgen value pada rank 0 25.8232118.28606 dan juga pada rank 1 19.3870413.12001.Hal ini berarti hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak ada kointegrasi diterima dan hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa ada kointegrasi ditolak. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan analisis ekonometrik di atas dapat dilihat bahwa di antara variabel penelitiantidak terdapat hubungan kointegrasi. Dengan demikian, dari hasil uji kointegrasi mengindikasikan bahwa di antara pergerakan BI rate, SUN dan SBItidak memiliki hubungan stabilitaskeseimbangan dan kesamaan pergerakan dalam jangka panjang. Dengan kalimat lain, dalam setiap periode jangka pendek, variabel tidak saling menyesuaikan, untuk mencapai ekuilibrium jangka panjangnya.Berdasarkan hasil uji kointegrasi tersebut, model var yang digunakan adalah model VAR bentuk differensi karena data yang telah stasioner dan tidak terkointegrasi.

4.3.4 Estimasi Model VAR