level tetapi stasioner pada data diferensi dan terkointegrasi sehingga menunjukkan adanya hubungan teoritis antar variabel.
Spesifikasi VECM merestriksi hubungan jangka panjang antara variabel yang ada agar kovergen ke dalam hubungan kointegrasi namun tetap membiarkan
perubahan dinamis didalam jangka pendek. Terminology kointegrasi ini dikenal sebagai koreksi kesalahan error correction karena bila terjadi deviasi terhadap
keseimbangan jangka panjang akan dikoreksi secara bertahap melalui penyesuaian parsial jangka pendek secara bertahap. Model VECM terdiri atas dua persamaan
yaitu:
∆������
�
= ∝ + �
1
�
1, �−1
+ �
2
�
2, �−2
+ �
3
∆��
�−1
+ �
4
∆��
�−2
+ �
5
∆��
�−1
+ �
6
∆��
�−2
… 3.9 ∆��
�
= ∝ + �
1
�
1, �−1
+ �
2
�
2, �−2
+ �
3
∆��
�−1
+ �
4
∆��
�−2
+ �
5
∆��
�−1
+ �
6
∆��
�−2
… … 3.10
Dalam model VECM terdapat e
t-1
yang merupakan koreksi kesalahan pada jangka pendek untuk mencapai keseimbangan jangka panjangnya.
3.5.6 Variance Decomposition Dekomposisi Varian
Variance decomposition merupakan analisis yang digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi setiap variabel karena adanya perubahan
variabel tertentu di dalam sistem VAR. Variance decomposition menguraikan inovasi pada sebuah variabel endogen terhadap komponen goncanganshockdari
variabel endogen lainnya.
3.5.7 Uji Granger Causality
Uji Granger Causality digunakan untuk melihat hubungan kausalitas atau timbal balik diantara dua variabel penelitian, sehingga dapat diketahui apakah
kedua variabel tersebut secara statistik saling mempengaruhi hubungan dua arah atau timbal balik memiliki hubungan searah atau sama sekali tidak ada hubungan
Universitas Sumatera Utara
tidak saling mempengaruhi. Granger dalam Kuncoro 2009 mempostulasikan bahwa suatu variabel X dikatakan menyebabkan variabel lain Y, apabila Y saat
ini dapat diprediksi lebih baik dengan menggunakan nilai-nilai masa lalu X. Berdasarkan hasil regresi dari kedua bentuk model regresi linier diatas, akan
menghasilkan empat kemungkinan mengenai nilai koefisien-koefisien regresi dari persamaan granger causality yaitu:
1. Jika
∑ �
�
≠ 0 ���
� �=1
∑ �
� �
� =1
= 0 ; terdapat kausalitas searah dari Y ke X. 2.
Jika ∑
�
�
= 0 ���
� �=1
∑ �
� �
� =1
≠ 0; terdapat kausalitas searah dari X ke Y. 3.
Jika ∑
�
�
= 0 ���
� �=1
∑ �
� �
� =1
= 0; X dan Y bebas antara satu dengan yang lainnya.
4. Jika
∑ �
�
≠ 0 ���
� �=1
∑ �
� �
� =1
≠ 0; kausalitas dua arah antara X dan Y.
3.5.8 Definisi Operasional
1. Capital Inflowadalah jumlah valuta asing yang masuk ke dalam perekonomian domestik melalui transaksi jual beli surat-surat berharga SUN
dan SBI 2. SUN adalah surat berharga yang berupa surat pengakuanutang dalam rupiah
maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara Republik Indonesia.
3. SBI adalah adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka pendek.
4. BI rateadalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stancekebijakan moneter Bank Indonesia dalam upaya menjaga kestabilan
nilai rupiah
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN