Hasil Uji Kausalitas Granger

decomposition DBI_RATE terhadap DSUN yang terus berkisar diantara dua digit hingga 53.75917 pada periode ke 10.

4.3.6 Hasil Uji Kausalitas Granger

Untuk melihat hubungan kausalitas antara masing-masing variabel maka digunakan metode granger causalityterhadap data yang telah stasioner. Berdasarkan uji stasioneritas, diketahui bahwa data BI rate, SUN dan SBI stasioner pada tingkat second difference sehingga sebelum dilakukan uji Grangger Causality maka terlebih dahulu data diubah ke tingkat second difference. Setelah data stasioner, maka uji Granger Causality siap dilaksanakan. Kriteria yang digunakan dalam penilaian hubungan kausalitas antara masing-masing variabel penelitian adalah dengan membandingkan nilai probability dengan α sebesar 1, 5, dan 10. Apabila nilai probabilitas f- statistik lebih kecil dari α maka hipotesis H ditolak sehingga terdapat hubungan antara variabel penelitian. Tabel 4.9 Hasil Uji Granger Causality Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob DSBI does not Granger Cause DBI_RATE 20 1.13102 0.3487 0.3613 DBI_RATE does not Granger Cause DSBI 1.09031 Sumber: Pengolahan data Eviews Berdasarkan hasil uji Granger Causalitydengan menggunakan jumlah lag2, maka dapatdiketahui bahwa: 1. � � : DSBI tidak mempengaruhi DBI_RATE � � : DSBI mempengaruhi DBI_RATE Nilai probabilitas yang ditunjukkan oleh hasil uji kausalitas Granger untuk SBI dan BI rate menunjukkan angka sebesar 0.3487 dimana angka ini lebih Universitas Sumatera Utara besar dari α sebesar 10maka � � diterima. Artinya, SBI tidak mempengaruhi BIrate. 2. � � : DBI_RATE tidak mempengaruhi DSBI � � : DBI_RATE mempengaruhi DSBI Nilai probabilitas dari BI rate terhadap SBI menunjukkan angka sebesar 0.3613 dan angka ini lebih besar dari α sebesar 10., maka � � diterima. Artinya, BI rate tidak mempengaruhi SBI Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara BI rate dan SBI adalah independen atau tidak saling mempengaruhisatu sama lainnya pada lag kedua. Hal ini dapat terlihat pada perkembangan investasi asing di sektor SBI yang tetap tidak menunjukkan perbaikan selama beberapa triwulan I 2012 hingga akhir 2013 meskipun BI rate telah dinaikkandari 5,75 pada triwulan 1 2012 hingga mencapai 7,5 pada akhir 2013. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani 2013 yang menyatakan bahwa push factor lebih berpengaruh terhadap meningkatnya capital inflowIndonesia daripada pull factor. Adapun pull factor diantaranya suku bunga domestik. Tabel 4.10 Hasil Uji Granger Causality Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. DSUN does not Granger Cause DBI_RATE 20 1.37295 0.2834 DBI_RATE does not Granger Cause DSUN 4.97981 0.0219 Sumber: Pengolahan data Eviews Berdasarkan hasil uji Granger Causalitydengan menggunakan eviews, dapat diketahui bahwa: 1. � � : DSUN tidak mempengaruhi DBI_RATE Universitas Sumatera Utara � � : DSUN mempengaruhi DBI_RATE Nilai probabilitas dari pengujian causality SUN terhadap BI rate menunjukkan angka sebesar 0.2834 dan angka ini lebih besar dari α sebesar 10., maka � � diterima. Artinya, SUN tidak mempengaruhi BI rate. 2. � � : DBI_RATE tidak mempengaruhi DSUN � � : DBI_RATE mempengaruhi DSUN Dalam pengujian Granger Causality, nilai probabilitas F-statistik BI rate terhadap SUN menunjukkan angka sebesar 0,0219 dan nilai ini lebih kecil α=10, maka � � ditolak. Artinya, BI rate mempengaruhi SUN Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan satu arah BI rate mempengaruhi SUN.Setiap perubahan BI rate akan mempengaruhi minat investor asing untuk berinvestasi di sektor SUN.Hal ini sesuai dengan hasil studi dari Ichsan 2013 dan Hamadi 2013 yang menyatakan bahwa pasar obligasi akan lebih menarik minat investor, jika BI rate naik. Obligasi yang akan lebih diminati adalah SUN Obligasi Korporasi, tetapi harus obligasi yang baru terbit. Obligasi korporasi yang baru lebih diminati karena ketika BI rate naik, investor mencari yield yang lebih besar. Oleh karena itu investor akan cenderung menunggu BI rate naik untuk melakukan investasi. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kondisi perekonomian domestik Indonesia yang lebih baik dan lebih stabil daripada perekonomian negara maju dengan tingkat resiko lebih rendah serta tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan ekspektasi inflasi dan kondisi perekonomian Indonesia yang tercermin dari BI rate pada periode penelitian terbukti telah memberikan Universitas Sumatera Utara pengaruh yang signifikan terhadap aliran modal asing di sektor Surat Utang Negara yang masuk ke Indonesia Tabel 4.11 Hasil Uji Granger Causality Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob DSUN does not Granger Cause DSBI 20 0.22796 0.7989 DSBI does not Granger Cause DSUN 2.74496 0.0964 Sumber: Pengolahan data Eviews Berdasarkan hasil uji Granger Causality dengan menggunakan Eviewstersebut diketahui bahwa: 1. � � : DSUN tidak mempengaruhi DSBI � � : DSUN mempengaruhi DSBI. Pengujian Granger menunjukkan nilai probabilitas F-statistik SUN terhadap SBI sebesar 0,3487 dan angka ini lebih besar dari α =10, maka � � diterima. Artinya, SUN tidak mempengaruhi SBI. 2. � � : DSBI tidak mempengaruhi DSUN � � : DSBI mempengaruhi DSUN Dalam pengujian Granger Causality menunjukkan nilai probabilitas F-statistik SBI terhadap SUN memiliki angka sebesar 0,0964 dan angka ini lebih kecil dari α =10, maka � � ditolak. Artinya, SBI mempengaruhi SUN. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara SBI dan SUN adalah kausalitas satu arah dimana SBI mempengaruhi SUN.Artinya, SBI mempengaruhi minat investor asing untuk berinvestasi di sektor SUN.Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspita dan Haryono 2012 yang menyatakan bahwa faktor penentu obligasi pemerintah menarik atau tidak adalah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dimana kenaikan tingkat suku Universitas Sumatera Utara bungaSBI akan menurunnya minat investor asing membeli obligasi pemerintah sehingga berujung pada menurunya harga obligasi pemerintah. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis dan pembahasan terhadap variabel-variabel penelitian, maka dapat dirangkum kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam operasionalnya sejak pertama kali diterapkan sebesar 8,5 pada 5 Juli 2005 hingga akhir periode penelitian, BI ratepernah mencapai level tertinggi12,75 selama hampir 5 bulan dan pada level terendahnya 5,75 selama hampir 15 bulan. Isu tapering offThe FED pada pertengahan 2013 menyebabkan BI rate harus dinaikkanhingga mencapai 7,5. 2. Pembelian investor asing atas SUN dan SBI selama 2008-2013 telah berkontribusi besar sebagai capital inflowdi Indonesia. 3. Uji kointegrasi dengan Johansen’s Cointegration Test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kointegrasi diantara BI rate dan capital inflowbaik dari sektor SUN maupun SBIselama 2008-2013. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel penelitian tidak saling menyesuaikan dalam jangka pendek untuk mencapai ekuilibrium jangka panjangnya. 4. Hasil pengujian hubungan kausalitas Granger dalam kerangka VAR menunjukkan bahwa:  Terdapat hubungan kausalitas searahBI rate terhadap SUN. Artinya, BI rate mempengaruhi aliran modal asing di sektor SUN.  Terdapat hubungan kausalitas searah SBI terhadap SUN. Artinya, SBI mempengaruhi minat investor asing untuk berinvestasi di sektor SUN. Universitas Sumatera Utara