BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Capital Inflow
Dewasa ini, setiap negara tidak bisa membatasi interaksinya di tengah pergaulan internasional dengan negara lain khususnya negara maju dan negara
tetangga. Isu liberalisasi perekonomian dunia khususnya di sektor perdagangan dunia merupakan salah satu faktor yang menyebabkan suatu negara tidak dapat
membendung pergerakan modal internasional. Sehingga tak heran lagi apabila seluruh unit-unit ekonomi nasional kian terseret dalam percaturan ekonomi
internasional. Revolusi teknologi. telekomunikasi dan transportasi telah membuat jarak antarnegara begitu bias sehingga investor dapat bergerak bebas melintasi
batas kenegaraan yang semakin tipis untuk melakukan investasi. Keterbukaan perekonomian dicerminkan oleh perdagangan luar negri.
Penyerapan domestik yang lebih besar daripada produksi nasional selanjutnya menyebabkan defisit transaksi berjalan. Selama satu dekade terakhir tren defisit
transaksi berjalan yang juga secara bersamaan dengan defisit APBN tersebut memerlukan sumber pembiayaan untuk menutupi defisit. Peranan arus modal
masukkian meningkat untuk menutupi defisit baik berupa penanaman modal langsung maupun tak langsung serta melalui pinjaman luar negri juga.
Pentingnya peranan arus modal masuk dapat ditinjau dari politik anggaran berimbang yang dianut pemerintah dalam menjalankan kebijakan fiskal G=T.
Maka dapat kita buat persamaan menjadi: I-S=M-X………………………………………………… 2.1
Universitas Sumatera Utara
Untuk menutupi kedua kesenjangan tersebut, perekonomian harus mampu mengupayakan terjadinya arus modal masuk. Demikianlah tampak betapa erat
keterkaitan antara perekonomian domestik terhadap perekonomian luar negri. Makin besar ekspor dan impor suatu negara maka semakin besar pula
ketergantungan negara tersebut terhadap perkonomian global dan juga semakin meningkatnya ketergantungan terhadap capital inflow dan pinjaman luar negri
serta fluktuasi moneter internasional. Capital Inflow merupakan hal yang sering dibicarakan dan menjadi
perhatian di kalangan akademisi dan praktisi ekonomi, baik secara teoritis maupun dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. Namun demikian, belum ada suatu
konsensus yang diterima semua pihak mengenai definisi konkrit dari capital inflow itu sendiri. Banyak pendapat dari para ahli yang berkembang tentang apa
sebenarnya capital inflow tersebut. Pentingnya capital inflow terhadap perekonomian telah diakui dan didokumentasikan dalam World Development
Report, 1985; Report of the Research Department of the International Monetary Fund, 1991; Final Report of the Working Party on the Measurement of
International Capital Flows, International Monetary Fund, 1992; World Bank, 1995. Banyak pendapat yang telah mendefinisikan pengertian capital inflow, tapi
masih sulit membedakan capital inflow dengan utang luar negri. Capital flows are generally welcomed in most countries as they assist in the proper allocation
of global resources and thereby increase the availability of capital and thus higher investment and growth. They are instrumental in the transfer of technology
and management skills. Some of the other advantages of foreign investment are:
Universitas Sumatera Utara
risk sharing with the rest of the world, greater external market discipline on macroeconomic policy, broader access to export markets through foreign
partners, training and broader exposure of national staff, greater liquidity to meet domestic financing needs, broadening and deepening of national capital markets,
and improvement of financial sector skills. World Bank, 1995 Secara umum, capital inflow adalah peningkatan jumlah mata uang asing yang tersedia dalam
suatu negara yang berasal dari sumber luar negri yang dipergunakan untuk membiayai pembangunan dengan pembelian barang-barang modal dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2.2 Faktor Penentu Capital Inflow