masyarakat, maka pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat untuk meningkatkan kesehatan akan menyebabkan
semakin bervariasinya pangan yang dikonsumsi.
2.2 Landasan Teori Teori Konsumsi Keynes
Menurut Mankiw 2006, Keynes mengedepankan variabel utama dalam analisinya yaitu konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan C=fY. Keynes
mengajukan 3 asumsi pokok secara makro dalam teorinya yaitu : a. Kecenderungan mengkonsumsi marginal marginal propensity to consume
ialah jumlah yang dikonsumsi dalam setiap tambahan pendapatan adalah antara nol dan satu.
b. Keynes menyatakan bahwa kecenderungan mengkonsumsi rata-rata average prospensity to consume, turun ketika pendapatan naik.
c. Keynes berpendapat bahwa pendapatan merupakan determinan konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peranan penting.
Konsep konsumsi Keynes, didasarkan pada hipotesis bahwa terdapat hubungan empiris yang stabil antara konsumsi dengan pendapatan. Bila jumlah pendapatan
meningkat, maka konsumsi secara relatif akan meningkat, tapi dengan proporsi yang lebih kecil daripada kenaikan pendapatan itu sendiri. Hal ini dikarenakan
hasrat konsumsi yaitu kecenderungan konsumsi marginal atau konsumsi tambahan akan menurun, jika pendapatan meningkat.
Keynes beranggapan bahwa tidak seorangpun yang akan mengkonsumsikan seluruh kenaikan pendapatannya, tapi ia juga menganggap bahwa semakin kaya
Universitas Sumatera Utara
X
3
Y
3
Y
1
seseorang tersebut maka akan semakin berkurang konsumsinya. Anggapan mengenai berkurangnya kecenderungan mengkonsumsi secara marginal ialah
bagian penting dalam Teori Keynes.
Teori Konsumsi Engel
Hukum Engel berbunyi: ”Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian
pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya”.
X
2
Y
2
X
1
I
1
I
2
I
3
I
1
I
2
I
3
Gambar 1. Kurva Engel
Menurut Nicholson 1991, Kurva Engel menggambarkan hubungan antara pengeluaran total dengan jumlah suatu barang tertentu seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 2. Barang dalam gambar a adalah suatu kebutuhan pokokpangan dalam arti bahwa bagian dari pengeluaran yang disediakan oleh X menurun kalau
pendapatan naik. Sebaliknya, barang Y pada gambar b merupakan barang mewah sehingga semakin meningkat pendapatan maka pengeluaran akan barang
non pangan semakin meningkat. Kurva Engel adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara pendapatan dan
kuantitas yang diminta. Pada barang normal, kurva engel berlereng menanjak
Universitas Sumatera Utara
karena kenaikan pendapatan akan menambah kemampuan konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi lebih banyak barang dan jasa.
Pendapatan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas pangan yang dibeli. Keluarga dengan tingkat pendapatan tinggi dapat membeli
pangan dengan lebih beragam dan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan keluarga yang pendapatannya rendah. Menurut Hukum Engel, pada saat
terjadi peningkatan pendapatan, konsumen akan membelanjakan pendapatannya untuk pangan dengan persentase yang semakin kecil. Sebaliknya, bila pendapatan
menurun, persentase yang dibelanjakan untuk pangan semakin meningkat Soekirman, 2000.
Menurut Mangkuprawira 1988 diacu dalam Ariani 1993, makin tinggi daya beli rumah tangga makin beranekaragam pangan yang dikonsumsi, makin banyak
pangan yang dikonsumsi memiliki nilai gizi tinggi. Tingkat pendapatan yang tinggi memberikan peluang lebih besar bagi keluarga untuk memilih pangan yang
baik berdasarkan jumlah maupun jenisnya. Rendahnya pendapatan menyebabkan orang tidak mampu membeli pangan dengan jumlah yang diperlukan.
2.3 Penelitian Terdahulu