Metode Van Breen Metode Hasper Der Weduwen

Perhitungan curah hujan rencana dengan metode Log Pearson Tipe III dihitung menggunakan parameter-parameter statistik yang diambil dari perhitungan sebelumnya. Contoh Perhitungan PUH Periode Ulang Hujan 2 Tahun: LogX = 2,302 Tabel 4.7 Sd = 0,164 Tabel 4.8 Cs = -1,327 Tabel 4.8 Harga K tergantung nilai Cs yang sudah didapat. Dengan periode ulang 2 tahun K = 0,214 hasil interpolasi Log X T = LogX + K S d = 2,302 + 0,2140,164 = 2,337 X T = arc ln 2,337 = 217,318 Perhitungan curah hujan rencana dengan metode Log Pearson Tipe III dengan PUH 2 s.d 100 tahun tertentu dapat dilihat pada Tabel 4. 14. Tabel 4.14 Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode Log Pearson Tipe III T LogX Cs K Sd Log X T Rt 2 2,302 -1,327 0,214 0,164 2,337 217,318 5 2,302 -1,327 0,836 0,164 2,439 274,789 10 2,302 -1,327 1,057 0,164 2,475 298,538 25 2,302 -1,327 1,228 0,164 2,503 318,420 50 2,302 -1,327 1,310 0,164 2,517 328,852 100 2,302 -1,327 1,366 0,164 2,526 335,738 Sumber: Hasil perhitungan

4.3.5 Analisis Intensitas Curah Hujan

Intensitas curah hujan I menyatakan besanyan curah hujan dalam jangka pendek yang memberikan gambaran derasnya hujan perjam. Untuk mengubah curah hujan menjadi intensitas curah hujan dapat digunakan 2 metode sebagai berikut:

1. Metode Van Breen

Metode ini menggunakan persamaan sebagai berikut: T 2 T T T R 31 , t R 007 , R 54 I Universitas Sumatera Utara Dimana I T = Intensitas hujan mmjam pada Periode Ulang Hujan PUH selama waktu hujan t, t = durasi waktu hujan menit, dan R T = Curah hujan harian maksimum PUH tahunan mm24 jam. Hasil perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode Van Breen dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15 Perhitungan Intensitas Curah Hujan Metode Van Breen Durasi menit Intensitas Curah Hujan mmhari PUH 2 PUH 5 PUH 10 PUH 25 PUH 50 PUH 100 217,318 274,789 298,538 318,42 328,852 335,738 5 166,727 170,397 171,660 172,639 173,128 173,442 10 155,952 161,446 163,291 164,699 165,395 165,841 20 138,102 146,097 148,782 150,825 151,832 152,475 30 123,918 133,413 136,641 139,106 140,325 141,103 50 102,802 113,675 117,470 120,398 121,854 122,787 60 94,731 105,846 109,769 112,812 114,330 115,304 80 81,875 93,030 97,046 100,187 101,762 102,776 120 64,396 74,894 78,782 81,864 83,422 84,430 Sumber: Hasil perhitungan Contoh perhitungan Intensitas curah hujan berdasarkan metode Van Breen dengan durasi 5 menit dan PUH 2 tahun: menit mm 727 , 166 318 , 217 31 , 5 318 , 217 007 , 318 , 217 54 R 31 , t R 007 , R 54 I 2 T 2 T T T

2. Metode Hasper Der Weduwen

Untuk mengetahui intensitas curah hujan menggunakan metode ini maka digunakan persamaan: t 1272 t 1 X 54 t 1218 X R t t t 100 Rt 12 , 3 t 11300 R Universitas Sumatera Utara Setelah mendapatkan nilai dari persamaan diatas kemudian dihitung intensitas curah hujan dengan persamaan berikut ini: t R I Dimana I= Intensitas hujan mmjam dan R = Curah hujan mm. Hasil perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode Hasper Der Weduwen dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini. Tabel 4.16 Perhitungan Intensitas Curah Hujan Metode Hasper Der Weduwen PUH Tahun Durasi Menit Durasi Jam Xt mmhari Rt mm R mm I mmjam 2 5 0,083 217,318 110,559 65,668 791,184 10 0,167 142,176 83,361 499,169 20 0,333 175,679 100,499 301,797 30 0,500 193,487 108,103 216,205 50 0,833 211,909 113,299 136,013 60 1,000 217,318 113,812 113,812 80 1,333 224,599 113,141 84,877 120 2,000 232,572 109,260 54,630 5 5 0,083 274,789 119,192 70,796 852,965 10 0,167 160,273 93,972 562,709 20 0,333 208,106 119,049 357,505 30 0,500 235,566 131,612 263,225 50 0,833 265,624 142,018 170,489 60 1,000 274,789 143,910 143,910 80 1,333 287,384 144,769 108,604 Universitas Sumatera Utara 120 2,000 301,525 141,654 70,827 10 5 0,083 298,538 122,059 72,499 873,482 10 0,167 166,655 97,714 585,114 20 0,333 220,341 126,048 378,522 30 0,500 252,055 140,825 281,650 50 0,833 287,549 153,740 184,562 60 1,000 298,538 156,347 156,347 80 1,333 313,768 158,060 118,575 120 2,000 331,050 155,524 77,762 25 5 0,083 318,420 124,218 73,781 888,930 10 0,167 171,590 100,608 602,443 20 0,333 230,114 131,639 395,312 30 0,500 265,480 148,326 296,652 50 0,833 305,784 163,490 196,266 60 1,000 318,420 166,760 166,760 80 1,333 336,059 169,289 126,998 120 2,000 356,251 167,363 83,682 50 5 0,083 328,852 125,273 74,408 896,482 10 0,167 174,046 102,048 611,063 20 0,333 235,081 134,480 403,845 30 0,500 272,391 152,187 304,374 50 0,833 315,308 168,582 202,379 60 1,000 328,852 172,223 172,223 Universitas Sumatera Utara 80 1,333 347,829 175,218 131,446 120 2,000 369,655 173,661 86,830 100 5 0,083 335,738 125,943 74,806 901,275 10 0,167 175,619 102,970 616,587 20 0,333 238,301 136,322 409,376 30 0,500 276,904 154,708 309,417 50 0,833 321,579 171,935 206,404 60 1,000 335,738 175,829 175,829 80 1,333 355,626 179,146 134,393 120 2,000 378,573 177,850 88,925 Keterangan: Xt = Curah hujan harian maksimum Rt, R = Curah hujan menurut Hasper Der Weduwen I = Intensitas hujan Untuk lebih jelas dapat dilihat contoh perhitungan intensitas curah hujan berdasrkan metode Hasper Der Weduwen dengan durasi 5 menit dan periode ulang 2 tahun berikut ini. mm 559 , 110 083 , 1272 083 , 1 318 , 217 54 083 , 1218 318 , 217 t 1272 t 1 X 54 t 1218 X R t t t mm 668 , 65 100 559 , 110 12 , 3 083 , 11300 100 Rt 12 , 3 t 11300 R jam mm 184 , 791 083 , 668 , 65 t R I Hasil analisis dari kedua metode di atas tidak digunakan semua, melainkan akan dipilih salah satu dengan uji kecocokan yang dipakai dalam standar desain debit banjir di Indonesia yaitu metode Talbot, Sherman, dan Ishiguro, sehingga intensitas curah hujan yang dihasilkan dapat mewakili daerah penelitian. Metode- Universitas Sumatera Utara metode tersebut merupakan yang paling umum digunakan di Indonesia. Hasil dari intensitas curah hujan nantinya akan digunakan untuk menghitung debit banjir kawasan permukiman dan debit maksimum air hujan ke dalam sumur resapan. 4.3.6 Analisis Penentuan Metode Perhitungan Intensitas Curah Hujan Lagkah terakhir untuk menghitung intensitas curah hujan adalah memilih metode perhitungan intensitas curah hujan yang akan digunakan. Pemilihan ini dimaksudkan untuk menentukan persamaan intensitas curah hujan untuk daerah penelitian, dimana hal ini dapat dilakukan dengan uji kecocokan melalui metode Talbot, Sherman, dan Ishiguro. Tahap perhitungannya adalah sebagai berikut: a Menentukan minimal 7 jenis lamanya curah hujan t menit, pada penelitian ini menggunakan 8 jenis lamanya curah hujan yaitu 5, 10, 20, 30, 60, 80, dan 120 menit. b Menggunakan harga-harga t tersebut untuk menentukan besarnya intensitas curah hujan untuk periode ulang tahun tertentu disesuaikan dengan perhitungan debit puncak rencana. c Menggunakan harga t yang sama untuk menentukan tetapan-tetapan dengan cara kuadrat terkecil. Perhitungan tetapan-tetapan untuk setiap rumus intensitas curah hujan adalah sebagai berikut:

1. Metode Sherman 1953