Pengertian Prinsip dan Teori Kerja Sumur Resapan

Kemudian dilakukan penggambaran kurva IDF yang dimaksud untuk menggambarkan persamaan-persamaan intensitas curah hujan yang dapat digunakan untuk perhitungan limpasan run off dengan rumus rasional dan besarnya kemungkinan terjadinya intensitas hujan yang berlaku untuk lamanya curah hujan sembarang.

2.6 Sumur Resapan

2.6.1 Pengertian

Di dalam studi ini dipilih sumur resapan, yang dapat diartikan sebagai sumur gali yang berbentuk segi empat atau lingkaran, dengan ke dalaman tertentu. Pada saat hujan, sumur resapan ini akan menampung air hujan yang jatuh di atap bangunan rumah, di halaman maupun yang jatuh di jalan, dan meresapkannya kembali ke dalam tanah. Gambar 2.8 Konstruksi Sumur Resapan

2.6.2 Fungsi Sumur Resapan

Fungsi utama dari sumur resapan bagi kehidupan manusia antara lain adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

1. Pengendali Banjir

Bajir yang melanda beberapa kawasan perumahanpermukiman telah berlangsung cukup lama, bahkan telah dianggap sebagai rutinitas yang terjadi setiap tahun. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dengan membangun sumur resapan air pada setiap rumah dalam suatu kawasan perumahan. Sumur resapan mampu memperkecil aliran permukaan sehingga dapat menghindari terjadinya genangan aliran permukaan secara berlebihan yang menyebabkan banjir. Banyaknya aliran permukaan yang dapat dikurangi melalui sumur resapan tergantung pada volume dan jumlah sumur resapannya.

2. Konservasi Tanah

Fungsi lain dari sumur resapan adalah memperbaiki kondisi air tanah atau mendangkalkan permukaan air sumur. Di sini diharapkan air hujan lebih banyak yang diresapkan ke dalam tanah menjadi air cadangan dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah tersebut akan dapat dimanfaatkan melalui sumur- sumur atau mata air.

3. Menekan Laju Erosi

Dengan adanya penurunan aliran permukaan, maka laju erosi pun akan menurun. Bila aliran permukaan menurun, tanah-tanah yang tergerus dan terhanyut pun akan berkurang. Dampaknya, aliran permukaan air hujan menjadi kecil dan erosi pun akan kecil. Dengan demikian, adanya sumur resapan yang mampu menekan besarnya aliran permukaan akan dapat menekan laju erosi.

2.6.3 Prinsip dan Teori Kerja Sumur Resapan

Prinsip kerja sumur resapan adalah menyalurkan dan menampung air hujan ke dalam lubang atau sumur air agar dapat memiliki waktu tinggal di permukaan tanah lebih lama sehingga sedikit demi sedikit air dapat meresap ke dalam tanah. Universitas Sumatera Utara Sebagaimana media yang secara langsung berhubungan dengan lapisan tanah, dalam pengoperasiannya sumur resapan mengandalkan kemampuan tanah dalam meresapkan air. Oleh karena itu perencanaan dimensi sumur resapan berangkat dari sifat fisik tanah khususnya harus bertitik tolak pada keadaan daya rembes tanahnya. Semakin banyak air yang mengalir ke dalam tanah, maka akan banyak air tanah yang tersimpan di bawah permukaan bumi. Air tersebut dapat dimanfaatkan kembali melalui sumur-sumur atau mata air yang dapat dieksplorasikan setiap saat.Jumlah aliran permukaan akan menurun karena adanya sumur resapan. Pengaruh positifnya, bahaya banjir dapat dihindari karena terkumpulnya air permukaan yang berlebihan di suatu tempat dapat dihindarkan. Menurunnya aliran permukaan ini juga akan menurunkan tingkat erosi tanah. Teori sumur resapan yang diajukan oleh Sunjoto 1989 dipandang oleh beberapa ahli sebagai teori yang cukup sempurna. Debit resap oleh Sunjoto 1995 dinyatakan dengan persamaan: H k f Qo 2.40 Dimana Qo = Debit resap m 3 detik, f = Faktor geometrik m, k = Koefisien permeabilitas tanah mdetik, H = Kedalaman air di dalam sumur resapan m. Jika dikembalikan pada prinsip hidrolika air tanah, bahwa debit adalah: A i k Qo 2.41 Dimana Qo = Debit m 3 det, k = Koefisien permeabilitas tanah mdet, i = Gradien hidrolik Δ H L dan A = Luas bidang resap m 2 . Pada persamaan 2.40 dapat ditinjau bahwa unsur fH adalah pengganti unsur iA dalam persamaan 2.41. Dalam kasus peresapan di dalam sistem sumur, maka tidak mudah menentukan gradien hidrolis i dan lus bidang resap A. Sebab dimensi sumur resapan itu masih ditafsir. Unsur kedalaman H menjadi unsur penentu sebab baik gradien hidrolis maupun luas bidang resap, keduanya sekaligus akan terjadi manakala H telah ditetapkan. Di lain pihak pada sistem sumur resapan, luas bidang resap A terbentuk oleh jari-jari R dan kedalaman H. Jadi faktor geometrik f pada prakteknya adalah fungsi R dan H. Dengan demikian Qo = k i A = k f H. Pada prakteknya faktor geometris shape factor f memerlikan formulasi untuk kasus sumur resapan yang sama. Universitas Sumatera Utara Jika t 1 adalah rentang waktu yang dibutuhkan untuk mengisi sampai dengan penuh, maka waktu yang dibutuhkan untuk meresapkan adalah t 2 . Dengan begitu maka akan terpenuhi syarat terjadinya persamaan keseimbangan di dalam sumur resapan, yaitu: t H k f t Q i 2.42 Tetapi oleh karena tampungan dalam sumur harus penuh beru kemudian terjadi peresapan, maka event t 1 terjadi terlebih dahulu baru event t 2 , meskipun besarnya t 1 = t 2 . 2 1 i t H k f t Q 2.43 Pada rentang waktu t 2 , yang mana roses resap Qo sedang berlangsung, bersamaan dengan itu debit input Qi tetap mengisi tampungan untuk diresapkan pada rentang waktu seterusunya secara berurutan. Demikian seterusnya Qi dan Qo saling bekerja secara kontinyu selama rentang waktu t. Pada akhir durasi t, debit masuk Qi telah berhenti mengisi tampungan dan debit resap Qo menghabiskan sisa volume sumur resapan.

2.6.4 Komponen-komponen Proses Peresapan