Hasil Pengukuran Laju Infiltrasi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Infiltrasi

Analisis infiltrasi bertujuan untuk mengetahui laju infiltrasi air daerah penelitian dan untuk itu dibutuhkan data hasil pengukuran laju infiltrasi di lapangan dengan menggunakan alat single ring infiltrometer. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab III bahwa analisis data laju infiltrasi pada penelitian ini menggunakan metode Horton.

4.1.1 Hasil Pengukuran Laju Infiltrasi

Pengukuran laju infiltrasi dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 dengan kondisi tanah belum jenuh menggunakan alat single ring infiltrometer. Alat single ring infiltrometer adalah suatu pipa besi yang berdiameter 25-30 cm dengan tinggi 60 cm. Pada bagian atas pipa terdapat pelat yang berfungsi untuk memudahkan dan melindungi ring pada saat ditekan. Gambar 4.1 Dimensi Single Ring Infiltrometer Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah pelaksanaan pengukuran infiltrasi dengan ring infiltrometer adalah sebagai berikut Harto, 1981: 1. Menentukan lahan yang akan diukur. 2. Membersihkan lahan yang akan diukur. 3. Mempersiapkan alat-lalat pada lokasi pengukuran. 4. Menekan ring infiltrometer ke dalam tanah sedalam 50 cm. 5. Membersihkan tanah-tanah yang terkelupas di dalam ring infiltrometer setelah dilakukan penekanan. 6. Kemudian air dituangkan sampai silinder penuh dan ditunggu sampai air tersebut seluruhnya terinfiltrasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan retak-retak tanah yang merugikan pengukuran. 7. Air dituangkan kembali ke dalam silinder sampai penuh. 8. Setelah air penuh, stopwatch dinyalakan, dan air didiamkan selama waktu yang telah ditentukan. Dalam hal ini durasi waktu dapat dilakukan secara bertahap, 3 menit, 4 menit, 4 menit, 5 menit, 5 menit, 10 menit, dan seterusnya. 9. Setelah 3 menit didiamkan, penurunan yang terjadi diukur dan dicatat pada tabel yang telah disiapkan. 10. Air dituangkan kembali secepatnya ke dalam silinder sampai penuh. Kemudian didiamkan kembali selama 4 menit. Besar penurunan muka air setelah 4 menit kemudian diukur dan dicatat kembali pada tabel pencatatan. Hal pada poin 10 tersebut dilakukan terus menerus, untuk durasi waktu 4, 5, 5, 5 dan 10 menit sampai laju penurunan muka air konstan atau penurunan muka air ke-n sama dengan laju penurunan muka air ke n+1. Dalam hal ini berarti laju infiltrasi sudah tetap. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 di bawah ini menunjukkan dokumentasi pada saat proses penetrasi menggunakan single ring infiltrometer. Gambar 4.2 a Pembersihan Lahan Gambar 4.2 b plat pelapis Ring Infiltrometer Gambar 4.2 c Pengamatan laju Infiltrasi Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 menyajikan data hasil perhitungan laju infiltrasi pada kondisi tanah sebelum jenuh dengan menggunakan alat single ring infiltrometer. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi pada Lokasi Permukiman No t menit Waktu Kumulatif jam Penurunan cm fo cmjam fc cmjam Log fo-fc 1 3 0,050 2,10 42 17,4 1,391 2 4 0,117 2,45 36,5 17,4 1,281 3 4 0,183 2,32 35,2 17,4 1,250 4 5 0,267 2,28 27,2 17,4 0,991 5 5 0,350 2,12 25,6 17,4 0,914 6 5 0,433 1,44 17,4 17,4 0,000 7 10 0,600 2,90 17,4 17,4 0,000 8 10 0,767 2,90 17,4 17,4 0,000 9 10 0,933 2,90 17,4 17,4 0,000 Sumber: Hasil perhitungan Keterangan: fo = Laju infiltrasi dan fc = Laju infiltrasi konstan

4.1.2 Analisis Hasil Pengukuran Laju Infiltrasi dengan Metode Horton