t R
I
2.36
2.5.5 Analisis Penentuan Metode Perhitungan Intensitas Curah Hujan
Setelah kedua metode tersebut dilakukan, maka selanjutnya dilakukan perhitungan penentuanpendekatan intensitas hujan. Cara ini dimaksudkan untuk
menentukan persamaan intensitas yang paling mendekati untuk daerah perencanaan. Metode yang digunakan adalah metode perhitungan dengan cara
kuadrat terkecil. Menurut Sosrodarsono 2003, ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu:
1. Metode Sherman 1953, menjelaskan bahwa intensitas curah hujan I
sebagai berikut:
b
t a
I 2.37
2 n
1 i
n 1
i 2
n 1
i n
1 i
n 1
i n
1 i
2
t log
t log
n t
log i
log t
log t
log i
log a
Log
2 n
1 i
n 1
i 2
n 1
i n
1 i
n 1
i
t log
t log
n i
log t
log n
t log
i log
b
Dimana I = Intensiats curah hujan mmjam, t = Lamanya curah hujan menit, a,b = Konstanta yang tergantung pada lama curah hujan yang terjadi di daerah
aliran, dan n = Banyaknya pasangan data i dan t.
2. Metode Ishiguro 1905, menetukan intensitas curah hujan I sebagai berikut:
b t
a I
2.38
Universitas Sumatera Utara
2 n
1 j
n 1
j 2
n 1
j n
1 j
n 1
j n
1 j
2 2
i i
n i
t .
i i
t i
a
2 n
1 j
n 1
j 2
n 1
j n
1 j
n 1
j 2
i i
n t
. i
n t
i i
b
3. Metode Talbot 1881, rumus ini banyak digunakan karena mudah diterapkan
dimana tetapan-tetapan a dan b ditentukan dengan harga-harga yang diukur.
Untuk menentukan intensitas curah hujan I dapat digunakan rumus:
b t
a I
2.39
2 n
1 j
n 1
j 2
n 1
j n
1 j
n 1
j n
1 j
2 2
i i
n i
t .
i i
t i
a
2 n
1 j
n 1
j 2
n 1
j n
1 j
n 1
j 2
i i
n t
. i
n t
i i
b
Dimana I = Intensitas curah hujan mmjam, t = Lamanya curah hujan menit, a dan b = Konstanta yang tergantung pada lama curah hujan yang terjadi di
daerah aliran, dan n = Banyaknya pasangan data i dan t. Untuk pemilihan rumus intensitas curah hujan dari ketiga rumus di atas,
maka harus dicari selisih terkecil antara I asal dan I teoritis berdasarkan rumus di atas. Persamaan intensitas dengan selisih terkecil itulah yang dipakai untuk
perhitungan debit.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian dilakukan penggambaran kurva IDF yang dimaksud untuk menggambarkan persamaan-persamaan intensitas curah hujan yang dapat
digunakan untuk perhitungan limpasan run off dengan rumus rasional dan besarnya kemungkinan terjadinya intensitas hujan yang berlaku untuk lamanya
curah hujan sembarang.
2.6 Sumur Resapan
2.6.1 Pengertian
Di dalam studi ini dipilih sumur resapan, yang dapat diartikan sebagai sumur gali yang berbentuk segi empat atau lingkaran, dengan ke dalaman tertentu.
Pada saat hujan, sumur resapan ini akan menampung air hujan yang jatuh di atap bangunan rumah, di halaman maupun yang jatuh di jalan, dan meresapkannya
kembali ke dalam tanah.
Gambar 2.8 Konstruksi Sumur Resapan
2.6.2 Fungsi Sumur Resapan
Fungsi utama dari sumur resapan bagi kehidupan manusia antara lain adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara