28 Sitampurung
808 183
4 29
Jambur Nauli 1.072
273 4
30 Sihujur
448 107
4 31
Hutatoruan III 310
71 4
Jumlah 40.037
9.371 -
Sumber : Tarutung Dalam Angka, 2012
2.7.2 Kondisi Fisik Dasar
Iklim Kecamatan Tarutung memiliki iklim tropis dengan 2 musim yaitu musim
penghujan dan kemarau. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Tapanuli Utara, banyaknya curah hujan per bulan
pada tahun 2011 tercatat rata-rata curah hujan adalah 176 mm , dengan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli 27 mm dan tertinggi terjadi pada bulan
November 418 mm. Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 65-75 dan kecepatan angin sekitar 20 kmjam. Suhu udara di Kecamatan Tarutung berkisar
antara 22-30 ˚C.
TopografiKemiringan Tabel 2.15 Ketinggian dan Kondisi Kemiringan Lereng Di Kecamatan Tarutung
Ketinggian Ha
Kemiringan Ha
a. min sd 500 m
2.930 Datar 0 - 2
7.964 b.
500 sd 1000 m 11.793
Landai 2 - 15 7.200
c. 1000 sd 1500 m
38.707 Miring 15 - 40
47.103 d.
1500 sd max 790
Terjal 40 ke atas
98.093 Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Tapanuli Utara 2011
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.16 Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan Per Bulan 2011 Bulan
Hari Hujan Hari
Curah Hujan mm
Januari 19
152 Februari
14 99
Maret 26
259 April
21 137
Mei 13
73 Juni
6 50
Juli 4
27 Agustus
21 133
September 14
170 Oktober
17 254
November 21
418 Desember
15 345
Jumlah 191
2.117 Rata-rata
16 176
Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Tapanuli Utara Kedalaman Efektif Tanah
Kedalaman efektif tanah merupakan kemampuan suatu akar tumbuhan dapat menembus lapisan tanah sampai bahan induk dan tumbuhan tersebut dapat tembus
dengan baik dan normal. Kedalaman efektif tanah di kawasan perencanaan lebih dari 100 cm.
Jenis Tanah Jenis tanah berdasarkan satuan lahan di Kecamatan Tarutung dapat dibedakan
menjadi 3 jenis kelompok yaitu jenis tanah podsolik coklat kelabu, Litosol Regosol, Alluvial, dan Podolik Regosol.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.17 Peta Topografi Kecamatan Tarutung
Gambar 2.18 Peta Jenis Tanah Kecamatan Tarutung
Universitas Sumatera Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Tabel 2.17 Penggunaan Lahan di Kecamatan Tarutung Menurut Desa Kelurahan
Tahun 2011
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Tapanuli Utara, 2011
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banjir dan genangan air dapat mengganggu aktifitas suatu kawasan, sehingga mengurangi tingkat kenyamaan penghuninya. Dalam kondisi yang lebih
parah, banjir dan genangan dapat menimbulkan suatu bencana yang mengancam keamanan. Pada umumnya, banjir diselalu terkait dengan kondisi lingkungan
daerah aliran sungai DAS dan sistem drainasenya. Banjir yang semula musibah berubah menjadi hal yang biasa, karena kerapkali terjadi dan bahkan menjadi
rutinitas yang terjadi setiap musim hujan pada suatu kawasan perumahan, seperti yang dialami beberapa kawasan perumahan di daerah Tangerang, Jakarta, dan
Bekasi . Di Tangerang beberapa kawasan perumahan terendam air antara satu hingga tiga meter, Jakarta dan Bekasi banjir berkisar antara 20 cm sampai satu
meter. Salah satu faktor yang menyebabkan banjir dan menurunnya permukaan
air tanah di kawasan perumahan adalah proses alih fungsi lahan. Proses alih fungsi lahan dari lahan pertanian atau hutan ke perumahan akan dapat
menimbullkan dampak negatif, apabila tidak diikuti oleh upaya-upaya menyeimbangkan kembali fungsi lingkungan. Disisi lain dipicu oleh
pengembangan fisik bangunan rumah yang terlalu pesat ke arah horisontal yang menyebabkan tidak adanya lagi area terbuka sebagai resapan air, sehingga air
yang meresap ke dalam tanah menjadi kecil dan memperbesar volume aliran air permukaan.
Upaya pengurangan debit air limpasan permukaan dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas resapan lahan, dan hal ini akan efektif jika berbasis
partisipasi masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, sumur resapan dianggap merupakan pilihan yang tepat karena dapat dibangun di mayoritas lahan milik
masyarakat dan oleh masyarakat, serta mampu menghadirkan dampak positif yang signifikan. Pada kawasan permukiman padat, aplikasi sumur resapan seringkali
Universitas Sumatera Utara