Jika t
1
adalah rentang waktu yang dibutuhkan untuk mengisi sampai dengan penuh, maka waktu yang dibutuhkan untuk meresapkan adalah t
2
. Dengan begitu maka akan terpenuhi syarat terjadinya persamaan keseimbangan di dalam
sumur resapan, yaitu:
t H
k f
t Q
i
2.42 Tetapi oleh karena tampungan dalam sumur harus penuh beru kemudian
terjadi peresapan, maka event t
1
terjadi terlebih dahulu baru event t
2
, meskipun besarnya t
1
= t
2
.
2 1
i
t H
k f
t Q
2.43 Pada rentang waktu t
2
, yang mana roses resap Qo sedang berlangsung, bersamaan dengan itu debit input Qi tetap mengisi tampungan untuk diresapkan
pada rentang waktu seterusunya secara berurutan. Demikian seterusnya Qi dan Qo saling bekerja secara kontinyu selama rentang waktu t. Pada akhir durasi t, debit
masuk Qi telah berhenti mengisi tampungan dan debit resap Qo menghabiskan sisa volume sumur resapan.
2.6.4 Komponen-komponen Proses Peresapan
Komponen-komponen dalam proses resapan adalah:
a. Debit Masukan Qi = Q
Debit masukan adalah volume air yang mengalir masuk ke dalam sumur resapan per satuan waktu. Apabila sumur resapan dimaksudkan sebagai
sarana drainase limpasan permukaan akibat hujan, maka debit masukan Qi adalah debit limpasan permukaan dari suatu luasan tertentu. Jika sumur
resapan itu adalah sarana drainase bangunan tempat tinggal, maka debit masukan Qi adalah berupa air yang terkumpul dari permukaan penutup atap.
Penentuan debit masukan Qi secara empirs yang bersifat praktis untuk luasan yang relatif kecil sebagaimana rumah tinggal adalah menggunakan metode
rasional, dimana debit masuk ke sumur resapan Qi = debit banjir metode rasional Q. Rumus metode rasional untuk menghitung debit banjir pada
suatu kawasan tertentu akibat limpasan air hujan Bedient dan Huber, 1988 adalah:
Universitas Sumatera Utara
A I
C Kc
Q
2.44 Dimana: Q = Debit banjir cfs atau m
3
detik, C = Koefisien pengaliran permukaan, yang besarnya 1, I = Intensitas hujan in.hr atau mmjam, A =
Luas bidang tangkapan hujan ac atau ha dan Kc = Faktor konversi Kc = 0,00278, yaitu faktor konversi ha-mmjam ke m
3
detik. Luasan bidang tangkapan hujan untuk bangunan tempat tinggal adalah berupa
luas atap yang diukur secara horizontal. Untuk koefisien pengaliran C, apabila tidak diukur langsung pada medan pengaliran yang dimaksud, maka
dapat digunakan perkiraan nilai koefisien C secara empiris berdasarkan hasil penelitian yang dilampirkan pada Tabel 2.11 berikut.
Tabel 2.11 Nilai Koefisien Aliran Permukaan C untuk Berbagai Permukaan
Sumber: Maduto, Drainase Perkotaan Volume I, 1997
b. Durasi Debit Masukan t
Pemberian debit masukan ke dalam lubang sumur resapan memiliki durasi tertentu selam t. Apabila sumur resapan sebagai saran drainase hujan pada
Universitas Sumatera Utara
tempat tinggal, biasanya mengambil t berupa waktu hujan yang dominan. Dalam hal ini, Sunjoto 1995 memberikan batasan bahwa maksud dari durasi
dominan hujan adalah lamanya hujan yang paling sering terjadi. Paling akurat datanya adalah yang didapatkan berdasarkan data Automatic Rainfall
Recorder ARR. Keberadaan durasi t dalam perencanaan sumur resapan akan mempengaruhi besar kecilnya dimensi sumur resapan, terutama dalam
hal berapa lama volume tampungan yang dibutuhkan serta kapan kondisi water balance
terjadi.
c. Koefisien Permeabilitas Tanah