tempat tinggal, biasanya mengambil t berupa waktu hujan yang dominan. Dalam hal ini, Sunjoto 1995 memberikan batasan bahwa maksud dari durasi
dominan hujan adalah lamanya hujan yang paling sering terjadi. Paling akurat datanya adalah yang didapatkan berdasarkan data Automatic Rainfall
Recorder ARR. Keberadaan durasi t dalam perencanaan sumur resapan akan mempengaruhi besar kecilnya dimensi sumur resapan, terutama dalam
hal berapa lama volume tampungan yang dibutuhkan serta kapan kondisi water balance
terjadi.
c. Koefisien Permeabilitas Tanah
Proses pengisian air pada sumur resapan untuk mengalami peresapan merupakan imbuhan buatan artificial recharge. Oleh karena itu dalam
proses tersebut semata-mata karena pengaruh gravitasi bumi, maka sifat tanah sebagai mendia peresap akan memiliki arti yang sangat penting. Dalam
kaitannya dengan masalah ini, maka sifat fisik tanah akan menjadi parameter utama. Sifat fisik tanah untuk mengalirkan air dalam bentuk rembesan itu
ditunjukkan dengan koefisien permeabilitas.
d. Faktor Geometrik
Tiga unsur yakni bidang resap, volume tampungan, dan ketinggian air, direncanakan secara bersamaan menjadi faktor geometrik sumur resapan. Jadi
faktor geometrik adalah koefisien dalam perencanaan dimensi sumur resapan yang memperhitungkan kebutuhan akan bidang resap, gradien hidrolis, dan
volume tampungan air, berdasarkan bentuk, ukuran dan konstruksi sumur resapan yang direncanakan.
2.6.5 Perencanan Dimensi Sumur Resapan
Dimensi sumur resapan ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:
a Tinggi muka air tanah
Dasar bangunan sumur resapan akan efektif apabila terletak di atas muka air tanah. Oleh karena itu diperlukan peta sebaran muka preatik daerah penelitian
Universitas Sumatera Utara
yang menggambarkan distribusi tinggi muka air tanah, namun dalam penelitian ini kedalaman muka air tanah diketahui berdasarkan sumur air
bersih penduduk di lokasi studi.
b Intensitas hujan
Intensitas hujan sangat diperlukan untuk menghitung besarnya kapasitas sumur resapan untuk menampung air hujan yang jatuh pada suatu lahan
dengan luasan tertentu. Volume air tampungan adalah hasil kali intensitas hujan, luas daerah tampungan, dan lamanya hujan.
c Durasi hujan
Lama hujan adalah waktu terlama hujan itu terjadi setiap kejadian hujan. Lama hujan durasi sangat diperhitungkan dalam memprediksi daya tamping
sumur resapan.
d Luas penampung
Luas bidang penampung ini merupakan jumlah total dari atap bangunan atau bidang perkerasan yang airnya dialirkan pada sumur resapan. Semakin besar
luas tampungan maka semakin besar pula volume tampungannya.
e Koefisien permeabilitas tanah
Koefisien permeabilitas tanah kemampuan suatu tanah dalam melewatkan air sebagai fungsi dari waktu. Kemampuan tanah dalam meresapkan air hujan
yang ditampung ditentukan oleh koefisien permeabilitas ini. Metode-metode yang digunakan dalam perencanaan dimensi sumur
resapan antara lain sebagai berikut:
a. Metode Sunjoto 2011
Sunjoto membangun suatu formula dengan asas: 1.
Debit air masuk kedalam sumur diasumsikan konstan sama dengan Q. hal ini sesuai dengan keadaan fisik yaitu dalam suatu durasi hujan akan ada debit
dari atap yang masuk ke dalam sumur.
Universitas Sumatera Utara
2. Debit keluar meresap adalah sama dengan faktor geometrik kali koefisien
permeabilitas fungsi ketinggian air dalam sumur, Qo = F K h.
3. Formula unsteady flow condition ini menjadi sama dengan formula
Forchheimer 1930 bedanya adalah yang terakhir ini adalah steady flow condition
. Bila waktu tak terhingga, maka formula sunjoto akan sama menjadi steady flow condition dan formulanya akan sama persis dengan
formula Forchheimer 1930.
Gambar 2.9 Skema Aliran dalam Sumur Sunjoto, 2011 Secara teoritis, volume dan efisiensi sumur resapan dapat dihutung
berdasarkan keseimbangan air yang masuk ke dalam sumur dan air yang meresap ke dalam tanah dan dapat diilustrasikan sebagai berikut:
a Sumur kosong tampang lingkaran
Untuk konstruksi sumur resapan biasanya dengan dinding samping dan ruang tetap kosong maka dimensinya dihitung dengan:
2
πR FKT
e 1
FK Q
H
2.45
Universitas Sumatera Utara
b Sumur kosong tampang rectangular
Untuk konstruksi sumur resapan biasanya dengan dinding samping dan ruang tetap kosong maka dimensinya dihitung dengan:
bB fKT
e 1
fK Q
H
2.46
Dimana H = Tinggi muka air dalam sumur m, F = Faktor geometrik m, f = Faktor geometrik tampang rectangular m, Q = Debit air masuk
m
3
det, T = Waktu pengaliran detik, K = Koefisien permeabilitas tanah mdet, dan R = Jari-jari sumur m.
b. Metode PU