xliv efektivitas diri keyakinan mengenai pencapaian akademis dan regulasi menulis,
tujuan akademis, dan self-standar saja menulis prestasi belajar dengan mahasiswa perguruan tinggi menggunakan analisis jalur.
Regulasi diri ini relatif diukur pada awal sebuah kursus menulis dan tentu saja yang berkaitan dengan nilai akhir. Mahasiswa verbal dan tingkat
kecerdasan skolastik pengajaran juga dimasukkan dalam analisis. Persepsi terhadap efektivitas diri untuk menulis akademik yang dirasakan baik dipengaruhi efektivitas
diri dan pribadi standar kualitas penulisan dianggap memuaskan diri. Standar pribadi yang tinggi dan dirasakan akademis efektivitas diri, pada gilirannya, dipupuk adopsi
tujuan untuk menguasai keterampilan menulis. Tingkat baik instruksi tertulis maupun lisan bakat punya link langsung ke nilai saja.
Kecerdasan verbal tentu saja dipengaruhi hasil menulis hanya secara tidak langsung oleh pengaruhnya
terhadap standar pribadi. Dirasakan akademis efektivitas diri dipengaruhi kelas menulis pencapaian baik secara langsung maupun melalui dampaknya pada
penentuan tujuan pribadi. Jalan ini pengaruh ditafsirkan dalam kerangka teori kognitif akademik pengaturan diri.
f. Pengertian Menulis Deskripsi
Deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu obyek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga obyek itu seolah-olah berada di
depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri obyek itu Keraf, 1995:16. Deskripsi memberi satu citra mental mengenai sesuatu hal yang
dialami, misalnya pemandangan, orang atau sensasi. Deskripsi
merupakan penggambaran suatu keadaan dengan kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan
xlv yang hidup. Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya,
sehingga apa yang dilukiskan itu hidup di dalam angan-angan pembaca. Deskripsi lebih menekankan pengungkapannya melalui rangkaian kata-kata. Walaupun untuk
membuat deskripsi yang baik, penulis harus mengadakan identifikasi terlebih dahulu, namun pengertian deskripsi hanya menyangkut pengungkapa melalui kata-
kata. Dengan mengenal ciri-ciri obyek garapan, penulis dapat menggambarkan secara verbal obyek yang ingin diperkenalkan kepada para pembaca.
Fungsi utama dari deskripsi adalah membuat para pembacanya melihat barang barang atau obyeknya, atau menyerap kualitas khas dari
barang-barang itu. Deskripsi membuat kita melihat yaitu membuat visualisasi mengenai obyeknya, atau dengan kata lain deskripsi memusatkan uraiannya pada
penampakan barang. Dalam deskripsi kita melihat obyek garapan secara hidup dan konkrit, kita melihat obyek secara bulat. Misalnya kita akan membuat deskripsi
tentang sebuah rumah, diharapkan menyajikan banyak penampilan individual dan karakteristik dari rumah itu, dan beberapa aspek yang dapat dianalisis seperti :
besarnya, materi konstruksinya, dan rancangan arsitekturnya. Demikian pula deskripsi suatu daerah pedesaan kurang bertalian dengan ciri-ciri studi topografis,
tetapi lebih terfokus pada macam macam keistimewaan umum, dan suasana lokal yang menarik. Karena sasaran yang dituju adalah memberi perhatian pada
penampilan yang khas dari obyeknya. Deskripsi lebih memberikan citra yang menarik mengenai objek itu.
Deskripsi banyak kaitannya dengan hubungan pancaindera dan pencitraan, maka banyak tulisan deskripsi diklasifikasikan sebagai tulisan kreatif. Tujuan menulis
xlvi deskripsi adalah membuat para pembaca menyadari dengan hidup apa yang diserap
penulis melalui pancaindera, merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu kualitas pengalaman langsung. Objek yang
dideskipsikan mungkin sesuatu yang bisa ditangkap dengan pancaindera kita, sebuah pemandangan alam, jalan-jalan kota, tikus-tikus selokan atau kuda balapan, wajah
seseorang yang cantik molek, atau seseorang yang putus asa, alunan musik atau gelegar guntur, dan sebagainya. Deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan
dengan kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingga apa yang dilukiskan itu
hidup di dalam angan-angan pembaca. Deskripsi
lebih menekankan
pengungkapannya melalui rangkaian kata kata. Walaupun untuk membuat deskripsi yang baik, penulis harus mengadakan identifikasi terlebih dahulu, namun pengertian
deskripsi hanya menyangkut pengungkapa melalui kata-kata. Dengan mengenal ciri- ciri obyek garapan, penulis dapat menggambarkan secara verbal obyek yang ingin
diperkenalkan kepada para pembaca. Maka dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan rangkaian yang melukiskan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah
melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal yang ditulis pengarang.
2. Hakikat Strategi Pembelajaran