xcvi
akademiknya. Penentuan kelompok yang heterogen mengacu pada abjad masuk SMK yang telah diperoleh sebelumnya. Dari jumlah siswa 38 siswa dikelompokkan nilai tinggi 9 siswa,
nilai bawah 11 siswa kemudian sisanya 14 siswa nilai sedang. Tahap selanjutnya guru mengambil 1 siswa nilai tinggi dan 2 siswa nilai bawah yang digabung dengan 3 siswa nilai
sedang untuk dijadikan dalam satu kelompok, demikian seterusnya sampai semua terbagi dalam 6 kelompok yang masing-masing kelompok beranggota 6-7 siswa pembagian
kelompok siswa terlampir. Sementara itu, tugas guru selama tahap persiapan adalah menyampaikan tujuan
pembelajaran sejelas-jelasnya, membagi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa di dalam kelompok, menyampaikan tata cara siswa bekerja dalam kelompok, memantau efektivitas
kerja kelompok secara bergiliran dan membantu siswa untuk memaksimalkan kerja kelompok, mengevaluasi kerja kelompok, dan merangkum materi pelajaran. Desain
pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran STAD akhirnya dirancang. Rancangan tindakan ini adalah merupakan suatu rancangan dengan nuansa kooperatif
sebagai upaya untuk mengoptimalkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam belajar sehingga tujuan belajar siswa dapat tercapai secara lebih baik.
4. Penyusunan Rancangan Tindakan
Untuk melaksanakan tindakan dalam pembelajaran diperlukan suatu rancangan yang dijadikan pedoman bagi guru. Dalam hal ini desain pembelajaran dengan strategi
pembelajaran STAD Rancangan tindakan ini merupakan suatu rancangan dengan nuansa kooperatif atau kerja sama dalam kelompok sebagai upaya untuk mengoptimalkan
aktivitas siswa dalam belajar sehingga tujuan belajar siswa dapat tercapai lebih baik.
xcvii
Dalam desain pembelajaran ini peran guru di samping sebagai fasilitator juga sebagai manajer dan konsultan dalam memberdayakan kerja kelompok. Artinya bahwa
guru berkewajiban mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran yaitu tentang keterampilan kooperatif yang muncul, maksudnya adalah sikap bekerja sama dan saling
membantu dalam diskusi, saling menghargai pendapat teman, berani berpendapat, sopan, adil, jujur, sabar dan memiliki azas konsistensi yang tinggi, tetap pendiriannya. Akhirnya
rancangan pembelajaran menulis deskripsi berhasil disusun. Rancangan tindakan dilaksanakan sebanyak 2 kali siklus dengan 2 kali pertemuan dan setiap siklus dengan
pokok bahasan yang berbeda. Setiap akhir penerapan rancangan tindakan selalu dikaji dan didiskusikan dengan
guru sebagai langkah refleksi dalam kegiatan kolaborasi dengan peneliti. Dari hasil pengkajian dan refleksi tentang pelaksanaan rancangan tindakan yang berupa desain
pembelajaran ini kemudian disusun perbaukan rancangan sesuai dengan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan tindakan sebelumnya.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui akan dilaksanakan melalui tiga siklus yang berulang- ulang dan berkelanjutan dari siklus pertama, kedua dan ketiga. Setiap
siklus terdiri dari empat tahap, yakni: a tahap perencanaan planning, b implementasi tindakan acting, c observasi observing dan d tahap refleksi reflekting.
a. Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Siklus I