Cuci hidung menggunakan salin telah diidentifikasi sebagai komponen penting dalam penatalaksanaan kondisi-kondisi sinonasal yang efektif dan
bermanfaat. Dokter yang menggunakan cuci hidung menggunakan salin sangat signifikan, pada survei yang dilakukan pada 330 dokter keluarga, dilaporkan 87
dokter merekomendasikan kepada pasiennya untuk beberapa kondisi Rabago, Zgierska, 2009.
2.6.1. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja dari cuci hidung menggunakan salin belum diketahui dengan pasti. Kerusakan mukosa hidung yang berfungsi sebagai pelindung
memiliki dampak pada kondisi-kondisi saluran pernafasan atas. Cuci hidung menggunakan salin mampu meningkatkan kemampuan mukosa hidung untuk
melawan pengaruh dari agen-agen infeksi, mediator-mediator inflamasi, dan berbagai jenis iritan. Cuci hidung menggunakan salin mampu memperbaiki fungsi
dari mukosa hidung melalui beberapa efek fisioligis termasuk pembersihan secara langsung akibat irigasi cairan, membuang mediator-mediator inflamasi, dan
memperbaiki fungsi mukosiliar yang dibuktikan dengan peningkatan frekuensi kecepatan silia am fam physician, 2009.
Terdapat hipotesis mengapa cuci hidung mampu memicu perbaikan gejala- gejala pada hidung, yaitu:
a. Memperbaiki pembersihan mukosiliar
b. Menurunkan edema mukosa
c. Menurunkan mediator-mediator inflamasi
d. Secara langsung membersihkan lapisan yang mengeras pada hidung dan mukus yang
tebal Hernansez, 2007.
2.6.2. Indikasi
Cuci hidung menggunakan salin adalah terapi adjuvan yang tepat untuk rinosinusitis karena mampu memicu perbaikan fungsi mukosiliar dan menurunkan
edema serta memperbaiki aliran melewati sinus ostia. Melakukan cuci hidung juga
Universitas Sumatera Utara
terbukti dapat mengurangi pemakaian antibiotik jangka panjang Papsin, McTavish, 2003.
Pada penelitian yang melihat efek setelah cuci hidung menggunakan larutan garam setiap hari pada sinusitis kronik yang terpapar iritan udara di tempat
kerja dalam hal ini pekerja kayu terbukti secara signifikan memperbaiki gejala- gejala yang terjadi pada hidung, pembersihan mukosiliar, dan aliran udara
ekspirasi pada hidung Rabago, Zgierska, 2009. Penggunaan salin secara signifikan mampu menurunkan konsentrasi
histamin dan leukotrien. Berdasarkan penelitian RCT menggunakan serbuk sari sebagai pencetus dengan konfirmasi hasil laboratorium, didapatkan hasil
pengobatan dengan antihistamin ditambah dengan cuci hidung menggunakan salin dibandingkan dengan pengobatan dengan antihistamin saja secara signifikan
menurunkan beratnya gejala alergi dan mengurangi penggunaan antihistamin. Cuci hidung menggunakan salin efektif dan aman digunakan pada kasus
rinitis ringan-sedang pada kehamilan dan rinosinusitis akut, namun belum ada percobaan klinis yang mengkaji tentang indikasi ini. Indikasi lainnya yaitu untuk
perawatan post-operatif, sinonasal sarcoi d, dan Wegener’s granulomatosis am
fam physician, 2009.
2.6.3. Kontraindikasi dan Efek Samping