Karakteristik Sampel Penelitian Pembahasan

Tabel 5.6 Hasil Uji Wilcoxon Variabel Mean Z p-value Total Skor Kualitas Hidup 17,5 -5,091 0,001 Berdasarkan analisis data pada table 5.7 didapatkan hasil uji Wilcoxon dalam penurunan rata-rata total skor kualitas hidup adalah penurunan yang bermakna p=0,001; p0,05 dan memiliki rata-rata penurunan yaitu 17,5.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Karakteristik Sampel Penelitian

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan lama paparan debu setiap harinya diperoleh data yang paling banyak adalah 480-720 menithari yaitu 32 orang 94,1, sedangkan yang terpapar debu selama 720 menithari hanya 2 orang 5,9. Terpapar debu selama 600 menithari merupakan faktor risiko untuk terjadinya gangguan pada saluran pernafasan. Orang-orang yang terpapar debu mengalami gejala-gejala pada hidung, penurunan waktu pembersihan mukosiliar, dan peningkatan pH cairan hidung Brant et al., 2013. 5.2.2. Perbandingan Rata-rata Total Skor Kualitas Hidup Sebelum dan Sesudah Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan yang bermakna dari total skor kualitas hidup setelah sampel melakukan cuci hidung dengan menggunakan NaCl 0,9 sebanyak dua kali sehari selama 10 hari. Rata-rata total skor kualitas hidup menurun dari 30,21±12,682 menjadi 21,12±9,685. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang mengatakan terdapat penurunan rata-rata total skor kualitas hidup setelah melakukan cuci hidung menggunakan NaCl 0,9 pada pedagang kaki lima yang terpapar polutan dapat diterima. Universitas Sumatera Utara Penelitian Nguyen, Psaltis, dan Schlosser 2014 terhadap 40 pasien rinitis alergi yang melakukan cuci hidung menggunakan NaCl 0,9 sebanyak dua kali sehari selama 4 minggu juga mendapatkan hasil yang sama. Rata-rata total skor kualitas hidup berdasarkan kuesioner mRQLQ menurun dari 36,7±20,48 menjadi 14,9±11,03 dengan besar penurunan yaitu 21,8. Demikian juga ketika dilakukan cuci hidung menggunakan NaCl 0,9 sebanyak dua kali sehari selama 8 minggu juga mendapatkan hasil yang sama yaitu rata-rata total skor kualitas hidup menurun dari 36,7±20,47 menjadi 10,1±10,65 dengan besar penurunan yaitu 26,6. Nguyen, Psaltis, dan Schlosser 2014 mengatakan mekanisme cuci hidung menggunakan NaCl dalam memperbaiki kualitas hidup belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa penelitian membuat beberapa hipotesis bagaimana cuci hidung memicu perbaikan gejala pada hidung yaitu meningkatkan fungsi mukosiliar, mengurangi edema pada mukosa, menurunkan mediator-mediator inflamasi, serta membersihkan mukus dan pemicu inflamasi eksogen pada hidung. Penelitian Sujuthi, Punagi, dan Perkasa 2009 terhadap 30 orang pasien rinosinusitis kronik yang melakukan cuci hidung menggunakan larutan salin selama 2 minggu juga mendapatkan hasil yang sama. Namun, pengukuran kualitas hidup pada penelitian ini menggunakan Sinonasal Outcome Test 20 SNOT-20. Median skor berdasarkan SNOT-20 menurun dari 43,50 menjadi 33,50 dengan besar penurunan yaitu 10. Pada penelitian ini terdapat kelompok kontrol yaitu penderita rinosinusitis kronik yang tidak melakukan cuci hidung. Dari penelitian tersebut didapatkan perbedaan perbaikan kualitas hidup pada kedua kelompok perlakuan yaitu sebelum perlakuan nilai skor SNOT-20 antara dua kelompok tidak terdapat perbedaan yang bermakna, namun setelah minggu ke-2 terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok perlakuan p0,05. Sujuthi, Punagi, dan Perkasa 2009 mengatakan bahwa irigasi dengan larutan salin dapat memperbaiki keadaan klinis hidung. Perbaikan yang tampak sesudah melakukan irigasi selama dua minggu, yaitu keadaan rongga hidung bersih, keluhan obstruksi hidung berkurang sampai hilang, lendir berkurang, tidak ada krusta, serta edema berkurang. Sujuthi, Punagi, dan Perkasa 2009 menyimpulkan bahwa pemberian larutan cuci hidung salin sebagai terapi tambahan lebih efektif dibandingkan Universitas Sumatera Utara dengan terapi standar saja dalam memperbaiki patensi hidung dan kualitas hidup pada penderita rinosinusitis kronik. Penelitian Ao et al 2011 pada penderita infeksi virus pada saluran pernafasan atas juga menunjukkan hasil yang signifikan pada perbaikan kualitas hidup setelah melakukan cuci hidung sebanyak tiga kali sehari selama 8 hari. Rata-rata skor tanda dan gejala infeksi virus saluran pernafasan atas berdasarkan Modified Jackson Scale menurun dari 12,4±0,3 menjadi 3,1±0,3 pada evaluasi hari keempat dan menjadi 1,8±0,3 pada evaluasi hari kelima. Besar penurunan rata-rata skor pada hari keempat yaitu 9,3 dan pada hari kelima yaitu 10,6. Ao et al mengatakan mekanisme cuci hidung menurunkan gejala infeksi virus dan juga memperbaiki kualitas hidup yaitu dengan mengurangi titer virus yang berada di rongga hidung dan nasofaringeal sehingga tidak terdapat cukup virus yang menyebabkan berkembangnya infeksi klinis. Kemungkinan mekanisme lain cuci hidung menurunkan beratnya gejala pada infeksi virus saluran pernafasan atas yaitu menghilangkan mediator-mediator inflamasi seperti histamine, prostaglandin, dan leukotrien yang terdapat pada mukus hidung. Berdasarkan studi meta analisis menunjukkan efektivitas yang signifikan cuci hidung dalam pengobatan rinitis alergi. Kualitas hidup meningkat sekitar 27,88. Oleh sebab itu, cuci hidung direkomendasikan menjadi pengobatan pada rinitis alergi. Mekanisme bagaimana cuci hidung dapat memperbaiki kualitas hidup masih belum diketahui. Terdapat beberapa asumsi yang menjelaskan bagaimana terjadi perbaikan fungsi mukosa pada hidung, yaitu pembersihan secara langsung dengan mengirigasi mukus, krusta, debris, allergen, polusi udara pada hidung, menghilangkan mediator-mediator inflamasi, serta memperbaiki kecepatan frekuensi siliari Hermelingmeier et al., 2012. Hal ini yang kemudian dapat memperbaiki kualitas hidup dengan ditunjukkan penurunan total skor kualitas hidup berdasarkan kuesioner mRQLQ setelah melakukan cuci hidung menggunakan NaCl 0,9 sebanyak dua kali sehari selama 10 hari. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh adalah: a. Rata-rata total skor kualitas hidup sebelum melakukan cuci hidung menggunakan NaCl 0,9 adalah 30,21±12,682. b. Rata-rata total skor kualitas hidup sesudah melakukan cuci hidung menggunakan NaCl 0,9 adalah 21,12±9,685. c. Penurunan rata-rata total skor kualitas hidup adalah penurunan yang bermakna p=0,001.

6.2. Saran

a. Kepada petugas kesehatan agar dapat menggunakan dan mensosialisasikan cuci hidung menggunakan NaCl 0,9 kepada orang-orang yang terpapar debu untuk menjaga fungsi dan kesehatan hidung serta terhindar dari gangguan pernafasan. b. Bagi peneliti selanjutnya untuk lebih mengembangkan penelitian menjadi lebih efektif dan efisien, yaitu melakukan survei atau mendata terlebih dahulu responden yang akan menjadi subjek penelitian. Sehingga peneliti dapat melakukan penelitian pada seluruh subjek pada waktu yang bersamaan. DAFTAR PUSTAKA Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata – Rata Waktu Transpor Mukosiliar pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 1

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata – Rata Waktu Transpor Mukosiliar pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 3

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata – Rata Waktu Transpor Mukosiliar pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 4 13

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata – Rata Waktu Transpor Mukosiliar pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 2 4

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata-rata Total Skor Kualitas Hidup Pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 2 16

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata-rata Total Skor Kualitas Hidup Pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 2 2

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata-rata Total Skor Kualitas Hidup Pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 2 4

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata-rata Total Skor Kualitas Hidup Pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 17

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata-rata Total Skor Kualitas Hidup Pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 1 5

Pengaruh Cuci Hidung Menggunakan NaCl 0,9% Terhadap Penurunan Rata-rata Total Skor Kualitas Hidup Pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 32