Proporsi Siswa Laki-laki Berdasarkan Pengetahuan HIVAIDS Proporsi Siswa Laki-laki Berdasarkan Pengetahuan Bahaya Narkoba

5.1.2 Proporsi Siswa Laki-laki Berdasarkan Pengetahuan HIVAIDS

Gambar 5.6 Diagram Lingkaran Proporsi Siswa Laki-laki Berdasarkan Tingkat Pengetahuan HIVAIDS di MAN 1 Medan Tahun 2016 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa ada variasi tingkat pengetahuan HIVAIDS siswa laki-laki MAN 1 Medan Tahun 2016. Proporsi terbesar berada pada kategori cukup. Lebih dari 50 siswa MAN 1 Medan menjawab benar pertanyaan pengertian HIV, penyebab AIDS, gejala AIDS, tempat virus HIV, penularan HIVAIDS dan pencegahan HIVAIDS. Siswa menjawab salah pertanyaan pengertian AIDS, gejala orang yang terinfeksi HIV, waktu yang dibutuhkan virus HIV untuk berkembang menjadi AIDS, dan penyakit HIVAIDS tidak dapat disembuhkan. Pengetahuan HIVAIDS siswa laki-laki pada kategori baik hanya 12,9. Hal ini bisa dikarenakan kurangnya informasi yang didapatkan siswa dari sekolah. Berdasarkan jumlah sumber informasi hanya 12,9 siswa dengan sumber informasi lebih dari satu sumber. Keluarga, teman, dan radiotvInternet bisa menjadi sumber informasi siswa untuk meningkatkan pengetahuan. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian sebelumnya oleh Wibowo dan Marom 2014 menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan remaja di Kota Pekalongan pada kategori cukup yaitu sebesar 56,73. Hasil penelitian Samy 2014 menunjukkan bahwa pengetahuan siswa terbesar berada pada kategori cukup sebesar 63,6 di SMA Raksana Medan. Hasil penelitian Mardhatillah 2015 menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang HIV dan AIDS di SMA N 5 Makassar adalah cukup sebesar 67,3

5.1.3 Proporsi Siswa Laki-laki Berdasarkan Pengetahuan Bahaya Narkoba

Gambar 5.7 Diagram Lingkaran Proporsi Siswa Laki-laki Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Bahaya Narkoba di MAN 1 Medan Tahun 2016 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa ada variasi tingkat pengetahuan bahaya narkoba siswa laki-laki MAN 1 Medan Tahun 2016. Siswa laki-laki dengan kategori kurang sebesar 25. Pertanyaan narkoba yang mengandung zat stimulant memberi dampak dijawab salah lebih dari 50. Hal ini disebabkan siswa masih kurang mendapatkan informasi tentang bahaya narkoba. Universitas Sumatera Utara Pelajaran sosiologi hanya mempelajari penyalahgunaan narkoba berdasarkan sudut pandang nilai sosial dan agama Malik, 2011. Proporsi terbesar berada pada kategori cukup sebesar 50. Pertanyaan pengertian narkoba, contoh narkotika, psikotropika dan bahan adiktif, berdasarkan efek terhadap sistem syaraf pusat, narkoba dibagi menjadi beberapa jenis, pengaruh penyalahgunaan narkoba terhadap sistem tubuh manusia, pengaruh penyalahgunaan sabu-sabu, akibat konsumsi alkohol, contoh aktivitas yang memabukkan, dan pencegahan narkoba dijawab benar lebih dari 50 siswa. Hasil penelitian Afianty dkk 2014 menunjukkan bahwa 59,27 responden memiliki gambaran pengetahuan cukup tentang NAPZA pada siswa SMK di kota Bandung tahun 2014. Hasil penelitian Thanabal 2012 menunjukkan bahwa pengetahuan tentang bahaya narkotika dan efek sampingnya secara umum pada siswa SMA Harapan 1 Medan cukup sebesar 82,2. Hasil penelitian Fadri 2011 menunjukkan bahwa pengetahuan siswa-siswi SMA Negeri 5 Medan mengenai narkoba sedang sebesar 53,3. Universitas Sumatera Utara

5.1.4 Proporsi Siswa Laki-laki Berdasarkan Sikap HIVAIDS