dikombinasi dengan konsep one piece. Dalam hal ini tinggi meja dan tinggi kursi bisa dinaik turunkan sesuai pengguna dengan ukuran maksimum dan ukuran
minimum hasil redesain. Hal ini dikarenakan terlalu besarnya perbedaan dimensi tubuh siswa yang satu dengan lainnya. Meja dan kursi yang bisa disesuaikan ini
diatur dengan adanya handle atau pegangan yang berada dibawah meja dan kursi.
6.3 Analisis Postur Tubuh Siswa
Ketidaksesuaian dimensi meja dan kursi sekolah dengan penggunanya mengakibatkan postur tubuh yang salah. Analisis postur tubuh dilakukan untuk
mengetahui kategori level resiko dan tindakan yang harus dilakukan. Dalam hal ini, postur tubuh siswa dianalisa dengan metode penilaian postur tubuh RULA.
Penilaian postur tubuh RULA yang dilakukan terhadap siswa memperoleh hasil dengan level resiko tinggi sehingga diperlukan tindakan sekarang juga. Level
resiko kerja siswa tinggi dikarenakan postur tubuh siswa membungkuk pada saat menulis dengan bahu yang terangkat dan posisi kaki siswa yang tidak seimbang.
Adapun tindakan yang diambil yaitu dengan melakukan redesain meja dan kursi sekolah sehingga meminimalisasi ketidaksesuaian dimensi tubuh siswa dengan
dimensi meja dan kursi sekolah. Adapun penilaian postur tubuh siswa dengan menggunakan meja dan kursi hasil redesain pada saat menulis dapat dilihat pada
Tabel 6.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.2. Penilaian Postur Tubuh Siswa Gambar
Keterangan
1. Lengan atas : 18
2. Lengan bawah : 90
3. Pergelangan tangan : 10
4. Putaran pergelangan tangan : berada
pada posisi tengah putaran tubuh 5.
Aktivitas : Pengulangan 6.
Beban : 2 kg 7.
Leher : 8 8.
Batang tubuh : 4 9.
Kaki : Seimbang
Sumber: Pengolahan Data
Berdasarkan penilaian postur tubuh siswa dengan metode RULA seperti pada Tabel 6.2. dapat diketahui skor akhir yaitu 3 dengan level resiko kecil dan
kategori tindakan yaitu diperlukan tindakan beberapa waktu ke depan. Pada saat menulis menggunakan meja dan kursi hasil redesain, posisi tubuh siswa tidak
membungkuk dan bahu siswa tidak terangkat.
6.4 Analisis Ergonomi Redesain Meja dan Kursi Sekolah
Analisis ergonomi redesain ini dilakukan untuk menganalisis postur tubuh siswa saat menggunakan meja dan kursi hasil redesain. Hal ini berguna untuk
mengetahui kesesuaian hasil redesain meja dan kursi sekolah dengan dimensi tubuh pengguna. Dalam hal ini meja terdiri dari 3 komponen yaitu kaki
penyangga meja, pijakan kaki meja dan alas meja. Sedangkan kursi terdiri dari 4 komponen yaitu kaki penyangga kursi, pijakan kaki kursi, alas kursi dan sandaran
Universitas Sumatera Utara
kursi. Komponen meja dan kursi dirancang berdasarkan spesifikasi meja dan kursi yang telah ditentukan. Guna menganalisis hasil redesain meja dan kursi dengan
siswa, maka dilakukan simulasi dengan membuat model manusia sesuai dengan antropometri yang dikumpulkan ketika menggunakan meja dan kursi hasil
redesain. Berikut ini merupakan gambar siswa yang memiliki ukuran tubuh terbesar saat menggunakan meja dan kursi hasil redesain dengan tinggi siswa
yaitu 145,0 cm dan tinggi meja yang digunakan sebesar 58,9 cm serta tinggi kursi sebesar 40,6 cm.
a b c
Gambar 6.1. Sikap Duduk Siswa Saat Mendengarkan Penjelasan Guru
Dari Gambar 6.1. diatas merupakan gambar sikap duduk atau postur tubuh siswa saat mendengarkan penjelasan guru dengan menggunakan hasil redesain
meja dan kursi sekolah. Gambar a merupakan sikap duduk siswa yang dilihat dari sudut pandang kiri, Gambar b dilihat dari sudut pandang depan, Gambar c
dilihat dari sudut pandang barat daya south west. Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tinggi kursi sesuai dengan tinggi siswa sehingga kaki siswa
menyentuh lantai serta tinggi sandaran punggung sesuai dengan tinggi bahu siswa.
Universitas Sumatera Utara
a b c
Gambar 6.2. Sikap Duduk Siswa Saat Menulis
Dari Gambar 6.2. diatas merupakan gambar sikap duduk atau postur tubuh siswa saat menulis dengan menggunakan hasil redesain meja dan kursi sekolah.
Gambar a merupakan sikap duduk siswa yang dilihat dari sudut pandang kiri, Gambar b dilihat dari sudut pandang depan, Gambar c dilihat dari sudut
pandang barat daya south west. Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tinggi meja sesuai dengan tinggi siku siswa sehingga pada saat menulis posisi tubuh
siswa tidak membungkuk dan bahu tidak naik. Dari gambar diatas dapat diketahui meja dan kursi memiliki pijakan kaki
meja dan kursi. Adapun tinggi pijakan kaki meja dan tinggi pijakan kaki kursi disesuaikan dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2011 tentang petunjuk teknis penggunaaan dana alokasi khusus bidang pendidikan
tahun anggaran 2012 untuk sekolah dasar atau sekolah dasar luar biasa yang berkaitan dengan standar dan spesifikasi teknik perabot ruang kelas kategori
tinggi pijakan kaki meja siswa tunggal dan tinggi pijakan kaki kursi siswa tunggal
Universitas Sumatera Utara
yaitu 13 cm dan 10 cm. Sedangkan ukuran handle yang digunakan berdiameter 3 cm dengan panjang 10 cm. Hal ini terkait dengan syarat yang diajukan Dul and
Weerdmeester 1993 pada karya tulis Arimbawa yang berjudul aspek metodologi dalam penelitian ergonomi untuk mencapai kenyamanan dalam pemakaiannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN